Chapter 40

2.7K 136 2
                                    

Pagi hari yang cerah matahari sudah mulai menampakan wajahnya namun untuk saat ini Nayya sangat ingin mengistirahatkan tubuhnya dan memejamkan matannya. Jam 02.00 dini hari pintu kamar Nayya dan Xavier sudah di ketok bahkan bisa dibilang digedor dengan kekuatan a
super dan mau tak mau Nayya yang  tidur nyenayak dalam dekapan sang suami terbangun dan berniat bangun dari tidurnya dan melihat siapa yang mengganggu tidurnya akan tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena Xavier tak melonggarkan dekapannya di tubuh Nayya dan hal itu yang membuat mama Xavier tak henti-hentinya menceramahi mereka berdua karena telah melakukan persiapan.

"apa semalam kalian melakukan olaharaga malam?" tanya mama Xavier yang begitu Vulgar dan itu di dekat orang banyak namun tidak terdengar nada godaan dalam kata-katanya

" mama tidak melarang kalian untuk melakukan hal itu, tapi kalian juga harus tau waktu, hari ini adalah hari bersejarah buat kalian, bagaimana kalau tamu undangan menanyakan kalian apa yang harus mama bilang?" lanjut mama Xavier yang tak afa hentinya sejak tadi.

" ma, mama tidak capek apa dari tadi bicara terus?, apalagi mama bicara vulgar begitu, mama melupakan aku yang remaja disini, aku jadi malu mama mengatakan tentang olahraga malam" kali ini suara Dena yang mendominasi ruangan tersebut

" mama masih belum selesai"

" belum udah bicara panjang kali lebar masih bisa-bisa mama bilang  belum selesai, aku jadi bingung kesabaran tingkat apa yang dimiliki pasien mama hadapin dokter cerewet kayak mama?" gerutu Dena dengan wajah masam dan untung saja sekarang dia lagi nggak di bedakin

" mbak Nayya kenapa nangis" tanya sang penghias saat melihat tetesan air mata pengantin wanita

" hei adek kenapa?" tanya Xavier yang sudah berlutut dihadapan Nayya

" mama tuh, jadinya kakak ipar aku nangis"

" jangan nangis, mama tidak serius dengan ucapannya" lanjut Xavier sambil menghapus air mata Nayya yang mengalir dipipinya dan berdiri mencium kedua mata Nayya tanpa rasa malu dilihatin sama semua orang

" maafin mama ya sayang" ucap mama Xavier yang merasa bersalah apalagi mendengar kata-kata Dena

" mama udah minta maaf jadi berhenti menangis" seru Xavier yang untuk kedua kalinya mengapus air mata Nayya dan memeluk Nayya

" Rindu ibu" bisik Nayya yang dapat di dengar oleh Xavier. Xavier dapat merasakan rasa yang dirasakan istrinya tapi dia tidak bisa apa-apa selain mengucapkan kata maaf berulang kali

Setelah Nayya mulai membaik, penghias melanjutkan pekerjaannya dan memeprbaiki bedak yang dihilang di wajahnya Nayya karena air mata. Dan sejak itu suasana ruang tersebut jadi hening. Tak ada yang berani angkay bicara karena larangan dari Xavier yang hanya disampaikan oleh tatapan mata. Setelah semuanya selesai sekaramg saatnya Nayya dan Xavier duduk di kursi Raja dan Ratu sampai tamu datang dan memaksa mereka harus berdiri di sepanjang hari.

Satu hal yang tak dimengerti oleh Mingyia saat melihat banyak orang yang terlihat seperti wartawan yang dihalangi oleh beberapa petugas keamanan agar tidak mendekati pengatin. Ingin Nayya bertanya tapi dia urungkan dan berfikir mungkin itu hanya hal yang tak penting.

Selama beberapa saat ketika Nayya merasakan orang begitu intens melihatnya membuat Nayya memepertanyakan apa ada yang salah pada penampilanya

" apa wajah adek terlihat bengkak?" tanya Nayya saat sadar bahwa sebelumnya dia menangis lumayan lama, selain itu dia memang tidak melihat dirinya di cermin dan dia tak tau seperti apa rupanya sekarang

" aku tetap sayang kok" goda Xavier dengan nada datarnya dan mendapatkan cubitan di pinggangnya

"serius"

Jodohku (End) Proses RevisiWhere stories live. Discover now