17. El Diablo Style

3.4K 488 33
                                    

ㅡ Zhang China House's, 01.23 AM.

      Sebuah E-mail masuk ke dalam notif milik Guanlin, anak itu sedang mengeringkan rambutnya saat E-mail itu masuk.

From : winkeu.boii@gmail.cc
To : laiguanlin@gmail.cc
Subject : hi ;-)

      The last time you meet me, you're asking for help on your works. So, here you go. I'll come and gave you a help. Enjoy, tonight Guanlinie XOXO.

ㅡ Sincerely, a wink boy with your fams.

      Guanlin menyerngitkan keningnya, menggeleng pelan. Ia segera duduk dan mulai mengecek God's Eye yang sudah tersambung di laptopnya. Mulai mengoperasikan dan mencari titik dimana Kang Daniel berada. Guanlin mulai panik ketika layar laptopnya menghitam dan terdapat emoji wink berputar di layarnya.

"SHIT!!!"

       Detik itu pun Guanlin tersadar. Jihoon telah berhasil menghack aplikasi hacknya sendiri dan El Diablo akan datang malam ini. Tinggal menunggu waktu saja kapan akan terjadi keributan.

ㅡㅡㅡ

      Pukul dua tepat. Terdengar sebuah ketukan di pintu Guanlin, anak itu yang belum sama sekali memejamkan matanya segera membuka pintu, seorang maid memberitahunya agar segera menemui Yixing. Guanlin mengangguk dan mengucapkan terimakasih.

       Segera setelah maid itu menghilang dari hadapannya ia keluar dan berjalan ke arah ruang kerja Yixing. Sesuatu telah terjadi dan ia tau ada kaitannya dengan El Diablo.

         Dua ketukan pada pintu, suara sautan terdengar dari dalam. Guanlin membuka pintu dan terbelalak tidak percaya dengan sosok yang duduk di hadapannya.

          Park Jihoon, dengan tangan terikat. Terkapar lemah dengan Ong Seungwoo yang berdiri di sampingnya. Yixing tersenyum ke arah Guanlin. Anak itu melangkah masuk dan berjalan ke arah Yixing.

         "Pengkhianat." bisik Seungwoo begitu Guanlin lewat di sampingnya. Anak itu menahan napasnya, terasa perih namun ia mengabaikannya.

"Apa yang ia lakukan disini?"

         Yixing terkekeh, "Your ex-leader is not strong enough. Mereka menyerahkan Jihoon."

         Guanlin menaikan salah satu alisnya, netra anak itu menatap lurus ke arah Seungwoo mencari sebuah kebohongan. Namun, yang ia dapatkan adalah sebuah tatapan marah dan tegas. Membuat ia cepat-cepat memutuskan kontak mata.

         "Kau mendapatkan yang kau mau, kembalikan God Eye's dan jangan ganggu keluarga kami lagi." desis Seungwoo, yang dibalas tepukan tangan oleh Yixing, "Tentu saja. Guanlin antar teman kecil kita ke kamarnya dan berikan sampah itu. Lagipula kita sudah memiliki penemunya."

        Jihoon mendesis, "FUCK YALL! BASTARDS!" teriak anak itu meronta ketika Guanlin menarik tubuhnya dengan paksa.

"Bawa dia keluar."

       Guanlin mengangguk, membawa Jihoon pergi bersamanya dan Ong yang tetap di tempat. Jihoon tak henti meronta, genggaman tangan Guanlin pada lengan Jihoon semakin kuat, memaksa Jihoon untuk diam. Ia yakin itu akan meninggalkan bekas di lengannya.

       "Diamlah, aku sedang tidak dalam mood menyakiti seseorang."

       "You already did it, Guanlinie!"

       Guanlin menarik Jihoon kemudian mendorongnya ke dinding. Mengukung anak itu diantara kedua tangannya, "Don't call me that! Jangan sok akrab denganku, Ji."

Leader | nielwinkWhere stories live. Discover now