Felicia

102 15 5
                                    

   *Felicia adalah seorang gadis dari kota yang dipaksa pindah ke desa oleh ayahnya untuk menimba ilmu tentang peternakan yg dimiliki pamannya. Ia gadis yang suka menghabiskan uang ayahnya, sebab dia adalah anak tunggal dari keluarga anton wiratama. Ia anak yang tinggi, manis dan juga berkulit putih. Tak heran jika banyak pemuda yang menyukainya. Namun sifat manjanyalah yang membuatnya enggan berpacaran karena ia lebih mementingkan kesenangan pribadinya. Namun ia tetaplah gadis yang lembut terkadang juga semangat akan hal hal tertentu yang disukainya.

   *Vino adalah cowok desa yang sangat jail ketika berada disekolahan namun ketika ia di rumah dia rajin membantu ibunya dan bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sehari hari setelah pulang sekolah, ia bekerja di peternakan pamannya felis.

    "Felicia kamu kan sudah besar masak nabung buat uang jajan sendiri saja tidak bisa"?" ujar perempuan paruhbaya yang bernama mariam.
     "Mama aku kan cuma harus minta ke mama atau ayah juga bisa ngapain harus nabung segala nanti aku kekurangan dana dong buat jajan". ujar felicia.

    Tiba tiba datang ayah felicia dgn wajah tak bersahabatnya, "kamu besok sampai seterusnya tinggal di rumah pamanmu yang ada di desa, daerah Yogyakarta kamu harus belajar tentang peternakan" ungkap ayah felicia pak anton.
 

   "Apa?" felicia tampak terkejut.
Nggak bisa ayah felicia gk bakal betah hidup disana, kan terlalu kuno orang-orangnya. Aku nggak mau pokoknya gak mau" bantahnya.

     "Kalau kamu nggak mau segala fasilitas yang ayah kasih ke kamu bakal ayah ambil, ayah nggak mau tau" balas pak anton dgn kekesalannya.

     "Ayah katanya sayang sama felis, tapi kok ayah menjerumuskan felis ke desa yang kumuh sihh!! Ayah gak peduli emang sama felis ayah jahat, mama juga kenapa harus setuju sama keputusan ayah" ujar felis sambil menangis.

     Felicia berjalan cepat menuju kamarnya sambil tersedu sedu ia seakan tak mau beranjak kemanapun bahkan untuk bergerak saja ia enggan. Ia sempat berfikir bagaimana ayah dan mamanya setega itu membiarkan felis ke desa dan tanpa memfasilitasinya itu sungguh tega menurutnya.

   Tak lama ia mendengar pintu diketuk.

"Felis kamu makan ya nak?"

masih dengan kebisuan felicia ia tak menjawab sepatah kata yang dilontarkan mamanya.

"Felis kalau kamu nggak mau makan mama bakal dobrak pintu kamu" ujar mamanya lagi.

Setelah sekian lama akhirnya felis membuka suaranya.

 
"Nggak mauuu, mama tega sama felis" ucap felis dengan sesenggukan.

"Mama sama papa bikin keputusan itu biar kamu itu nggak manja sayang, biar kamu tau gimana susahnya cari uang, bukan cuma menghabiskannya saja" ucap bu mariam

Setelah itu felis membuka pintunya dan ia menyetujui permintaan mama dan ayahnya untuk pindah. Karena kalau tidak ia akan kehilangan segala fasilitas yang diberikan ayahnya.

Maaf kalau agak gak jelas soalnya udah lama nggak nulis cerita. Semoga suka. Jangan lupa vote dan comentnya😄

Felicia   Donde viven las historias. Descúbrelo ahora