Chapter 11

77 8 0
                                    

Beuuhhhh... lapak sepi bat
No comment... 😢

Peach 🍑😫

***


Yoon Gi kembali ke kamarnya setelah kejadian di meja makan tadi. Ha Na sudah menenangkan dirinya. Namun rasa bersalah itu tetap ada di hati Yoon Gi dan sekarang membuat hatinya sakit.

Ini pertama kalinya Ha Na menangis di depannya, dan itu karena Seok Jin. Ia bahkan tidak tahu kalau Seok Jin akan segera bertunangan. Tapi dengan siapa? Bukannya Seok Jin mencintai Ha Na? Lalu kenapa ia melakukan semua ini? Pertanyaan itu memenuhi kepala Yoon Gi, membuatnya kesal pada kakaknya karena membat Ha Na menangis seperti ini. Meskipun ia menyadari kalau hal ini pasti tidak akan terjadi jika saja ia tidak menerima perjodohan mereka dan menikahi Ha Na, wanita yang digilai kakaknya sendiri.

Ia bingung. Tidak tahu harus berbuat apa saat bertemu Ha Na. Ia lalu membuka Love Lessons. Membaca buku itu seakan membaca hati Ha Na. Untunglah ia mempraktikkan apa yang dibacanya semalam dan memeluk wanita itu tadi. Jika tidak, mungkin Ha Na akan keluar dari rumah malam ini dan tidak kembali.

Ada perasaan takut saat memikirkannya. Kehadiran Ha Na seakan memiliki tempat dihatinya, sehingga asing rasanya kalau tidak melihat wanita itu sehari saja.
Aku benar-benar sudah gila! Rutuk Yoon Gi dalam hati. Setelah lelah membaca namun masih belum mengerti, ia menutup buku itu dan tertidur.

Keesokan paginya Ha Na tetap melaksanakan tugasnya. Ia mempersiapkan semuanya. Hanya saja ada rasa aneh pada hatinya ketika mengingat tadi malam Yoon Gi memeluknya erat. Ia bisa merasakan ketulusan lelaki itu, dan dia terkejut Yoon Gi bisa bersikap sehangat itu. Tapi perasaan itu kembali ditepisnya jauh-jauh.

Ia kembali memikirkan perkataan Seok Jin kemarin. Kalau ia sebentar lagi akan melangsungkan pertunangan. Ia terkejut. Mendapati Seok Jin sudah menemukan pengganti dirinya, saat Ha Na sendiri belum bisa melupakan pria itu padahal ia sudah terikat dengan Yoon Gi seumur hidupnya. Ia menangis semalaman. Terlihat jelas dari matanya yang sembab dan berkantung-kantung.

Yoon Gi memberikan dasinya pada wanita dihadapannya yang dalam diam mengikatkan dasinya. Ia melihat matanya yang bengkak, dan kembali rasa bersalah itu muncul dalam hatinya.

"Nanti malam kujemput." Ucap Yoon Gi tanpa sadar mengeluarkan isi kepalanya.

"Mau kemana?" tanya Ha Na tidak menatap Yoon Gi sedikit pun, fokus pada dasi didepannya.

"Kita makan malam diluar." Ucap Yoon Gi dan Ha Na hanya mengangguk.
Setelah itu Ha Na mengantar Yoon Gi sampai di depan rumah, melihat mobil Yoon Gi melaju meninggalkan rumah mereka.

***

Benar saja, waktu malam sudah datang tanpa Ha Na sadari. Ia berdiri dengan malas, menyalakan setiap lampu rumah. Saat menyalakan lampu depan, terlihat Yoon Gi sudah di depan. Baru saja pulang dari kantor. Yoon Gi segera masuk, dan Ha Na menerima mantelnya. Setelah mandi dan bersiap, mereka pun pergi.

Hari ini Yoon Gi sudah mereservasi satu meja makan di restoran ternama. Ia ingin Ha Na tidak terus bercokol dengan pekerjaannya di rumah. Selain itu, rasanya ada tanggung jawab untuk menghibur wanita ini.

Biasanya Ha Na akan mulai bercerita di mobil tapi kali ini dia diam seribu bahasa. Di lubuk hatinya yang terdalam ia sudah tidak marah lagi pada Yoon Gi. Hanya saja ia masih merasa kehilangan? Mungkin. Karena Seok Jin adalah orang pertama yang begitu lekat dengan hatinya. Sehingga mendengar kabar kemarin sempat membuatnya merasa sedih dan kecewa. Tapi hari ini ia berharap dengan menghabiskan waktu bersama Yoon Gi ia akan benar-benar merelakan Seok Jin.

Real Arranged Marriage [Complete]Where stories live. Discover now