Chapter 5 ✔

4.4K 234 0
                                    

Selepas salat subuh Nayya tidak kembali tidur dan memutuskan untuk membaca beberapa ayat Alquran dengan suara pelan agar tidak menganggu tidurnya Dena adek Xavier. Ketika Nayya merasakan tenggorokannya mulai kering Nayya berhenti membaca Alquran dan memutuskan untuk pergi ke dapur rumah itu. Untuk sesaat Nayya kesulitan dalam mencarinya tapi akhirnya Nayya menyadari kalau sudah ada orang terlebih dahulu.

Terbiasa membantu Karin, membuat naluri memasak Nayya ingin ikut bergabung memasak di dapur dengan pelayan rumahnya Xavier.

" non kalau boleh saya tau non ini siapa ya?" tanya asisten rumah tangga yang di panggil dengan bi inem tersebut. Nayya dapat melihat raut penasaran di wajah bi Inem. Dan sekarang Nayya sadar kenapa sedari tadi bi Inem curi-curi pandang ke arahnya.

" apa selama ini bibi memendam pertanyaan itu?" goda Nayya yang daoat anggunkan dari seseorang yang seumuran dengan ibunya itu.

" ya maaf non, masalahnya saya baru lihat non hari ini?" jawab bi Inem enggan.

" apa bibi tinggal disini?"

" ia"

" mungkin semalam bibi udah istirahat jadi nggak tau kalau saya datang"

" oh, jadi non ini siapa?, calonnya den Ahmad?"

" Ahmad?"

" den Xavier, saya biasa manggilnya ahmad, Xavier mah susah" jelas bi Inem. Nayya sedikit malu karena salah paham bi Inem. Mana mungkin dia gadis kampung menjadi calon istri dari Xavier laki-laki kota.

" bibi ada-ada aja, aku bukan siapa-siapa di rumah ini bi, aku ini keponakan tante Karin yang punya rumah di depan" jelas Nayya dengan sedikit terawa untuk menutupi rasa gugupnya karena dituduhkan hal yang tidak benar

" keponakan nyonya Karin ternyata, tapi kok bisa disini?"

" aku kemarin ikut teman main, jadi nggak tau kalau om sama tante mau nginap, selain karena udah ditawarin nginap disini. Aku juga takut sendirian di rumah sebesar itu" jelas Nayya. Bi Inem hanya ngangguk merespon ucapan Nayya.

Setelah lama kemudian, masak memasak telah selesai dilaksanakan. Nayya pun minta izin kembali ke kamar Dena

"kalau gitu aku ke kamar Dena dulu bi"

" makasih loh non, kalau nyonya besar marahin saya, non harus tanggung jawab, karena tadi saya sudah larang non masuk dapur"

" iya bi, bibi tenang aja, ya udah aku masuk dulu" izin Nayya yang ingin kembali ke kamar Dena. Saat sudah keluar dari dapur Nayya bertemu dengan Xavier dengan pakaian yang semalam.

" kak Xavier" sapa Nayya yang sedikit kaget karena dia gak biasanya melihat laki-laki dewasa di pagi hari selain keluarga dekatnya. Dan itu membuat sedikit merasakan hal yang tak dapat dia jelaskan

" hai" sapa Xavier lalu melewati Nayya dan pergi kearah kulkas mengambil air mineral. Sedangkan Nayya kembali ke kamar Dena untuk mengambil barang-barangnya karena dia rasa dia harus kembali ke rumahnya karena pagi hari tidaklah menakutkan.

" sebelum benar-benar pergi Nayya terlebih dahulu minta izin kepada mama Xavier yang sudah ada di dapur.

" Nayya kamu udah bangun?" tanya mama Xavier saat melihat Nayya yang baru saja nongol di dapur.

" udah tante"

" ya udah langsung gabung sarapan aja,"

" gak usah tante. Aku mau langsung pulang aja"tolak Nayya

" makan dulu nak. Sini jangan menolak ajakan tante"

Nayya tidak bisa menolak ajakan mama Xavier yang begitu lemah lembut dan tatapan memohon. Nayya memilih untuk duduk di salah satu kursi meja makan

Jodohku (End) Proses RevisiWhere stories live. Discover now