8

1.4K 147 3
                                    

⏪     ▶     ⏩

⏪     ▶     ⏩

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Terlalu aneh bukan untuk sebuah kebetulan....

Ong

Seongwoo...?"

Kedua mata kita saling bertatapan

Air mata gue sudah mengalir semenjak sosok ini berbalik

Sosok itu diam dengan tatapan nya yang nggak gue pahami.

Saat ini, kita masih betah berdiri di bawah turun nya hujan. Seketika rasanya waktu berhenti , gue masih memastikan sosok yang sekarang berada didepan gue ini adalah nyata atau gue masih belum selesai berkhayal?

Gue melangkah lebih dekat..

Seketika tatapan nya berubah seolah terkejut. Kedua matanya sedikit terbuka.

"joesonghaeyo, anda salah orang"

Dia mundur dan melangkah meninggalkan gue.

Gue terduduk lemah, dan masih setia di bawah guyuran hujan. Gue menangis sejadi-jadinya.

"AAAARGHH!!!!" Gue berteriak seolah-olah melampiaskan kata-kata yang nggak bisa gue ucapkan

Malam ini menjadi puncak dimana kesedihan yang selama ini gue tahan

Rasa sepi yang gue simpan sejak kepergian Ong malam itu, rasa bersalah yang gue pendam saat kejadian itu, Rasa rindu yang hampir membuat gue membenci sosok yang gue sayang.















Pat..




















Pat..











Derap langkah kaki itu membuat gue menoleh























Derap langkah kaki itu membuat gue menoleh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

( anggap lah seperti ini )


Sosok itu mengulurkan tangannya seraya memayungi gue dari guyuran hujan.

"Ireona "

"M..Minhyun?" tanya gue heran

"Gwaenchana?"

Gue menggeleng pelan dengan isak tangis yang nggak berenti ini

Minhyun membantu gue berdiri dengan memegang bahu gue perlahan.



"Aish" umpat Minhyun pelan, sangaat pelan

"Ne?" gue nggak begitu jelas mendengar nya karna hujan yang turun bertambah lebat.

Minhyun menggeleng dengan senyuman khas nya.

*skip*

"Lo yakin bisa sendiri?" tanya Minhyun setelah tiba di Apartemen gue

"I..iya" jawab gue yang sudah menggigil

"Bibir lo.." tanpa basa basi Minhyun menarik lengan gue dan membawa gue masuk ke dalam apartemen gue ini.

Minhyun berkali- kali bertanya, air panas dimana, baskom kecil dimana, letak handuk dimana, selimut dimana

Namun gue hanya bisa diam, dan menenggelamkan pandangan di kedua lipatan tangan gue diatas meja makan.

Samar-samar suara Minhyun menghilang.

***

Minhyun seketika panik melihat kondisi Yoora, dengan sigap Minhyun mengangkat badan Yoora dan membaringkan(?) nya ke kasur kecil milik Yoora.

Minhyun bernafas lega ketika mendapati Yoora mengigau, berarti Yoora hanya tertidur fikirnya. Minhyun merasa bersalah ketiks melihat Yoora Menangis dalam Igau nya.

*skip*

Gue bangun dalam keadaan hari sudah pagi dan, kepala gue yang diletakkan handuk kecil diatasnya .

Gue mencoba bangun , dan mendapati sebuah note  di handphone gue :

Gue mencoba bangun , dan mendapati sebuah note  di handphone gue :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kok.. Gue ngerasa nya aneh ya?" tanya gue pada diri sendiri.

Karna gue merasa nggak nyaman sama Eunwoo , gue mencoba menguhubungi nya dan berjanji akan menraktir nya lagi lain kali untuk rasa terimakasih.

Hari ini gue masih harus menelaah kejadian tadi malam, yang gue rasa nggak masuk akal.

Gue menyadari sesuatu...















Beep...beep..

Klik📞

"Ada sesuatu yang mau gue omongin, hari ini di cafe lo aja bisa kan? jam4. Please "

"okay, Ra. Gue tapi nanti otw dari rumah ya" jawab nya singkat

"

No problem, gue tunggu. Gomawo"

"ooh"

Klik 📞 Telepon mati





" Gue tau lo mau ngomong apa Ra.." sahut seseorang itu setelah telepon dimatikan.








" sahut seseorang itu setelah telepon dimatikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SUAMI KU ONG SEONGWU (II) Where stories live. Discover now