Bolehkah Kulakukan?

72.9K 650 3
                                    

Setelah 3 hari keluar dari rumah sakit, Rena belum kembali masuk kuliah. Karena ia terlalu lama izin, ia pun jadi malas masuk kuliah.

"Ren, kamu sampai kapan mau bolos kuliah?"

"Aku gak bolos kak. Aku kan masih sakit"

"Apanya yang sakit, ini udah hari ke 3 kamu keluar dari rumah sakit. Lagian kata dokter kamu juga baik-baik aja"

"Haish... Kakak, iya-iya besok aku kuliah. Biarkan aku hari ini menikmati hari kebebasanku dulu"

"Huh... Dasar. Malam ini Nia akan kesini, aku nanti masih ada acara futsal. Nanti kalau dia dateng sebelum aku pulang tolong di temeni ya"

"Siap pak bos, udah keluar sana"

"Kamu ngusir kakak?"

"Bukannya kakak udah telat kuliah?"

"Yaudah, kakak pergi dulu, jaga baik-baik rumah"

Reno pun pergi kuliah. Rena akhirnya terbebas di rumah sendirian. Rena pun memasak mie instant untuk dimakannya sendiri. Setelah itu ia bersih-bersih rumah.

Selesai bersih-bersih Rena merasa gerah. Ia pun melepas kaos menyisakan bra nya setelah memastikan semua rumah terkunci. Ia pun menyalakan kipas angin di depan TV. Ia melihat acara TV hingga lupa waktu, dan tanpa ia sadari, Reno sudah pulang.

"Rena, kemana bajumu? Kenapa kamu tidak pakai baju?" ucap Reno terkejut.

"Aku gerah kak tadi habis bersih-bersih, lagian di rumah gak ada siapa-siapa. Aku juga masih pakai bra. Kakak kan udah lihat aku polosan"

"Polosan apa maksudmu?"

"Haruskah kujelaskan?" ucap Rena menggoda.

"Haah.. Dasar"

Reno langsung masuk kamar untuk mandi dan ganti seragam futsal tim nya. Namun saat mandi, ia teringat adiknya yang begitu menggoda. Ia terus menggeleng-geleng kepalanya untuk menghapus pikiran kotornya itu. Tapi dia ingat suatu fakta bahwa Rena bukanlah adik kandungnya. Reno berfikir keras, ia menahan sesuatu sambil mengepalkan tangannya. Dan tanpa di duga-duga Reno keluar kamar mandi tanpa menggunakan handuk.

"Rena!!!!"

"Lhooh.. Kak!!! Kok gak pakek handuk?"

Rena ternyata masih belum memakai baju. Tanpa basa-basi Reno menarik Rena masuk ke dalam kamarnya. Ia menghempaskan tubuh adiknya dan langsung menindihnya. Reno pun langsung mencium bibir adiknya dengan ganas. Ia pun mencoba melepas kaitan bra adiknya. Setelah bra terlepas, Reno langsung meremas dan menghisap puting Rena.

"Aaah... Kaaakh Rhenooh" desah Rena saat putingnya di hisap.

Reno pun meraba selangkangan Rena yang masih tertutup celana. Reno menarik celana Rena sekali tarik celana sekaligus CD terlepas. Kini mereka sama-sama telanjang bulat. Reno memasukkan satu jarinya ke dalam vagina Rena yang membuat Rena mendesah. Apalagi saat Reno mempermainkan klitoris Rena yang membuatnya menjerit.

"Aaaauuh.. Kaaak Renhooh. Aahh... Aku gak tahan...aahh.. Uuhhh" jerit Rena.

Reno pun membuka lebar-lebar kaki Rena dan hendak menusukkan miliknya ke dalam milik rena. Namun, saat Reno mendorongnya dan baru masuk setengah, Rena menjerit dan menangis.

"Aaaaah... Sakiiit kaaak... Aauuhh" Rena meneteskan air mata.

Reno langsung menghentikan dorongannya saat tau adiknya kesakitan dan menangis.

"Rena, maafin kakak" ucap Reno sambil mencabut miliknya.

"Kak, kenapa di cabut? Kenapa gak di lanjutkan?"

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang