Eight

74 12 0
                                    

"Good morning dad." Sapa Nancy sambil memberikan morning kiss.

"Good morning bro." Sapa Nancy.

"Yo, good morning." Balas Vernon.

"Wahh, sepertinya ada hal bagus yang terjadi." Sahut Seungcheol.

"Daddy tau aja deh." Balas Nancy.

"Emang ada apa de?" Tanya Vernon.

"Akhirnya aku bisa terbebas dari Kim Mingyu ka." Jelas Nancy.

"Serius de?" Ucap Vernon.

Memang Nancy selalu terbuka dengan keluarganya. Masalah ia dengan Xiyeon pun, mereka tahu.

"Kalau Xiyeon de? Masih gangguin?" Tanya Seungcheol khawatir.

"Masih sih dad, cuma ngga usah khawatir. Nancy bisa menghadapinya." Ucap Nancy.

"IYA OM NGGA USAH KHAWATIR. JUN LIAT SENDIRI, BETAPA GANASNYA NANCY." Teriak Jun dari ruang tamu.

Mereka sih udah ngga aneh dengan kelakuan Jun.

"Ko ada lo sih Jun?"

"Gue yang nyuruh dia de. Mulai sekarang lo bareng Jun. Soalnya gue ada tugas dari kampus yang mengharuskan gue ke Jeju. Bareng Joshua sama Minghao." Jelas Vernon.

"Ohh gitu ka, yaahh sepi dong rumah. Malah daddy mau keluar negerikan." Keluh Nancy.

"Tenang putri kesayangan daddy. Daddy udah minta izin ke orang tuanya Somi buat nemenin kamu selama daddy dan ka Vernon ngga ada di rumah." Jelas Seungcheol.

"Serius?"

Seungcheol mengangguk dan berhasil mendapatkan pelukan dari putri kesayangannya.

"Terus gue jadi supir nih ya?" Ucap Jun yang segera dianggukan oleh semuanya.

✩✩✩

"Somi." Sapa Nancy.

"Nancy." Sapa Somi.

Dan terjadilah acara peluk-pelukan kaya teletubis.

"Somi kenapa Won?" Tanya Jun.

"Abis kesambet absnya Kang Daniel." Balas Wonwoo yang memang benar.

Selama di perjalanan. Somi terus-terusan berteriak melihat absnya Kang Daniel. Wonwoo yang ada disebelahnya berusaha menyetir dengan baik. Sekali-kali membesarkan volume radionya agar suara teriakan Somi tak terdengar.

"Nancy ya ampun ini Kang Daniel. Rasanya mau pingsan liatnya."

"Ih gila Som. Mantep banget pagi-pagi liat absnya Kang Daniel." Nancy malah ikut-ikutan.

"Mending kalian berdua langsung ke kelas. Biar ngga ketularan gila." Ucap Jihoon yang baru saja datang dan mereka bertiga ke kelas masing-masing.

Baru aja Somi dan Nancy menapakan kakinya di depan pintu kelas. Nancy sudah dikejutkan oleh kondisi mejanya yang penuh dengan coretan dan caci maki. Semua sumpah serapah tertulis disana.

Somi melihat Nancy berjalan ke mejanya.

"Kenapa sih gue ngga ada hari tenang?"  Ucap Nancy dalam hati.

Soonyoung yang baru dateng dan dikejutkan dengan pemandangan itu langsung menghampiri Nancy.

"Cy, are you okay?" Tanya Soonyoung yang segera dibalas gelengan kepala.

"Minggir dulu Cy." Perintah Wonwoo yang sudah membawa meja dan Jihoon yang membawa kursi baru. Jun mengambil meja lama dan Somi membantu membawa kursi lama.

Sementara Soonyoung mencoba menenangkan Nancy.

"Soon tolong tenangin gue." Ucap Nancy.

Soonyoung memeluk Nancy dan berucap, "lo kuat. Nancy yang gue kenal kuat. Lo ngga akan terpancing. Inget ada gue dan sahabat lo yang siap membantu."

Nancy menangguk. Sementara itu Xiyeon semakin jengkel dengan Nancy.

"Ternyata itu aja belum cukup!" Ucap Xiyeon dalam hati.

Memang Xiyeon yang mencoret-coret meja dan bangku. Sebenarnya anak-anak yang lain pun geram, namun dikarenakan Xiyeon merupakan anak kepala sekolah. Jadi segimana pun perbuatan buruk Xiyeon, semua akan tertutupi.

Itu merupakan salah satu alasan Nancy diam dan kali ini dia tidak akan peduli dia siapa.

✩✩✩

Gemes ngga sih sama Xiyeon?

Dia sebenarnya baik ko, cuma karna ya kalian tau, jadi gitu deh. Maafkan aku ya fansnya Xiyeon, yang membuat Xiyeon jadi peran antagonis gini:)

yuk vommentnyaaa~~~

Falling In LoveWhere stories live. Discover now