Breathless 02

10.7K 2.1K 835
                                    

Voment ya. Biasakan meninggalkan jejak biar km ga perlu ribet kebut semalam buat dapetin password wordpress nanti ^^

Dua hari sejak pertengkaran Je A dan Baekhyun, rumah menjadi sepi. Biasanya kedua orang itulah yang membuat Jira si ibu peri harus berubah menjadi nenek sihir. Bisa dibayangkan seberapa frustasinya perempuan itu saat menghadapi Baekhyun dan Je A yang suka sekali beradu mulut tanpa perduli waktu.

Meskipun begitu, biasanya hanya pertengkaran kecil yang tidak membuat keduanya saling mendiami berhari-hari. Sayangnya, beberapa hari lalu adalah pertengkaran yang terhitung parah. Memang bukan pertama kali, tapi efeknya tetap menimbulkan dampak yang tidak biasa.

"Je A, berangkat bersamaku?" tanya Baekhyun pada Je A yang sibuk mengungah rotinya.

Keterdiaman Je A membuat suasana di meja makan menjadi hening. Jangan dipikir Baekhyun tidak berusaha untuk memperbaiki keadaan. Bahkan meski berhari-hari tak diacuhkan, pria itu tetap mengajak Je A bicara seperti barusan.

"A~ya."

Je A bangkit dari kursinya setelah melihat ponselnya. Ia melengos saat mendapati Baekhyun masih menunggu jawaban darinya. Lantas, kepalanya menoleh pada Jira.

"Eonni, aku berangkat."

"Berangkatlah dengan Baekhyun." ucap Jira melirik Baekhyun.

Baekhyun ikut bangkit, berniat menimpali.

"Aku sudah dijemput Sehun." kata Je A sebelum Baekhyun berhasil meloloskan suaranya.

"Han Je A, aku sudah bilang janganㅡ"

"Oh ya, aku nanti akan pulang telat untuk mencari buku diperpustakaan kota. Tenang saja, Sehun akan mengantarku." potong Je A masih menatap Jira.

Sedangkan Baekhyun hanya membuang napas kasar sembari menatap meja. Ia mengepalkan tangannya demi menahan emosi. Sikap Je A benar-benar menguji kesabarannya.

"Je A!" panggil Baekhyun pada Je A yang memakai sneakersnya.

Tak diacuhkan membuat pria itu melangkah lebar untuk mendekat.

"Han Je A, aku memanggilmu." seru Baekhyun masih mengejar Je A yang sudah keluar rumah.

Bukannya merespon, Je A justru melambaikan tangan pada Sehun yang sudah bersiap diatas motornya. Pria itu ikut melambai, lalu mengernyitkan alis saat mendapati tatapan tajam Baekhyun terarah padanya.

"Je A! Berhenti."

Je A menghentikan langkahnya dan memutar tubuh menghadap Baekhyun. Tatapannya sama gelapnya dengan milik kakak iparnya itu. Ia tahu bahwa ini sudah keterlaluan, hanya saja ia masih sakit hati atas sikap Baekhyun tempo hari.

"Apa lagi?!"

Baekhyun membuang napas, lalu meraih pergelangan tangan Je A. "Berangkat bersamaku."

Je A menggeram dan melepas cengkraman tangan Baekhyun. "Tidak mau."

"Tidak bisakah kau menurut padaku? Sudah cukup dua hari ini aku membebaskanmu." Baekhyun menatap bengis pada Sehun yang hanya mengamati. "Kau itu perempuan, jangan sembarangan bergaul dengan laki-laki."

Je A mendesis tak percaya mendengar ucapan Baekhyun barusan. "Sebelum mengenalmu aku sudah mengenal Sehun. Jangan membuat repot dirimu sendiri demi mengurusiku. Nanti kau menyalahkanku lagi."

Usai mengatakan itu, Je A berbalik dan melesakan dirinya diatas motor Sehun. Ia sudah tidak perduli dengan wajah marah yang Baekhyun tunjukan.

"Tunggu." Cegah Baekhyun sebelum Sehun melajukan motornya. Ia berjalan mendekat dan menatap mata Sehun lamat.

Breathless (Complete)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant