Huh?

599 69 56
                                    

Pertama kalinya aku bikin, tolong jangan diketawain yaa hehe :)
Dan maafkeun kalo kurang memuaskan wkwk

*

*

*

.........................................................................................

"Aaahhh..."

Lenguhan itu lolos begitu saja dari bibir tipis Mark. Wajahnya merah menahan setiap sentuhan yang diberikan oleh Perth pada tubuhnya. Buliran bening itupun tak lepas memenuhi wajahnya.

Sedang Perth, yang sejak tadi berada diatas tubuh Mark terus menggerakkan pinggulnya maju mundur secara teratur. Sesekali ia mendongakkan kepalanya, mencoba merasakan kenikmatan yang Mark berikan pada kejantanan milik Perth lewat tubuhnya.

Hangat.

"Uughh aaahh...." Desah keduanya beradu di udara. Kedua tangan Mark mencengkram sprei kuat. Menahan kenikmatan yang mengalir disekujur tubuhnya karena gerakan Perth yang semakin cepat.

"Nghhh Perth..." Mark menggigit bibir bawahnya saat kejantanan Perth dirasa semakin besar dan mengeras dalam tubuhnya. Ia bahkan menggelengkan kepalanya berkali-kali setiap Perth menghujamkan kejantanannya ke tubuh Mark semakin dalam. Membuat tubuh Mark meregang hebat.

Perth menatap pemuda dibawahnya itu. Wajah dan tubuh mulus Mark yang dipenuhi peluh semakin membuatnya liar. Dan Perth tidak bisa menahannya lagi. Ia meraih kedua kaki Mark dan melebarkannya kesamping.

Perth merendahkan tubuhnya, menopangnya dengan kedua tangan. Didekatinya bibir tipis itu, lalu melahapnya tanpa menghentikan gerakan pinggulnya pada tubuh Mark.

"Eulmphh..." Bibir keduanya terpagut. Tak peduli keringat dan saliva mereka yang bersatu. Perth menekan tubuhnya, semakin membuat tubuhnya menyatu dengan tubuh Mark. Ia tak pernah lelah menggerakkan pinggulnya hingga ia merasa aliran darahnya semakin cepat dan tubuhnya yang mulai bergetar.

Mark yang bisa merasakan bahwa Perth akan segera berada dipuncaknya itupun melingkarkan tangan mungilnya pada leher Perth. Sesekali ia menekan tengkuk Perth agar ciuman itu semakin dalam.

Perth tidak bisa lagi menahannya. Tubuhnya meregang. Wajahnya memerah dan keringat memenuhi sekujur tubuhnya. Ia meloloskan bibirnya dari bibir Mark. Menegakkan badannya dan menekan tubuhnya semakin dalam ke tubuh Mark.

"Aaarrggghh!!!"

Ia mencengkram pinggang Mark kuat saat dirasa cairan itu mengalir dalam tubuh Mark.

KRRIIIIIIIIINGGGG!!!

Perth membuka matanya saat alarm dari jam weker miliknya berdering sangat kencang. Ia menatap langit-langit kamarnya. Mengerjapkan matanya berkali-kali, dan-

SIAL!!

Perth sadar bahwa ia baru saja memimpikan Mark hingga membuat celananya terasa sesak dan basah. Ia segera beranjak dari ranjangnya dan bergegas ke kamar mandi.

"Sial! Sial! Sial!" Perth terus saja merutuki dirinya sendiri. Ia tak menyangka bahwa ia bisa memimpikan Mark yang sedang bercinta dengannya. Jangankan berkhayal, mendekatinya saja Perth masih ragu. Terlebih ia sudah di skakmat oleh Mark.

Perth keluar dari kamar mandi setelah ia usai melakukan 'ritual'nya dengan handuk yang melilit dipinggangnya. Dan satu handuk lagi yang melingkar dilehernya. Ia lalu berjalan ke arah lemari. Menatap tubuhnya dicermin yang menyatu dengan lemarinya.

"Huft....."

Perth menghembuskan nafas beratnya.

"Kurasa aku benar-benar gila sekarang! Aku harus menemuinya. Jika tidak, aku akan semakin gila karenanya."

Perth meraih pakaian yang berada di lemarinya asal-asalan. Ia tidak peduli apa yang akan ia kenakan hari ini. Karena yang ia pedulikan hanya bagaimana caranya supaya ia tidak memikirkan tentang mimpinya lagi.

.........................................................................................

Sudah? Atau lanjut? 😂😂😂

Setangkai MawarWhere stories live. Discover now