Abang Pulang!

37 9 1
                                    

"Kirain lo ga punya pacar, Na?"

Devan langsung ngelepas pegangan tangannya.

"B-bukan Kak- ini-"

"BUNDAAAAA DIANA AKHIRNYA PUNYA PACARRR!!!" Bang Jeksen teriak-teriak histeris.

"Bang! Bukan gitu!"

"BUUUUUN ADEK JACKSON LAKU BUUUN!!" Bang Jackson ketawa-ketawa sambil lompat-lompat.

"Ecieeeee adek gue udah punya pacar!!" rambut gue diacak-acak.

Tuh kan, histeris.

"ABAANNG UDAAAHH! Dengerin duluu!" Gue teriak. Abang gue langsung kicep.

Dia senyum-senyum sendiri. Syalan.

"Devan, ini abang gue, Bang Jackson."

Bang Jackson nyalamin Devan.

"Hi, Jackson Adriel." Abang nyalamin Devan dengan sok-sok tegas. Devan cuma ngelirik gue sambil masang muka 'Na tolongin gue.'

"BANG, ini TEMEN Diana. Namanya Devan, ke sini cuma nganter catatan pelajaran soalnya Diana absen. Yang itu lagi duduk, namanya Tara, temen Diana juga."

Abang gue melongo, kecewa.

"Oh, l-lo temen?" Bang Jackson nunjuk Devan. Devan ngangguk.

"Ooohh temen, hahaha..." Bang Jackson masang muka awkward.

"Sori." Bang Jackson ngomong cepet terus lari ke kamarnya.

Ya Tuhan.

Ingin rasanya aku menghilang.

"Guys, sori ya... abang gue..." Sumpah abang gue malui-maluin, gue pengen ganti abang. Devan sama Tara tiba-tiba ketawa kenceng ngelihat kelakuan abang gue.

"IIh, gue beneran malu kalii." Gue mukul-mukul mereka berdua. Devan lari menghindar.

"EH HATI-HATI KACA!" Gue teriak pas waktu Devan hampir nginjak pecahan gelas tadi.

"Ini gue beresin dulu deh, terus kita lanjut lagi." Gue ketawa kecil terus beresin pecahan gelas itu.

.

.

.

.

"Na, kita balik dulu ya." Kata si Tara sebelum Devan sama Tara pulang. Gue dadah-dadah sama mereka sambil senyum, berharap mereka gak balik ke sini lagi sebelum abang gue balik ngampus.

Gue masuk ke rumah, beres-beresin buku yang geletakan di meja ruang tamu, waktu abang keluar terus naro cheetato keju di depan gue.

"Na."

"Iyes brader?"

"Ayam sori."

"Issoke brader." *yalord ini bahasa apa si -_-*

Dan di saat-saat seperti ini lah biasanya kita berdua pengen muntah denger bahasa inggris kita sendiri.

"Harusnya gue tahu lo gak mungkin pacaran sama cowo ganteng tinggi kaya dia. Lo kan mirip bubuk marimas kadaluarsa."

"Setan."

"Btw, tadi abang bilang dia ganteng?"

"Gantengan gue tapi."

"Hilih, adik itu biasanya mirip kakaknya."

"Gak lah! gak mungkin gue mirip elo."

"Buuun! Diana mirip Bang Jack nggak?" Gue tereak ke Bunda yang lagi cuci piring.

Ailurophile [Day6 Dowoon]Where stories live. Discover now