Mitos ? : Wayang Ruwatan

2.2K 80 1
                                    

source : Exphobia

Wayang adalah jenis kesenian yang sangat terkenal diIndonesia. Utamanya sekali di Pulau Jawa. Tontonan yang menyajikan ceritadengan permainan-permainan menarik sejumlah "boneka" ini, merupakan kesenianasli negeri kita yang konon sudah dikenal sejak 1.500-an tahun sebelum Masehi.

Pada mulanya, "boneka-boneka" yang dimainkan dalam kesenian wayang itu, hanyalah terbuat dari bahan yang sederhana. Yaitu, dari rerumputan yang telah mengering. Tapi pada perkembangannya, sempatlah pula mengalami perubahan-perubahannya. Yakni, sempat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih baik.

Seperti dari kulit dan potongan kayu. Serta, atas dasar-dasar perbedaan dan jenis bahan dan asal muasal daerahnya itu, maka seni permainan wayang pun, kemudian memiliki beragam penamaannya. Seperti, ada wayang kulit karena dibuatnya dan bahan kulit, dan ada wayang golek lantaran dibuat dengan penggunaan bahan-bahan kayu yang diukir serta penambahan-penambahan ornamennya.


Pementasan wayang yang dimainkan oleh seorang dalang itupun, pada awalnya hanyalah terbatas pada waktu dan tujuan-tujuan yang khusus saja. Yakni, pada saat dilaksanakannya upacara-upacara adat dan ritual-ritual yang khusus ditujukan untuk pemujaan roh-roh nenek moyang (leluhur). Di mana, yang dengan cara-cara dilakukannya permainan wayang ini, maka sang dalang itupun biasanya akan melakukan semacam hubungan-hubungan komunikasi gaib dengan para roh gaib yang telah menjadi leluhurnya itu.

Ketika pada abad ke X Agama-agama Hindu dan Budha lahir, maka kesenian wayang pun mengalami perkembangan, karena tema-tema cerita yang tersajikannya, banyak yang sengaja diangkat dari kisah dan ajaran-ajaran suci kedua agama tersebut. sehingga pada waktu itupun konon sempat pula dikenal dua judul cerita yang paling digandrungi, yakni "Mahabrata" dan "Ramayana".

Begitu pula halnya tatkala ajaran-ajaran Agama Islam kemudian muncul, yaitu pada sekitaran abad yang ke XVI. Di mana, isi dan tema-tema yang tersajikan banyak yang diambil dan diwarnai oleh ajaran-ajarannya. Bahkan konon, pada saat-saat hadirnya Agama Islam inilah, maka kesenian wayang dikabarkan sempat mengalami fase-fase "penyempurnaannya". Yakni karena, Sunan Gunung Jati, selaku tokoh Walisongo yang sempat memanfaatkan wayang sebagai sarana untuk berdakwahnya itu, konon sempat menambahkan paduan-paduan menarik irama musik, yaitu yang berupa gamelan, dan lantunan-lantunan merdu dari para sindennya.

Wayang Ruwatan Sebagai jenis tontonan yang sudah sangat lama dikenal, maka tentu saja baik itu cerita atau pun tokoh-tokoh yang ada di dalam seni pewayangan itu, banyak orang-orang yang mengetahuinya. Dan bahkan, sempat pula ada yang malah sampai dapat menghapalkannya. Namun, sebagaimana halnya dengan pengakuan dan kenyataan-kenyataan yang ada, bahwa konon seni pewayangan itupun di dalam praktek pementasannya dapat terkategorikan pada dua jenis permaksudannya. Yakni, ada yang semata-mata ditujukan untuk hiburan, dan ada pula yang dijadikannya sebagai sarana untuk pemenuhan syarat dan pencapaian maksud-maksud yang khusus.

Sebagai hiburan, biasanya acara-acara pementasan wayang yang dilakukan semalaman suntuk itu, hanyalah diperuntukan sebagai wahana untuk kebutuhan-kebutuhan hiburan semata. Sehingga siapapun, bisa menikmatinya. Sedangkan, jika ditujukan sebagai sarana untuk pemenuhan syarat dan pencapaian maksud-maksud yang khusus itu, maka untuk bisa menontonnya pun, tidaklah bisa dilakukan dengan cara-cara yang sembarangan.

Dan, bilamana suatu acara pementasan wayang itu ditujukan sebagai sarana untuk pemenuhan-pemenuhan syarat dan pencapaian maksud-maksud yang khusus, maka untuk bisa menggelar dan atau menontonnya pun, biasanya dibutuhkan pula syarat dan ketentuan-ketentuan mistiknya yang khusus. Seperti, bilamana hendak menontonnya, maka harus dilakukan atau ditonton hingga tamat

Sebagaimana fakta dan pengakuan-pengakuan yang didapat, bahwa di dalam menggelar dan men onton acara-acara pementasan wayang yang tujuannya "khusus", atau yang dalam istilahnya sering disebut sebagai Wayang Ruwatan itu, maka haruslah bisa dilakukan dengan cara-cara yang fokus dan siap mental sekali.

ENSIKLOPEDIA MISTERI HOROR BUDAYA INDONESIAWhere stories live. Discover now