*6: 6 yang ke6:v*

669 64 35
                                    

Dahulukan ★ sebelum 📖
.
.
.
.
.
▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂▂

▫◽◼Mika P.O.V ◼◽▫


"Ibu... Ayah... Alex... Hiks..." gumam (y/n) sambil terisak oleh tangisannya.

"... Kau... Punya keluarga?" tanyaku ragu.

(y/n) tidak menjawab, dia menangis sambil menunduk dalam-dalam, ah apa yang harus kulakukan?!

"Um... (y/n) mau dengar cerita ngga?" tanyaku lembut.

"Hiks... C-Cerita... Apa?" tanya (y/n) pelan.

"Ceritanya tentang..." aku menjeda perkataanku.

Dengan segera aku melompat ke kasur yang di duduki (y/n) dan duduk di belakang (y/n).

Aku lihat (y/n) mendongakan kepalanya ke belakang dan menatapku bingung dengan mata yang masih berkaca-kaca.

"Gini-gini... Jadi... Ceritanya itu tentang seorang gadis yang saat itu berumur 12 tahun, gadis itu di kenal oleh orang sekitar rumahnya, karena gadis itu bisa di bilang cantik, pintar, dan baik hati" jelasku sambil berpose ala orang syantiq UwU

"Lalu... Gadis itu juga mempunyai sahabat laki-laki, tapi... Saat sang Gadis dan si Laki sedang berjalan bersama ke sekolahnya melewati jalan Raya... Tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju cepat yang suaranya 'wuuuuuush!' dan saat itu juga... si Laki menyelamatkan si Gadis yang hampir tertabrak oleh mobil yang melaju itu... Tapi sayangnya... Si Laki yah yang tertabrak... Dan saksi satu-satunya hanya Gadis itu" jelasku panjang lebar dengan nada yang... Datar.

(y/n) menatapku bingung, dia terlihat heran dengan ekspresiku yang saat ini sedang dingin, lalu aku menyadari hal itu dan kembali tersenyum manis ke arahnya.

"Lalu... Si Laki di bawa ke rumah sakit dan orang-orang yang membantu si Laki ke rumah sakit itu menuduh si Gadis lah pelakunya... Tapi si Gadis berusaha membela dirinya sendiri... Bahkan orang tua si Gadis pun tidak mempercayai anaknya... Dan ikut menuduhnya menjadi pelakunya... Yah... Si Gadis di tuduh mendorong tubuh si Laki saat ada sebuah mobil yang melaju... Tentu hal itu membuat si Gadis marah..."

Aku menghela napasku panjang, lalu kembali melanjutkan ceritaku.

"Si Gadis tidak terima saat semua orang menyalahkannya... Dan saat itu juga... Si Laki di nyatakan... Tewas..."

Aku menggunakan penekanan saat di kalimat tewas, kenapa sekarang aku ingin menangis? Tapi... Kurasa menceritakan ini ke (y/n) akan membuatnya tenang... Walau sekarang aku yang sedih... Hahah

"Si Gadis yang mendengar hal buruk itu tentu saja sedih... Sangat Sedih... Ia merasa seperti semangat hidupnya hilang... Lalu si Gadis menangis sejadi-jadinya, kemudian datanglah beberapa polisi dan mendekat ke arah si Gadis, polisi ingin membawa si Gadis ke kantor polisi... Tapi sebelum itu, si Gadis melarikan diri dari para polisi-polisi... Menyebalkan itu..."

"Siapa... Si Gadis itu?" tanya (y/n).

"Ih jangan potong-potong ucapan orang (y/n)! Itu ngga sopan!" rengekku.

"Maaf... Yasudah lanjutkan..." balas (y/n) dengan watados

'Uh... Sekarang dia sudah tidak menangis dan sekarang aku yang ingin nangis?!' batinku kesal.

"Um... Jadi... Si Gadis melarikan diri sampai ke hutan dan... Ia tersesat, dan saat itu juga... Ada seseorang yang tinggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii dan juga... Tak punya muka tapi baik! Orang tinggi itu menyelamatkan si Gadis lalu... Akhirnya si Gadis dan Orang tinggi itu hidup bersama... Tamat..." jelasku dengan wajah yang masih tersenyum.

▫◽◼(Y/N) P.O.V ◼◽▫

"Tamat?" gumamku.

"Yah..." balas Mika tiba-tiba saja nada suaranya dingin dan menusuk.

"Mika... Kenapa?" tanyaku ragu.

"... Ak--"

Brak!

"Baiklah para gadis! Sekarang sudah malam sebaiknya kalian kembali ke kamar kalian, terutama kau Mika"

Ucapan Mika terpotong oleh suara Virus yang baru masuk dan menggebrakan pintu, aku dan Mika langsung menoleh ke arah Virus.

"Ah jika kalian mau kalian bisa tidur di kamar ini" ucap si 'akang' Madness tiba-tiba muncul di belakang Virus dengan wajah yang... Mesum? :'v

Plak!

"Mad..." ucap Virus dingin sambil menatap tajam Madness.

"Boleh kah?" tanya Mika tiba-tiba saja ceria.

'Aneh...' pikirku.

"Hohoho! Tentu saja boleh--"

"Ngga..." lagi-laki ucapan Madness terpotong oleh Virus.

"Boleh lah, ini kan kamar gw" protes Madness.

"Ini juga kamar gw, dan gw bilang ngga boleh" balas Virus.

"Boleh!"

"Ngga"

"Boleh!"

"Ngga"

"Bol--"

"Mungkin sebaiknya tidak... Kan... Kalian laki-laki dan kami... Perempuan..." potongku.

"Makanya itu aku bilang ngga boleh..." sahut Virus lalu menghelakan nafasnya.

"Ih kenapa?! Kan kami ngga bakal ngelakuin sesuatu!" Ucap Madness kesal.

"Mika kau--" aku menghentikan ucapanku saat menoleh ke sampingku... Mika sudah tidak ada, tapi bagaimana bisa?

"(y/n) kau tidur di kamarku yuk!"

Aku terkejut, langsung saja aku menolehkan kepalaku ke pintu, Mika sudah berada di depan pintu dengan wajah yang ceria.

"Uh... B-Baiklah..." balasku.

Jujur, aku bingung, bagaimana bisa Mika tiba-tiba hilang dan... Muncul secara misterius?

Aku melangkahkan kakiku mendekati Mika, sedangkan Mika hanya tersenyum.

"Terimakasih atas tawaranmu Mad, tapi... Papa pernah bilang padaku jangan pernah tidur dengan lawan jenis... Ngga baik, selamat malam!" ucap Mika lalu menarik tanganku dan menutup pintu kamar 2 bersaudara kembar itu.

"Ne Ne (y/n), kau tidak keberatan kan jika tidur bersamaku, lagi pula kau ini member baru! Dan kamar yang kosong sudah tidak ada" jelas Mika.

"Member baru?..." gumamku heran.

"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"∽"

Akhirnya saia update! Ada yang nungguin ngga? :3

Gaje yh ceritanya?

Maafkan jika Cerita ini ngga jelas, karna saia author kyuut+baik hati+tidak sombong ini malas ngetik ;-;

Oh yh btw, cerita 'Si Gadis' yang di jelasin Mika itu sebenernya masa lalu nya...

Masa lalu Mika yah... Bukan Author :'3

Thanks for reading (^0^)/

Just You ^[VirusxReader]^Where stories live. Discover now