Chapter 11: War Begin

1.9K 238 2
                                    

Notes: tinggal menghitung jari bakal selesai =D

Chapter 11

***

Entah mengapa Jimin mengurungkan niatnya untuk pergi ke markas Min dan Ara. Ia merasa sesuatu yang aneh. Apa ia harus kembali lagi ke profesor? Tidak usah. Ia langsung pergi ke laboratorium.

*Zztttt*

Jimin langsung terjatuh. "Akh! Ini aneh.. Apa yang terjadi? Mengapa aku merasa tidak enak?" Jimin kembali bangkit. Ia lebih baik langsung sprint untuk pergi ke laboratorium.

Laboratory,

"Prof Lee. Aku merasakan hal aneh. Tadi aku jatuh tanpa sebab." Profesor Lee adalah teman dari Profesor Ji-Seok.

"Apa kau memiliki rasa sakit? Kau bisa merasakannya?" Jimin menggeleng dan mengangguk.

"Rasa sakit tidak. Tapi aku bisa merasakannya disini." Jimin menunjukkan ke dada sebelah kirinya.

"Izinkan aku membuka tubuhmu." Jimin mengangguk.

.
.
.

"Mmhh.. Mmhh? Mmmmhhh!!!" Jungkook terbangun. Ia melihat kanan kirinya tidak ada siapa-siapa. Ia diikat dikursi dan mulutnya ditutup.

"Halo Jeon Jungkook. Sudah bangun? Bagaimana rasanya seperti ini tanpa Jimin?" Amarah Jungkook langsung meledak.

"MMHHH!! MMMHHHHHHHHH!!!!!" Ara langsung tertawa jahat ke Jungkook. Ia pun langsung pergi. "Lemah."

"Mmmhhhhh!!!!" Jungkook menunduk. Ia melihat kanan kiri. Apakah ada jendela atau tidak. Mungkin perkataan Ara benar. Ia memang merasa aneh tanpa Jimin.

.

"Jimin?" Jimin membuka matanya. "Apa sudah selesai? Apa yang terjadi?" Profesor Lee tersenyum.

"Jantungmu atau bateraimu itu sedikit rusak. Tapi hanya sedikit. Kalau sudah rusak parah kami tidak bisa membetulinya lagi. Jadi titik kelemahanmu ada disitu. Bukan keluargamu yang tidak peduli padamu."

Jimin terdiam sejenak mendengar perkataan profesor Lee. Jimin mengangguk. Ia membungkuk sebagai tanda terima kasih dan pergi.

.

Jimin masih belum mau ke markas Min dan Ara. Ia masih duduk di halte. Tiba-tiba Ada seorang namja yang menghampiri Jimin.

"Chen-hyung?" Chen mengangguk dan tersenyum. "Sedang apa Jim? Tidak pulang?" Jimin menggeleng.

"Semuanya sudah hancur Chen-hyung. Dan itu semua penyebabnya ad-"

"Min dan Ara, nde?" Jimin mengangguk.

"Kadang aku berpikir. Apakah semuanya itu salahku? Bukannya mereka menginginkan aku? Mengapa aku disalahkan?"

"Dan yang membutuhkan cairan X adalah profesor dan mengapa aku disalahkan karena menggunakan cairan X milik Min dan semuanya jadi hancur hiks-" Jimin menutupi mulutnya setelah terdengar isakan kecil.

Chen berusaha menenangkan Jimin. "Aku tau kadang dunia tidak adil. Tapi itu juga keluargamu Jim. Selamatkan mereka. Aku tau kau masih menyayanginya jangan sampai kau membencinya karena mereka membencimu." Lirih Chen.

Jimin menghapus air matanya. Ia menghela nafas. "Aku masih belum siap melihat mereka." Lirih Jimin. Tapi Chen hanya tersenyum.

"Apakah kalau kau punya keluarga yang tidak bersalah padamu kau akan berbuat begitu?" Jimin menggeleng kepalanya. "Hanya.. Tidak adil."

bot 107 | park jimin ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang