Halaman 17 || My Lus Removers

11.4K 538 79
                                    

Dominique tak bicara kepada Alexsis setelah kejadian tadi siang, dan ini sudah larut malam dan Dominique masih mendiamkannya.

Sebenarnya Alexsis merasa tidak enak, tapi dia kembali berpikir apa ini salahnya? Tentu saja bukan, Dominique bukan kekasihnya bukan?

"Nona, saatnya makan malam, tuan sudah menunggu mu," ujar Ninna.

Alexsis hanya mengangguk dengan sedikit tersenyum, ia menghela napas lalu berjalan mendahului Ninna.

Mata biru Alexsis menatap seorang laki laki paruh baya, yang sedang duduk bersama Dominique di meja makan.

Tanpa bicara Alexsis duduk di samping kanan Dominique.

Dominique hanya melihat Alexsis sekilas, dia masih kesal dengan apa yang terjadi tadi siang! Ia pikir Alexsis kabur. Astaga! Usahanya akan sia sia jika Alexsis benar benar kabur dari mansionnya.

Rencana untuk menghancurkan Clark Regbigson akan lenyap begitu saja.

Hanya suara dentingan sendok yang terdengar di sana sampai suara Lucas membuat Dominique dan Alexsis menatap Lucas.

"Aku sudah selesai, aku akan menunggu mu, Dom." Lucas berdiri dan segera pergi dari meja makan.

Suasana kini mulai hening kembali, samapai Alexsis muak.

"Kenapa kau mendiami ku?" Tanya Alexsis.

"Selesaikan makanan mu!" Suara tegas Dominique membuat Alexsis semakin tertantang.

"Apa yang aku lakukan?" Alexsis kembali bertanya.

"Diam! Dan makan makanan mu, se.ka.rang!" Desis Dominique.

Alexsis meraih air putih di depannya lalu meneguknya dengan kasar. "aku sudah selesai," ucap Alexsis.

Dengan cepat Dominique menarik tangan Alexsis, membuat Alexsis kini sudah duduk di pangkuan Dominique.

"Habiskan makanan mu!"

"Ada syarat," ucapa Alexsis. Dominique menaikan sebelah Alisnya.

"Suapi aku."

Alexsis ingin berdiri namun kembali di cagah oleh Dominique.

Sial! Dominique bukannya menyuapi Alexsis dengan sendok, tapi bajingan tampan itu malah menyuapkan makanannya ke mulutnya sendiri namun ia salurkan kembali ke mulut Alexsis.

Alexsis tak bicara, ia hanya memakannya, hingga kini makanan mereka telah habis.

"Tidurlah, aku ada banyak urusan." Dominique menatap Alexsis lembut lalu mencium bibir Alexsis lembut.

"Siapa dia?"

Awalanya Dominique tak mengerti namun setelah mencerna kembali pertanyaan Alexsis, dia tersenyum.

"Dia adalah paman ku, seseorang yang menyelamatkan ku dari kehancuran," jawab Dominique.

Alexsis menatap sendu ke arah Dominique, sebenarnya apa yang terjadi di masalalu Dominique, awalnya Alexsis pikir Dominique seorang mafia keturunan dari ayahnya, tapi kali ini salah, ada hal mendorong Dominique menjadi seorang mafia! Tapi apa itu?

"Kau melupakan sesuatu," bisik Alexsis, tangan lembutnya terus menusuri rahang Dominique.

"Apa itu?" Dominique menaikan sebelah alisnya, sambil tersenyum.

"Apakah kau lupa aku memenangkan kasusnya?"

"Apa yang ingin kau dapatkan, ucapan atau... Kak jantanan ku."

"Ada dua hal yang memang sulit untuk di ucapkan oleh manusia." Dominique menautkan kedua alisnya, "minta maaf dan terimakasih," bisik Alexsis.

"Baiklah, ini pertama kalinya aku berterimakasih, Terimakasih Mrs. Frankly." Dominique tersenyum. Dan itu membuat jantung Alexsis berdetak kencang.

Alexsis menarik nafas, sambil memejamkan matanya sejenak, berusaha menetralkan detak jantungnya yang sangat kuat, dan arus yang bergejolak di perutnya.

"Baiklah ada hal yang harus aku kerjakan bersama paman, kau pergilah," bisik Dominique mencium kening Alexsis.

"Hmmm," gumam Alexsis.

"Jangan kunci kamar mu." Dominique tersenyum saat Alexsis hendak membuka pintu.

To Be Continue
.....
Ini sedikit aku tahu😂😂

Maaf ya minggu kemarin ada banyak masalah.

My Lust Removers ( Mr. Black ) _ (TAMAT = REVISI)☑️Where stories live. Discover now