Jungkook's Chance

3K 308 14
                                    

"Ruby, kurasa kau sudah tahu kenapa aku memanggilmu kemari." Jisoo menuangkan teh pada cangkir Jennie dengan wajah datarnya lalu mempersilahkan gadis itu untuk meminumnya.

Jennie mengangguk pelan lalu meraih cangkir putih di depannya itu, "Benar, Yang Mulia. Saya sudah mengetahui. Tentang Putri Lalisa, bukan?"

Jisoo menghela napas berat. "Apa yang bisa kau ramalkan darinya?" Tanya Jisoo.

"Saat ini yang bisa saya lihat hanyalah ia tidak mengingat apa yang terjadi padanya 9 tahun yang lalu. Ingatan yang anda kunci 9 tahun yang lalu terlalu berat untuk diterimanya." Jawab Jennie.

"Kau bisa membantunya untuk membuka kembali ingatannya? Aku tidak tega melihat gadis itu seperti ini. Namjoon memintaku untuk menjaganya baik-baik, janji itu masih terngiang di kepalaku sampai sekarang." Ujar Jisoo. Ia menatap Taehyung yang sedari tadi diam memerhatikan. "Taehyung-ssi, kuharap anda bisa membantunya untuk mengendalikan pikirannya juga. Emosi yang ia rasakan tidak dapat stabil. Ketika aku mengatakan nama Namjoon, ia mulai menangis. Ketika ia melihat Widrad, ia akan mengalami trauma. Apa yang harus kulakukan?" Tanya Jisoo.

Taehyung menumpukan kaki kanannya di kaki kiri lalu menatap Jisoo dengan serius, "Untuk sekarang, saya rasa akan ada baiknya jika Yang Mulia Lalisa yang berusaha mengingatnya sendiri. Saya tidak bisa memaksanya untuk mengendalikan ingatannya jika sudah masalah mengunci ingatan karena berhubungan dengan kunci otak."

"Aku ada saran." Kata Jennie. Ia meminta persetujuan dari Taehyung yang sudah terlebih dahulu membaca pikirannya, "Biarkan Jungkook yang mengatasi Yang Mulia Lalisa."

Lisa tidak dapat melakukan apa-apa saat ini. Ia duduk di kursi taman dengan tatapan kosongnya hingga Jungkook duduk di sebelahnya dengan santai.

"Eoh?" Lisa menatap Jungkook yang duduk di sampingnya.

"Wae? Kau sudah tenang?" Tanya Jungkook yang dibalas anggukan oleh Lisa.

"Tenanglah, aku tidak akan membiarkan terjadi sesuatu padamu. Memang kita tidak terlalu dekat, tapi, setidaknya kita adalah teman di dunia manusia, bukan? Setidaknya kita juga bisa berteman disini." Kata Jungkook yang mampu menenangkan hati Lisa. 

"Gomawo...," Gumam gadis itu. 

"Sepertinya kau ingin bertanya padaku," Tebak Jungkook saat mendapati Lisa yang menatapnya dengan wajah penuh pertanyaan.

Lisa tersenyum kecil setelah itu ia menatap beberapa bunga yang ada di depannya. "Kalau boleh tahu..., siapa Jisoo eonnie dan Seokjin oppa itu? Kenapa mereka sangat ramah padaku?" Tanya Lisa.

"Mereka adalah pemimpin kaum Witch disini. Bisa dibilang raja dan ratu di dunia kita. Namun, disini mereka akan dipanggil Lady Jisoo dan Sir Seokjin." Ujar Jungkook.

Lisa membelalakkan matanya, "Aku sudah bersikap tidak sopan pada mereka!"

"Ya..., santai saja. Kau kan anak dari raja dan ratu sebelumnya. Lebih tepatnya 2 dari raja sebelumnya." Kata Jungkook tenang.

"Maksudmu?" Tanya Lisa sembari menatap Jungkook.

"Kakakmu, Yang Mulia Kim Namjoon. Ia adalah anak pertama dari Sir Nickhun dan Lady Victoria, kakakmu. Dia mengantikan posisi keduanya saat berumur 13 tahun. Saat itu pula, Lady Victoria meninggal." Ujar Jungkook.

"Eommaku?" Tanya Lisa.

Jungkook mengangguk. "Tapi..., kurasa aku tidak boleh memberitahumu kenapa Lady Victoria meninggal." Ujar Jungkook.

Lisa menatapnya curiga lalu mengedikkan bahunya. "Aku tidak terlalu tertarik untuk itu. Aku tertarik pada kakakku. Orang seperti apa dia?" Tanya Lisa. 

Underworld Story [Lizkook]✔Место, где живут истории. Откройте их для себя