63 Mencarimu 2

1.5K 100 4
                                    

Pagi pun datang entah mengapa pagi ini matahari sudah sangat meninggi dan membuat sinarnya yang semakin panas.

Ara terbangun karena ketukan pintu dari luar kamarnya, itu suara jungkook yang ingin masuk untuk memastikan kondisi ara baik- baik saja.

Ara tak ingin membukakan pintu dan hanya diam, sambil menatap jendela kamarnya. Namun lagi- lagi suara ketukan itu menyahut diselangi suara jungkook yang meminta untuk masuk.

Tidak, ara takan membiarkan ya masuk. Ara sudah merasa cukup kesal dan benci pada mereka yang telah membuat 3 tahun nya sia- sia begini. Ara tetap diam di atas ranjangnya dan tak perduli ketukan atau omongan jungkook diluar.

"Ara!! Buka pintunya.. please" Kata jungkook dengan nada memohon.

Ara menuju pintu dan berteriak
"Pergi, jangan ganggu ara. Udah cukup ara merasa gak adil di dunia ini. Pergi dari sana!!"

"Ara.."

Dengan suara tangis ara berkata
"Udah cukup ara ngerasa gak adil. Udah cukup ara ngerasain 3 tahun hidup ara sia- sia masuk ke rumah sakit jiwa itu. Kenapa kalian tega biarin ara masuk kesana, apa kalian gak tau selama ara dia sana ara kenapa. Bahkan kalian gak pernah jenguk ara, Ara benci kalian. Kalau kalian memang gak ingin mengurus ara, lebih baik waktu itu biarin ara mati aja. Knapa masih juga di pertahankan dengan penderitaan yang semakin parah. Ara benci!! Semua gak ada yang bisa ngertiin ara! Ara benci kalian!! Benci!!! kalian semua jahat!!" 

Perkataan itu membuat jungkook tertegun tubuhnya lemas seketika. Ara membencinya, itu yang sekarang ada di bayangannya. Di dalam dirinya dia mungkin adalah kakaknya yang jahat, tak seharusnya ia berbuat sedemikian rupa.

Mamah papah dan guanlin yang mendengar hal itu hanya bisa diam. Mamah dan papahnha menangis karena itu adalah kesalahan nya.

"Pergi dari sana dan jangan ganggu aku lagi!!" Teriak ara dengan nada kesal.

"Ini semua kesalahan ku, ara ku sayang" isak mamahnya menyalahkan ya dirinya.

"Tante jangan begitu, aku yakin tadi ara cuma keluarin unek- unek nya aja ko. Guanlin bakal tenangin ara nanti" Kata guanlin.
--

Sepulang dari pencarian ya sampai pagi yang tak membuahkan hasil, chanyeol berbaring di kasurnya dengan perasaan bimbang, dan tak tau harus mencari ara kemana lagi. Apa mungkinkah jika dyo, benar melihat ara dan mengobrol denganya. Ia ingin segera melihat wujudnya!.

Ketukan,pintu yang diselangi suara pintu yang terbuka. Yoora kakanya.

Yoora duduk di samping adiknya. Chanyeol bangun untuk menyamakan posisi mereka.

"Masih mau cari tau ara?" Tanya yoora.

Chanyeol mengangguk "Iya, gue masih mau cari ara. Gue gak bakal putus asa sampai dia bisa gue temuin."

Yoora menghela nafas gusar, percintaan dua insan ini begitu sulit. Pikirnya.
"Sulit banget ya, padahal dulu udah mau tunangan. Tapi kakak tau ara punya alasan yang kuat kenapa dia menghilang dari kamu" Kata yoora.

Chanyeol mulai menatap serius kakaknya. "Maksud kaka?" Tanya chanyeol..

"Maksudnya, mungkin aja ara punya alasan kuat. Entah itu apa, tapi ia mau kamu hidup bahagia. Meski tidak ada dia, dia pasti punya alasan untuk itu semua" Jawab yoora.

"Bahagia apa? setelah dia menghilang hidup gue berubah lagi ka. Gue kangen dia sampai rasanya mau mati, gue rindu banget sama dia. Tapi yang jadi kendala sekarang adalah gua gak tau dia dimana sekarang" Ujar chanyeol.

Yoora menepuk pundak chanyeol "Lo harus banyak- banyakin berdoa sama tuhan. Gue yakin tuhan punya rencana terbaik buat kalian" Kata yoora memberi nasihat.

Di Rebutin Kakel (Kaka kelas) THE ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang