TOD 20

20K 1.6K 165
                                    

WARNING....!!!
MOHON DI SKIP SAJA,
MAU NULIS DI BAWAH INI BERISI KONTEN DEWASA.
TAPI KOK RAGU YA...
WES LAH, YANG PASTI TIDAK DI SARANKAN MEMBACA PART INI. KARENA AUTHORNYA LAGI MODE SANGE BERAT PAS NULIS INI, KARENA GA' DAPET JATAH 😂😂😂.
ASTAGA...!!!
KENAPA JUGA GUE CERITAIN ITU DI SINI, O.K ABAIKAN YANG TADI.



Arga memandang wajah Linggar dengan tatapan sayu.
Sudah berapa kali dirinya berhapan dengan situasi seperti ini, tapi entah kenapa jantungnya berdebar kencang sekali.
Seperti baru pertama kali mau ngesex.
Dan hal serupa di rasakan pula oleh Linggar.

Arga menarik lepas celana yang di pakai Linggar, pemuda itu kini hanya tinggal memakai pakaian atas yang membuat Arga menelan ludah.

Onderdil Linggar itu ga' tanggung-tanggung gedenya.
Wajar kalau temen-temennya bilang Linggar itu Uke rasa Seme.
Wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang berotot.

"Jangan di pelototin aja nyet...!!!
Buruan...!!!"
Pekik Linggar dengan raut muka menahan malu, siapa orang yang ga' malu kalau barangnya di pelototin sama pasangannya.
"Gue ga' bakal nusuk lo"
Imbuhnya yakin.

Sekali lagi Arga menelan ludah, pemuda itu agak ragu dengan pikikaran yang membuatnya tertekan.
Mampukah dirinya memuaskan Linggar, apakah kekasihnya itu akan membandingkannya dengan orang-orang yang pernah ngesex sama dia.

Tapi sudah kepalang tanggung, kontol punya dia sendiri aja udah tegang.
Urusan soal puasin Linggar nanti aja sekalian di pikirin sambil jalan.

Arga melepas ikat pinggangnya, pemuda itu menurunkan resletingnya setelah membuka kancing celana yang dia pakai.

"Arga"
Pekik Linggar yang melihat selangkangan pemuda itu sudah mencuat di balik celana dalam hitamnya.
Terkenang lagi bagai mana pertemuannya dengan Arga pertama kali.

Di mana kekasihnya itu tanpa ragu membuatnya menyentuh benda keras itu setelah mereka berdua berkenalan.

Linggar perlahan duduk, pemuda itu mengeluarkan onderdil Arga dari sarangnya.

Suara desisan dari bibir Arga membuat Linggar mendongak.
Pemuda itu tampak mengocok perlahan kontol Arga sambil memasang wajah merah merona karena dirinya sekarang juga sedang terbakar nafsu.

"Linggar...!"
Pekik Arga sambil menahan bahu Linggar karena pemuda itu sepertinya ingin mengulum kemaluannya.

"Ga' usah takut, gue udah biasa begini"
Ucapnya yang membuat Arga tercengang.

Pemuda itu memasukkan pelan-pelan batang kejantanan Arga ke dalam mulutnya.

"Aagghh...ssss!!"
Arga mendongak seraya memejamkan matanya, Linggar benar-benar akhli melakukan itu.
Dia menyedot dan mengulum kemaluannya hingga rasa linu bercampur nikmat tidak bisa Arga sanggah.
Linggar hebat dalam melakukan blowjob.

Suara air liyur di mulutnya saat dirinya menarik ulut kontol Arga menimbulkan bunyi yang semakin membuat kaki Arga tidak tahan untuk menopang tubuhnya sendiri.

Arga meremas kepala Linggar dengan gusar, pemuda itu mendesis seperti sedang kepedasan.
Tanpa sadar dia menggerakkan pinggulnya sambil memegang pinggang belakangnya dan tangan satunya lagi menahan kepala Linggar agar tidak bergerak.
"Aggghhh, ini enak banget Gar...!!"

Linggar tidak mampu menimpali ucapan Arga mengingat mulutnya tersumpal kemaluan pemuda itu.
Apa lagi Linggar tampak sedang sibuk mengocok sendiri kemaluannya.

"Mulut elo lebih enak dari memek Gar...!"
Ucap Arga jujur.

Mata Linggar melebar, jadi Arga pernah ngentot sama cewek.
Itu yang ada di benak Linggar saat ini, tapi siapa yang perduli.
Keduanya memang pernah ngesex dengan orang-orang di masa lalu mereka masing-masing.
Tapi yang terpenting saat ini adalah waktu untuk mereka berdua.

Truth or Dare (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang