Chapter 36 - Jangan Bertanya

1.1K 151 4
                                    

"Jangan pernah menanyakan siapa yang melakukan ini pada Sehun, eomma"

.

.

Kris menutup pintu ruang rawat Sehun dengan pelan. Sebelah tangannya masih memegang ponselnya, mendengarkan apa yang dibicarakan Nyonya Park. Kris tahu jika perempuan paruh baya itu sekarang sedang menangis, jadi Kris hanya diam ketika Nyonya Park membicarakan perihal Sehun yang dia khawatirkan. Telinganya juga menangkap tangisan anak-anak panti asuhan.

Apa yang terjadi sehingga membuat Nyonya Park sampai menangis dan terisak seperti ini? Sebenarnya dia harus segera mencari Baekhyun, tapi mendengar isakan Nyonya Park, sepertinya Kris harus menahan langkahnya untuk mencari Baekhyun sebentar. Dia tidak tega mendengar suara isakan ini.

[Kris?]

Suara itu terdengar serak. Pasti saat ini Nyonya Park menahan isakannya agar Kris tidak tidak mendengarnya.

[Aku bersyukur karena Sehun baik-baik saja. T-tapi, bisakah aku minta tolong? Ini juga demi kebaikan Baekhyun juga]

Sontak tubuh Kris berdiri tegak. Baekhyun? Mata Kris melebar sempurna. Apa Nyonya Park ingin memberitahu keadaan Baekhyun padanya?

[Chanyeol tadi dipukuli dengan orang yang tidak dia kenal. Sampai babak belur, dan aku tidak yakin dia akan baik-baik saja setelah ini. Kurasa dia mendapatkan karma karena perbuatannya. Tapi aku berharap kamu mau menolongnya Kris. Aku tahu kamu sangat membencinya setelah tahu apa yang dia lakukan pada Sehun. Dia tadi diseret paksa ke dalam mobil dan entah orang-orang itu ingin membawa Chanyeol kemana, hiks. Tapi aku mendengar mereka ingin menyetubuhi Baekhyun dan Sehun. Mendengar Sehun baik-baik saja bersamamu, aku bersyukur. Tapi aku tidak tahu apa maksud mereka menyeret Chanyeol ke sana dengan berbicara akan menyetubuhi adik-adikmu. Hiks. Kris? Apa kau masih mendengarkanku?]

"Jasper?" gumam Kris menelan ludahnya susah payah. "Apakah dia baik-baik saja? Berarti mereka masuk kejebakanku" tangan Kris mengepal erat. "Menyetubuhi Baekhyun dan umpanku? Jangan harap kalian bisa melakukan itu!"

[Aku tidak tahu mereka kemana, tapi bisakah kau mencari mereka? Aku mohon padamu]

Kris segera berlari ke arah pintu keluar rumah sakit. Rasa-rasanya Jasper tidak baik-baik saja, dan Baekhyun pastinya hilang karena orang-orang itu. Dia harus menghubungi Luhan dan Johnny sekarang. Dan siapa dulu yang harus dia hubungi? Luhan atau Johnny? Seharusnya Johnny sudah menghubunginya sekarang. Jika tidak, pasti sudah terjadi apa-apa dengan mereka.

[Kris? Aku sangat minta tolong padamu]

"Aku akan berusaha semampuku, ahjumma" jawab Kris sebelum mematikan sambungan teleponnya. Ponselnya segera dia masukkan ke saku jasnya seperti sedia kala. Helaan nafas kasar keluar dari bibir Kris begitu melihat beberapa orang kini menghadangnya di halaman parkir rumah sakit. Kepalanya mendongak memikirkan apa saja yang terjadi setelah ini.

"Ikut kami dengan sukarela atau paksaan" ucap salah satu orang itu dengan membawa pistol menodong Kris. Kris hanya melirik. Beberapa orang yang berada di halaman rumah sakit terkejut dengan apa yang sekarang dilihatnya. Sebagian ada yang melarikan diri dan sebagian terdiam takut.

Firasat Kris mengatakan orang-orang ini akan membawanya ke Baekhyun, sehingga kini badannya berbalik melihat orang yang berbicara tadi. Tatapan datar seperti biasanya dia tunjukkan dengan langkah mendekat. Bukannya takut ditembak, Kris menghentikan langkahnya begitu pistol yang ada ditangan orang itu mengenai keningnya. Dia sendiri yang mendekat, bukan orang itu.

"Jelaskan kenapa aku harus ikut dengan kalian secara suka rela" ucap Kris datar. Tangannya mengepal erat.

"Adikmu bersama kami"

[COMPLETE] WATCH MEWhere stories live. Discover now