Hujan dan teman sebangku

44.6K 2.6K 614
                                    

Rafael Magandhi

Ren Nugraha Ramadhanis
.
.
.

Vote dulu sebelum baca, btw ada cerita baru judulnya HOPE kelanjutan cerita ini. 😂

.
.
.

Pagi yang mendung membuat sebagian orang menjadi malas beraktivitas. Tanah dan pepohonan masih basah bekas hujan semalam. Membawa hawa sejuk membelai nikmat serta suasana redup seakan mengajak untuk kembali bergelung dengan selimut.

Disebuah rumah cukup mewah, Rafael Magandhi, panggilan akrabnya Rafael/Rafa, sedang menali kencang sepatunya lalu berjalan keluar rumah sambil memanggul tas ranselnya hendak berangkat sekolah.

"Bu, aku berangkat." Rafael mendekati ibunya yang sedang menyapu halaman.

Wanita paruh baya itu menoleh, wajahnya cantik kebaratan, rambutnya disanggul tinggi, serta mengenakan daster batik sederhana. Ia tersenyum merogoh kantung dasternya mengeluarkan selembar uang berwarba biru cerah dan menyelipkan uang tersebut ke dalam saku seragam anak semata wayangnya.

"Jangan jajan sembarangan, nggak boleh ikut-ikutan ngerokok, nggak boleh nakal, ingat-"

"Iya bu.. Aku nggak bakal nakal kok." potong Rafael merengut karena sudah sering mendengar nasehat tadi, bahkan hampir setiap hari.

THE GREYWhere stories live. Discover now