Chapter 13 - Rindu

1.4K 201 11
                                    

 "Chanyeol-ah? Eomma merindukanmu, nak"

.

.

DEG

KRING

KRING

KRING

Chanyeol tiba-tiba membuka matanya saat dirasa detak jantungnya kini memompa dengan cepat. Bahkan kini dia bisa mendengarkan detak jantungnya tanpa memakai alat bantu pendengaran. Matanya melirik ke kanan melihat alarm yang berbunyi dengan keras. Dahinya mengeluarkan banyak keringat. Apa dia baru saja mimpi buruk? Pendingin ruangan di kamarnya tidak mati ataupun rusak. Tapi kenapa keringatnya tiba-tiba keluar sampai membasahi dahinya seperti ini?

"Bukan karena alarm ini" ungkap Chanyeol dalam hati. Jarum jam di dindingnya sudah menunjuk ke angka 9, dan 1 jam lagi dia ada kelas. Tapi sepertinya Chanyeol enggan untuk pergi. Dia masih ingin mencari tahu kenapa dadanya terus berdetak seperti ini. Ditambah lagi keringatnya keluar begitu banyak. Apa akan terjadi sesuatu di hari ini?

Dahi Chanyeol mengernyit. Apa dia harus menghubungi Baekhyun atau ibunya? Hanya 2 orang itu yang selalu dia khawatirkan. Chanyeol segera meraih ponselnya dan mendapati beberapa pemberitahuan pesan, dan itu semua dari Baekhyun. Jantung Chanyeol semakin berdetak saat tangannya membuka pesan dari Baekhyun.

"Jangan menggangguku hari ini. Aku ada tes" Chanyeol menggumamkan isi pesan Baekhyun dengan sedikit keras. Senyuman tipis tercetak di wajah Chanyeol begitu membaca pesan-pesan lainnya dari Baekhyun. Pesan romantis yang biasanya Chanyeol kirimkan pada Baekhyun setiap pagi, kini Baekhyun kirimkan ke Chanyeol lebih romantis lagi. Siapa yang tidak akan terharu membacanya?

Apalagi mengingat Baekhyun yang selalu bertingkah ketus pada semua orang termasuk dirinya tiba-tiba mengiriminya pesan romantis. Chanyeol seperti diterbangkan ke angkasa saat ini. Benar-benar memabukkan. Jika saja bibir Baekhyun yang mengucapkan kata-kata romantis seperti ini setiap hari, pasti Chanyeol akan benar-benar semangat menjalani kehidupannya setiap saat.

DEG

DEG

DEG

Chanyeol menghela lagi nafasnya lebih kasar. Kenapa detak jantungnya semakin berdetak keras? Apa yang terjadi sebenarnya? Apa ibunya sedang kenapa-napa?

Tanpa berpikir terlalu lama, Chanyeol segera turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi. Sudah cukup Chanyeol menjauhi ibunya selama ini. Dia tidak cukup kuat untuk hidup jauh dari ibunya. Biarkan kali ini Chanyeol menemui ibunya. Chanyeol yakin jika Baekhyun akan baik-baik saja jika sekarang Chanyeol mengunjungi ibunya barang sebentar. Lagi pula sepertinya ayahnya yang gila itu sudah pergi entah kemana. Mungkin menggali tambang emas permata miliknya.

Cih!

Chanyeol sangat benci memikirkan ayahnya. Dia tidak pernah berniat memikirkan orang itu. Sedikitpun. Tapi entah kenapa orang itu selalu saja ikut memasuki pikirannya. Bukannya pikiran baik yang Chanyeol pikirkan tentang ayahnya, tapi pikiran buruk dan menyumpah serapahi laki-laki paruh baya itu agar segera mati. Agar hidupnya lebih tenang dan bebas. Bebas tertawa bersama ibunya, dan juga Baekhyun.

-.-WM ©weyoungch 2018-.-

Panti Asuhan Happy Kids. Panti asuhan yang didirikan oleh Nyonya Park. Perempuan paruh baya bermata lebar dan cantik ini membangun bangunan yang penuh dengan pesan kehidupan ini sudah sejak lama. Sejak suaminya mulai berubah. Mulai bersikap kasar kepadanya dan anaknya, sehingga dia harus meninggalkan suaminya dan anak tunggalnya. Bukan bermaksud meninggalkan anaknya, Nyonya Park hanya ingin anak laki-lakinya itu tidak tersiksa.

[COMPLETE] WATCH MEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora