*5: 5 yang ke5:v*

566 78 11
                                    

Dahulukan ★ sebelum 📖
.
.
.
.
.
◀▶◀▶◀▶◀▶◀▶◀▶◀▶◀▶◀

▫◽◼[Y/N] P.O.V ◼◽▫


"Ya... Dan btw dia siapa? Dia... Pacar lu?" ucap si 'akang' itu.

Aku yang sedari tadi bersembunyi di belakang tubuh Virus hanya diam.

'Najis banget gw pacaran sama mahluk yang memiliki Virus kek gini' batinku.

"Bukan... Dia (y/n)" ucap Virus dingin.

"Berarti gelar kejonessan lu masih lu pegang dong! Bwahahaha!" si 'akang' tertawa tawa tidak jelas dan gila.

"Virus, dia siapa?" tanyaku.

"Dia kembaran gw... Madness" ucap Virus singkat.

"O-owh..." ucapku ragu.

"BERISIK!!!" teriak seseorang, suaranya seperti perempuan.

Lalu munculah seorang gadis yang sepertinya seumuran denganku.

Gadis itu bersurai coklat caramel, matanya berwarna biru laut, ia mengenakan hoodie merah dan putih, juga mengenakan rok mini berwarna putih, celana jens hitam panjang dan sepatu sneakers putih.
Siapa dia?

▫◽◼ Mika P.O.V ◼◽▫

Aku sedang berada di ruang keluarga bersama Jeff dan Ben, kami ber3 sedang membicarakan sesuatu yang tidak penting untuk di bicarakan.

"Um... Jadi... Peranku dimulai sekarang?" tanyaku pada mereka ber2.

"Lu yang nulis ceritanya kenapa malah nanya ke kita?!" ucap Jeff jengkel.

"G-gimana kalau... Readernya ngga suka kalau a-aku ada di cerita ini? Lalu me-mereka meminta aku untuk keluar dari cerita dan akhirnya aku akan d-di benci dan ablalalala" ucapku panik. (Emang beneran panik:v)

"Mika, Mika... Denger... Mika hanya perlu bersikap seperti biasa, oke..." ucap Ben yang menyarankanku.

"T-t-t-t-tapi... A-a-a-aku..." ucapku terbata-bata.

"Bwahahahaha!" tiba-tiba saja terdengar suara tawaan seseorang yang meledak.

"Siapa sih berisik banget" ucapku jengkel.

"Kayaknya si madness deh" ucap Jeff.

"Hahahahha!" suara tawain itu masih terdengar.

"BERISIK!!!" teriakku lalu berjalan ke asal suara.

Dan suara itu berasal dari suara toa madness toh-,-

Aku menghampiri Madness yang masih tertawa dan menjitak kepalanya pelan.

"Berisik mad..." ucapku.

"Aduh... Eh ada Mika, mau ngapain Mika ke sini? Mau ketemu gw yh, lu pasti kangen kan sama gw kan" ucap Madness terlalu PD.

Aku menghela napasku lalu menoleh ke depan.

Aku melihat Virus yang sedang duduk di pinggiran kasurnya dan... Wait?! Ada cewe di belakangnya?!

"Virus, siapa dia?" tanyaku.

"Dia... (y/n), um... Mika gw titip (y/n) yh, gw mau ke ruangan slenderman dulu" ucap Virus lalu pergi bersama Madness.

Aku berjalan mendekati (y/n) dan saat sudah berada di depannya aku mengulurkan tangan kananku.

"Hai (y/n), perkenalkan namaku Mika, Mika Lawread" ucapku ramah lalu tersenyum.

"Uh... Hai Mika" ucap (y/n) lalu menjabat tanganku.

Kami melepaskan tangan kami lalu Aku duduk di samping (y/n).

"So, (y/n)... Kau member baru di sini yh?" tanyaku.

"H-hah? Eng-engga kok... Sebenarnya... Aku juga tidak tau kenapa aku bisa berada di sini, yang jelas Virus membawaku ke sini" ucap (y/n) ragu.

"Hah? Kau bukan member baru? Dan... Apa kau juga seorang pembunuh?" tanyaku terkejod.

"T-tidak! Aku bukan seorang pembunuh!" ucapnya.

"L-lalu kenapa Virus membawamu ke sini?" tanyaku.

"Entahlah... Aku juga tidak tau" ucapnya.

"Berarti kau mortal" ucapku.

"Tentu saja Mika, bukan kah semua manusia itu mortal" ucap (y/n) sedikit jengkel.

"Tidak... Tidak semua manusia mortal..." ucapku serius.

"Terserah kamu deh..." Ucap (y/n) lalu menghela napasnya.

Aku menatap (y/n) dengan tatapan yang sulit dia artikan.

'Kenapa Virus membawa seorang gadis mortal ke mansion? Ah... Aku tau, pasti Virus sedang berada di ruang Papa slendy soal gadis ini' batinku.

Aku terus menatap (y/n), kurasa (y/n) merasa risih dengan tatapanku.

"Um... Mika..." ucapnya ragu.

"Hm? Owh yh (y/n), kenapa Virus membawamu ke sini?" tanyaku.

"Hm... Kenapa yh?... Aku tidak ingat" ucapnya polos.

"Apa kau... Akan tinggal di sini?" tanyaku lagi.

Hening... (y/n) tidak menjawab.

"(y/n)..." panggilku.

Aku menoleh ke arah (y/n), dia menundukan kepalanya, lalu samar-samar aku mendengar suara tangisan... Dia menangis?!

"E-eh?! (y-y/n) kenapa?! Apa ucapanku ada yang salah?! M-Maaf!" ucapku Panik.

'Oh astaga?! Apa aku yang membuatnya menangis?!' batinku.

"Hiks... Ibu... Bapak... Hiks..."



































































"Alex..."

"Nggh..."

"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"

Bonus! :v

Virus: "akhirnya lu update juga!"

Author: *lagi main laptop*

Virus: "woi lu denger gw kgk?!"

*Author masih diam*

Virus: "... Kacang rebus! Kacang rebus!"

22/11/2018

Just You ^[VirusxReader]^Where stories live. Discover now