Chapter 04 - Suara

2.2K 301 31
                                    

 "Apakah kau menyapa hatiku?"

.

.

"Hey Bung? Apa yang kau lakukan di sana?"

.

Tanpa melepaskan tangannya dari bibir Sehun, Kai menolehkan kepalanya dan mendapati seorang laki-laki tinggi berwajah dingin berdiri diambang pintu. Jakun Kai terlihat naik turun melihat laki-laki itu berjalan tegap mendekat ke arahnya.

"Kris hyung? Tolong aku" isak Sehun.

Kris menatap datar-membunuh- melihat tangan Kai yang masih menempel di bibir Sehun. Tidak ingin terjadi salah paham, Kai segera menjauhkan tangannya dari bibir Sehun begitu pula dengan tubuhnya yang masih dalam posisi setengah menindih Sehun. Kepalan tangan Kris membuat Kai sedikit melangkah mundur sadar akan bahaya yang ada di hadapannya.

SRET

PLAK

BUKH

Dan dalam hitungan detik, Kai yang tadinya berdiri tegak harus tersungkur di tembok dengan darah yang menetes di sudut bibirnya. Sehun melebarkan matanya mendengar suara hantaman yang sangat keras. Tangannya meraba-raba sekitarnya berusaha mencari keberadaan Kris.

"Hyung? Apa yang hyung lakukan?" tanya Sehun panik turun dari tempat tidur.

"Bajingan ini akan melecehkanmu!" jawab Kris geram dan berjalan ke arah Kai, hendak memukul laki-laki asing itu lagi.

"Kris, hentikan!" teriak Luhan yang sudah berdiri di ambang pintu dengan wajah kagetnya. "Kenapa kau memukul Kai, hng?" tanya Luhan sedikit mempercepat langkahnya mendekati Kai.

"Dia hampir saja melecehkan Sehun!"

"Aku hanya menahannya saat akan terjatuh dari tempat tidur"

"Lalu kenapa kau menyentuh pipi dan bibirnya?!"

"Aku hanya menghapus air mata dan juga darah yang ada di bibirnya"

Sehun memegang bibirnya yang memang terasa sangat perih. Air matanya kembali turun menyesali apa yang ada dipikirannya tadi. Menganggap Kai orang jahat dan membuat Kris memukuli Kai adalah hal yang yang seharusnya tidak terjadi. Kepala Sehun tertunduk dengan sebuah isakan yang selalu dia tahan.

"Mianhae" gumam Sehun sangat pelan membuat Luhan, Kai dan Kris melihat ke arahnya.

"Hunnie? Kamu tidak apa-apa?" Luhan melepaskan pegangannya pada pundak Kai dan beralih mendekat ke arah Sehun. "Kenapa? Apa matamu perih lagi?" tanya Luhan khawatir. Terlihat dari wajahnya yang menatap Sehun dengan seksama. "Dongakkan kepalamu dan buka matamu!"

Seperti perintah Luhan, Sehun segera mendongakkan kepalanya dan membuka matanya. Dadanya naik turun sesak. Luhan menggigit bibirnya begitu dilihatnya mata Sehun berwarna merah, sangat merah. Kris menelan ludahnya susah payah dan dengan sigap segera mencari obat tetes mata Sehun.

"Apakah sakit?" tanya Luhan lembut. Anggukan kepala Sehun membuat Luhan tanpa sadar meneteskan air matanya.

"Sangat sakit, hyung. Tapi lebih sakit lagi jika aku mendengar hyung menangis" jawab Sehun memegang pipi Luhan. Kris menghentikan gerakkannya begitu mendengar ucapan Sehun. Senyuman miris tercetak di wajahnya setiap kali Sehun berbicara seperti itu. Ucapan Sehun benar-benar seperti pisau tumpul yang mengiris hatinya berkali-kali dengan paksa.

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

SEHUN POV ON

Ruang keluarga. Aku ingat dan tahu betul ini adalah ruang keluarga. Dimana seperti yang kurasakan, kini ada beberapa orang yang ada di sini. Aku, Luhan hyung, Kris hyung, dan kekasih Luhan hyung yang kalau tidak salah dengar tadi bernama Kai. Hanya hening. Sungguh aku tidak suka dengan suasana seperti ini. Aku tidak bisa melihat apa ekspresi yang mereka tunjukan, bahkan mungkin jika mereka berbisik aku tidak akan bisa mendengar. Yang kulihat hanyalah sebuah kegelapan dunia. Ya, kegelapan.

[COMPLETE] WATCH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang