《S1》•11•

24.2K 1.7K 84
                                    

Keesokan paginya..
Untuk menghiburku, Anny dan Diana mengajakku ke tempat favoritku. Perpustakaan istana!

Ngomong-ngomong, Pangeran Jung belum juga kembali ke istana. Saat kutanya Anny dan Diana, mereka berkata ia akan kembali besok.

Well, back to the topic kali ini suasana perpustakaan sangatlah sepi. Biasanya ada Seulgi dan Wendy disini. Mereka adalah penjaga perpustakaan ini dan mereka sudah menjadi temanku disini.

"Seulgi dan Wendy dimana?" tanyaku pada kedua pelayanku.

"Mereka berdua cuti, tuan putri" balasnya.

"Oh..baiklah kalian bisa pergi sekarang. Tak usah khawatir, aku bisa jaga diri" ucapku. Mereka pun mengangguk lalu pergi meninggalkan perpustakaan.

Usai kepergian mereka, aku melangkah menuju barisan rak khusus novel. Walau perpustakaan ini bukan perpustakaan umum, kalian dapat menemukan segala jenis buku disini. That's why i like this place.

Setelah mendapatkan novel yang ingin ku baca, aku pun berjalan ke meja kerja Pangeran Jung. Oh, lihatlah tumpukkan kertas-kertas itu! pasti ia sangat sibuk. Tapi sesibuk apapun ia masih bisa meluangkan waktunya untukku..

'Oh god i wanna hug him right now!' - gumamku sambil tersenyum lalu mendaratkan bokongku di kursi kerja empuknya.

'Bahkan kursinya saja bisa seharum ini, ah.. aku merindukannya' - gumamku lagi sambil mengelus kursinya.

Aku pun membuka novel pilihanku, namun sesuatu mengalihkan perhatianku. Sebuah buku yang terletak di atas mejanya. Karena penasaran aku pun mengambilnya dan seketika wajahku pun memerah.

Dasar pangeran mesum, pantas saja ia sangat ahli ternyata baca beginian juga toh.

"Hey" suara bariton memecah gumamanku. Sontak ku letakkan kembali buku itu dan aku pun menatap ke sumber suara.

Wonwoo, Kakak Pangeran Jung ternyata berdiri di hadapanku mengenakan tank top abu-abu memperlihatkan otot-otot kekarnya.

"Memperhatikanku hm?" ucapnya. Aku menatap wajahnya dan dengan cepat mengalihkan tatapanku, pipiku memerah.

"Tidak" balasku. Aku berdiri hendak untuk mencari tempat membaca yang lebih nyaman namun ia menahanku.

"Pangeran Jung tak suka jika kau berada di dekatku. Tolong lepaskan aku"

"Hanya vampir bodoh yang akan melepaskan umpan semanis dirimu, cantik"

"Kau sexy dan itu membuatku gila. Aku ingin membawamu ke ranjangku" lanjutnya sambil mencengkram pinggulku.

"Wonwoo?" aku mendengar suara perempuan.

Sontak ia melepaskan cengkramannya membuatku terhuyung dan refleks melingkarkan tanganku di lehernya agar tubuhku tidak jatuh.

"Lihatlah sayang, dia menggodaku" ucapnya dengan ekspresi yang dibuat-buat.

"Dia ingin bercinta denganku. Aku bilang tidak, aku mengatakan padanya bahwa aku sudah punya kekasih tapi ia keras kepala dan tetap menggodaku" Wonwoo melepaskan tanganku dan berjalan ke arah perempuan itu.

Tunggu..
Ternyata perempuan itu adalah Hwang Eunbi!

"Oh jangan khawatir sayang" ia memandang Wonwoo dan menangkupkan wajah pria itu di antara kedua tangannya.

"Aku percaya padamu, biar aku urus
dia" Wonwoo mengangguk lalu menciumnya dan berjalan keluar sambil mengedip dan menyeringai ke arahku. Tentu saja tanpa sepengetahuan Eunbi.

Eunbi lalu berjalan ke arahku. Matanya semerah darah menandakan ia sedang marah. Ia menatapku dari atas ke bawah dan kemudian tertawa.

"Kau?" dia tertawa lagi.
"Kau seperti pengemis yang ada di jalanan" ia tertawa sambil menunjukku.

"Look at me, Bitch!" geramnya.

"Kau pikir kau bisa memanipulasi pacarku untuk bercinta dengan kotoran sepertimu?!" ucapnya pedas.

"Aku tak melakukan apa-apa, justru dia yang mengajakku bercinta. Sepertinya pacarnya tak bisa melayaninya dengan baik, sampai-sampai ia mengajak perempuan lain untuk menghangatkan ranjangnya hahaha" balasku tak kalah pedas sambil menunduk tak berniat untuk menatapnya.

"Dasar kotoran! tentu saja aku bisa melayaninya dengan baik. Kau tak tau apa-apa tentang kami" Eunbi menarik rambutku membuatku mendongak dan menatapnya.

"Listen. Your a piece of shit, Kau bukan apa-apa. Dengan tanda di lehermu, aku dapat melihatnya dengan jelas. Aww, apa Pangeran Jung melakukan ini padamu? Betapa menyedihkan"

"Kau memang matenya, tapi jangan pikir ia mencintaimu secepat ini. Kau pasti tau soal gadis itu kan? Mungkin kau hanya dijadikan pemuas nafsunya saja hahaha" katanya sarkastik.

Air mataku lolos dan membasahi pipiku. Mungkin apa yang dikatakan oleh Eunbi itu ada benarnya.

Ia menangkup wajahku dan meremas pipiku dengan keras membuatku mengerang kesakitan.

"Sayang sekali.. sekarang kau malah ingin bercinta dengan saudaranya"

"Sudah cukup kau merebutnya dariku, kali ini takkan ku biarkan kau merebut Wonwoo dariku"

"Terimalah hadiahku"

Eunbi mendekat dan menendang perutku. Aku terbatuk, kurasakan darah mengalir keluar dari mulutku. Tubuhku lemas, ingin ku berteriak meminta pertolongan namun apa daya tenagaku yang tinggal sedikit.

Ia kembali mendaratkan tendangannya, kali ini di punggungku. Perempuan itu terus-menerus menendang tubuhku kesetanan. Ku tak dapat menjelaskan rasa sakit yang kurasakan saat ini.

-LISA POV END-

♡♡♡

Karena sudah merasa puas, Eunbi pun menghentikan tendangannya. Ia menatap gadis malang itu dengan senyum penuh kemenangan. Seluruh amarahnya akhirnya telah terlampiaskan.

Lalisa, terbaring lemas di lantai perpustakaan yang kini penuh dengan darah.

"Lain kali lihat dulu siapa yang mau kau goda" ucapnya kemudian memberikan tendangan terakhir tepat di tulang rusuk Lalisa. Bunyi retakan terdengar jelas, Eunbi tersenyum lalu bersenandung seraya berjalan meninggalkan perpustakaan.

♡♡♡

Jangan lupa meninggalkan jejak~!😁💗
Hari ini author update 2 chapter😗

My Vampire Prince✔Место, где живут истории. Откройте их для себя