Bring you back (1)

6.6K 708 78
                                    

Mereka di sambut oleh gelapnya ruangan. Harry menyalakan cahaya di tongkatnya dengan mantra Lumos Maxima.

"Dimana benda itu Cass?" Tanya Hermione.

Cassie pun segera menghampiri meja Professor Lawrence dan membuka lacinya. Ada! Benda itu masih ada.

"Ini dia mom!" Seru Cassie senang.
Mereka pun mengerubungi Cassie untuk mengamati benda di tangannya dengan jelas.

"I-ini benar Time Turner." Kata Hermione. Ia pernah melihat benda itu sebelumnya, jadi tidak mungkin salah.

"Apa? Time Turner? Bagaimana kita bisa mengambilnya? Itu ilegal tahu!" Kini Draco yang mengoceh.

"Sstt!!" Keempat orang lain meletakkan satu jarinya di bibir untuk meminta lelaki itu diam.

"Sekarang kita harus mencari tahu bagaimana cara mengembalikan waktunya." Kata Ron.

"Perpustakaan." Ucap Cassie dan Hermione bersamaan disertai senyum miring. Meski berbeda secara fisik, sepertinya Cassie dan Hermione memiliki kesamaan dalam cara berpikir.

"Itu mustahil! Disana ada Madam Pince, bagaimana kita bisa masuk tanpa ketahuan?" Tanya Draco.

"Kau memang tidak asik. Kehidupan Hogwartsmu pasti payah." Ledek Cassie yang membuat tiga orang lain tertawa.

Draco mendelik kesal. Baru kali ini ia diskak mat oleh anak yang lebih kecil darinya. Benar-benar gadis Slytherin!

"Ah, kita bisa memberinya mantra penidur nyenyak!" Kata Harry teringat suatu mantra.

"Rencana yang bagus, Harry. Ayo!"

Keempat orang tersebut melanjutkan misi mereka dengan diam-diam, seperti agen rahasia. Sementara Draco di belakang hanya mengikuti dengan malas, tidak repot-repot menyembunyikan dirinya.

Sesampainya di depan meja Madam Pince, Harry mengangkat tongkatnya dan memberi mantra penidur nyenyak sehingga ia tidak terbangun dengan mudah.

Setelah memastikan Madam Pince tidak bangun, mereka segera berpencar untuk mencari buku yang dimaksud.

Sampai akhirnya Hermione menemukan buku yang dicari. "Teman-teman, aku menemukannya." Panggil Hermione dengan suara kecil.

Mereka lalu duduk di meja studi mengelilingi Hermione, kecuali Draco yang berdiri bersandar di rak buku.

"Sebelumnya, tidak ada yang ingin menjelaskan padaku apa yang terjadi disini?" Tanya Draco tiba-tiba.

Keempat orang itu menghembuskan nafas berat, malas menceritakannya dari awal. Tapi mereka sudah terlanjur melibatkan Draco. Dan sudah seharusnya Draco juga mengetahuinya.

"Aku akan mengatakan intinya saja. Anak ini tersesat karena memutar Time Turner. Ia tidak sengaja kembali ke masa lalu karena di masa nya, ia adalah...." Hermione tidak bisa melanjutkannya dan melirik pada Cassie.

"Aku anakmu, father."

"AP--??!!" Sebelum Draco sempat berteriak, Harry segera memberikan mantra Silencio padanya.

Setelah mantra itu hilang, Draco baru bertanya lagi, kali ini dengan suara sekecil mungkin.

"Are you crazy?"

"Aku tidak! Lihat sendiri rambutku, mataku, aku seorang Malfoy. Cassiopeia Jean Malfoy." Ucap Cassie dengan intonasinya yang dingin dan sombong. Malfoy memang seharusnya memiliki kesombongan diatas rata-rata!

Oke, Draco mengakui bahwa 90% fitur gadis itu sangat mirip dengannya. Bagus juga genku, pikir Draco. Hey! Kembali ke masalah.

"Lalu sebutkan yang kau ketahui tentang aku."

Cassie terlihat berpikir sejenak lalu menemukan rahasia yang hanya ia dan ayahnya ketahui. "Kau menyukai Hermione sejak tahun ke-2." Jawabnya dengan seringai.

Ayahnya suka curhat padanya. Katanya ia tergila-gila pada ibunya sejak tahun ke-2, padahal ibunya itu miss know-it-all yang menyebalkan dan control freak.

What the--?!! Draco gelagapan, melirik kearah Hermione yang membuang wajahnya salah tingkah. Terlihat sebersit rona kemerahan di pipinya.

Bagaimana gadis pirang ini bisa mengetahui rahasia terbesarnya sepanjang hidup? Bahkan tidak ada yang mengetahui hal ini selain dirinya dan sudut hati terdalamnya. Dan ia berniat menyimpannya seumur hidup daripada malu sampai ke inti sel.

"Are you a witch?"

"Yes i am duh!" Cassie memutar bola matanya karena pertanyaan bodoh itu.

"Lalu siapa ibumu?"

"Tentu saja first lovemu father, Hermione Jean Malfoy, ups maksudku Granger."

Draco kembali dibuat hampir jantungan di usia muda. Jika tidak berada di perpustakaan mungkin ia akan berteriak sekencang mungkin, 'NO WAY!'

Tidak mungkin ia menikahi rambut semak itu dan punya anak kan? Tapi entah kenapa idenya sedikit bagus juga. Hey! Draco Malfoy, kau harus kembali ke pikiran yang benar.

"Ya, aku juga awalnya tidak percaya, Malfoy. Tapi ia terlihat tidak sedang bercanda. Aku memutuskan untuk membantunya kembali." Kata Hermione.

"Kamipun begitu. Benar atau tidak, anak ini harus kembali pada orangtuanya." Lanjut Harry.

"Sekarang kita lihat ini, aku menemukan caranya." Ucap Ron mengalihkan perhatian mereka pada buku tersebut.

.
.
.
TBC

Cassie: Where am i?जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें