Cassieopeia Jean Malfoy dengan segala kejahilan, keingintahuan, keberanian dan kenekatan akhirnya harus terdampar di waktu yang tidak ia ketahui!
"Mother, Father, aku dimana??" - Cassie
(Dramione Fanfiction ft. Cassie)
A/N: Terinspirasi dari fanfic...
Pagi hari pun datang. Cassie terbangun begitu mendengar suara anak-anak Slytherin keluar dari kamar masing-masing.
Ia menatap satu persatu murid yang keluar, tapi tidak menemukan wajah yang ia kenali. Mereka bukan teman-temannya. Dan itu artinya ia belum terbangun dari mimpi!
Cassie segera bangkit dari tidurnya kemudian berlari entah kemana. Ini akibatnya karena tidak mendengar perkataan ayahnya. Ini akibatnya karena rasa ingin tahu lebih besar dari otaknya. Dengan bodohnya ia memutar benda yang tidak ia ketahui fungsinya.
Bruk! Cassie lagi-lagi menabrak orang karena kecerobohannya. Ia terlalu larut dalam pikiran sampai tidak memperhatikan sekeliling.
"Ouch! Kenapa kau berlari di lorong?!"
"Maaf..." Cassie baru saja ingin mengatakan permohonan maaf, sampai ia sadar siapa yang ia tabrak. Itu Hermione Granger, gadis tercantik dan terpintar se-Hogwarts.
"Mother?" Ya benar, tidak salah lagi. Jika ia bertemu ayahnya di masa muda maka seharusnya ibunya di masa muda juga berada disini!
"Yaampun akhirnya! Ini aku mom, Cassie." Katanya lalu menubruk Hermione dengan pelukan erat.
"Hei, hei, ada apa ini?" Hermione mengernyit bingung karena seorang gadis memeluknya dan memanggilnya mother.
"Mom, Cassie tidak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba aku sudah berada disini. Aku bingung, aku takut mom." Isak Cassie.
Hermione semakin tidak mengerti apa yang gadis ini bicarakan. Tapi ia menepuk punggung Cassie untuk menenangkannya. Banyak orang melihat kearah mereka, jadi tidak enak jika Cassie menangis disini.
"Kita bercerita di tempat lain ya."
Hermione pun membawa Cassie ke sebuah pohon besar di dekat Danau Hitam. Disana, Cassie menceritakan semua yang terjadi.
"Kau memutar apa?" Tanya Hermione menyela cerita.
"Tidak tahu. Bentuknya bulat dengan jam pasir di dalamnya."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Ya tuhan Cassie, itu Time Turner!"
"Time- what? Apakah itu benda yang kau pakai ketika menyelamatkan Buckbeak?" Hermione sedikit terkejut karena Cassie mengetahui cerita ini. Tapi itu menguatkan bukti bahwa Cassie benar-benar mengenalnya.
"Ya, benda itu yang membawamu kesini. Sepertinya kau sudah mengalami perjalanan waktu ke masa lalu." Jelas Hermione dengan kemampuan analisisnya yang tidak bisa terbantahkan.
Sebenarnya ia ragu, Time Turner tidak akan membawa seseorang sejauh ini kan? Bagaimana bisa Cassie sampai tersesat belasan tahun sebelumnya.
"Itu sebabnya kau dan father tidak mengenaliku. Hiks! Bagaimana ini mom? Bagaimana jika aku tidak bisa kembali?"
"Err.. father? Ayahmu ada disini juga?" Tanya Hermione.
Cassie mengangguk. "Ia pasti marah karena aku melakukan hal berbahaya lagi." Lirihnya.
Entah sudah ke berapa kalinya Cassie tertangkap melakukan hal-hal berbahaya. Menyelinap ke Hutan Terlarang, mencuri telur naga Hagrid, membuat jebakan Troll, menaiki broomstick ayahnya tanpa izin, dan sekarang, memutar Time Turner.
"Ehm, memangnya siapa ayahmu?"
"Mother tidak lihat rambutku? Aku Princess Slytherin, ayahku pastinya Prince Slytherin, Draco Malfoy."
"APAAA?!" Teriakan Hermione menggelegar sampai membuat Whomping Willow menggugurkan daunnya.
Hermione berjalan cepat meninggalkan Cassie yang mengejarnya.
Tidak, gadis itu pasti sudah gila! Yang benar saja, aku ibunya dan Draco Malfoy ayahnya? Sebuah lelucon terlucu selama 18 tahun hidupnya.
"Mom! Kenapa kau tidak percaya aku?"
"Kau tahu betapa aku membenci ferret pirang itu? Dan kau baru saja mengatakan aku punya anak dengannya di masa depan? Demi Merlin!" Oceh Hermione.
"T-tapi mom.." Iris kelabu Cassie sudah berkaca-kaca.
"Kau bisa saja datang dari dimensi lain dan ingin membuatku gila kan?" Ucapnya hingga membuat Cassie menghentikan langkahnya. Hermione seketika merasa buruk karena gadis itu mulai menangis.
"M-maaf, Cassie. Aku hanya tidak bisa mencerna ini dengan baik." Katanya lalu memeluk Cassie dengan canggung.
"Kalau kau tidak mau percaya, tidak apa. Aku hanya meminta bantuanmu untuk mengembalikanku ke masa depan. I miss my father and mother so much." Ucap Cassie sambil terisak.
Oh yaampun, kasihan sekali anak ini. Ia berada di dunia yang tidak seharusnya dan tidak ada seorang pun mengenal bahkan mempercayainya. Hermione terus mengulang permintaan maafnya.
"Kita akan meminta bantuan Harry dan Ron juga. Jangan menangis lagi, ok?" Cassie mengangguk pelan.
