Nestapa

17 7 0
                                    

Nestapa ini semakin menyiksa
Memaksa netra berhadapan dengan bayang
Lalu, batin ini hampa
Nihil akan hadirmu

Kini
Patrikor menari-nari di indra penciumanku
Dan aku meraung dalam ketaksaan
Hingga bumi pun berserah diri pada langit

Lalu
Batinku menghentak
Hatiku menolak
Dan netraku menilik
Tentu, aku bertanya-tanya pada semesta
Apa yang terjadi?

Di saat aku sudah lelah bersendekiana
Kenapa kau menghampiriku bersama mawar hitam itu
Apa tidak cukup kemarin dengan lili putih?
Sebagai tanda perpisahan yang indah bukan di banding mawar hitam?
Lalu, kenapa aku merasa keki?
Padahal dandelion telah menerbangkan harapanku yang terakhir
Dan sekarang, tinggal aku seorang yang berteman pada kaktus.

@Destinasalwa

VorseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang