PART 6

38.8K 1.8K 39
                                    

Pagi hari Dian terbangun dalam dekapan hangat Faris. Ia tersenyum. Bahagia. Itulah yang Dian rasakan sekarang.

Dalam posisi ini, Dian bisa mendengar detak jantung Faris, mencium aroma tubuh Faris dari dekat.

"Nyaman heum?" Faris mencium puncak kepala Dian

Dian diam tak menjawab, malu. Ia makin menelusupkan wajahnya ke dada Faris.

Sudah 1 bulan sejak semuanya kembali di perbaiki. Faris yang menghangat, dan Dian yang mulai bahagia.

"Masih mau begini terus heum?" Goda Faris

Dian yang mulai salah tingkah, segera bangun. Tapi tangannya ditahan Faris.

"Kamu lupa satu hal" ucap Faris

Dian mengernyitkan dahinya, bingung.

"Apa?" Tanya Dian polos

Faris menunjuk bibirnya sendiri. "Morning kiss. Kamu lupa itu"

Blushh..

Pipi Dian merah.

"Pipi kamu kok merah?" Goda Faris

Dian gelagapan, bingung harus bagaimana.

"Aku.. sebentar lagi adzan. Dian siapin bajunya ya.." Dian segera berjalan meninggalkan Faris yang tertawa melihat tingkahnya.

---

Usai menyiapkan sarapan Dian bergegas memanggil Faris yang masih bersiap di kamar.

Dian membuka pintu "Mas.."

Faris masih mengancingkan kemeja kerjanya.

Dian mendekat. Membantu Faris mengancingkan kemeja. Setelah itu memasangkan dasi dengan serius.

"Nanti siang mau makan apa mas?" Tanya Dian

"Hmm.. aku mau udang asam manis ya, tapi kamu yang antar ke kantor. Kita makan di sana" jawab Faris masih menatap Dian yang serius

"Loh? Kata Mamah, Mas gak terlalu suka udang" Dian mendongak, mata keduanya bertemu.

"Iya, tapi Aku lagi kepingin aja" jawab Faris

Dian menganggukkan kepalanya, "nanti siang Dian bawain"

Selesai memasangkan dasi, Dian menepuk dada Faris pelan, kedua tangannya bertengger di dada Faris cukup lama.

Faris masih belum berhenti menatap Dian,  tangannya menangkup kedua tangan Dian yang berada didadanya. Dian terlihat berpikir.

"Mikirin apa?" Tanya Faris membuat Dian kembali sadar dari pikirannya.

Dian menggeleng, "yuk sarapan" Dian menarik tangan Faris.

Diam diam Faris mengukir senyum di bibirnya.

-----

"Makan yuk" ajak Dion yang baru saja masuk tanpa izin ke dalam ruangan Faris

Faris menatap tajam kearah sahabatnya itu yang sudah duduk sebelum dipersilahkan.

Dapat dari mana dia sahabat seperti itu?

"Gak."

"Cihh.. sok dingin lo! Biasanya juga lo makan siang sama gue" Dion mencibir

"Sekarang gak lagi. Udah sana makan sendiri" balas Faris

"Idih awas lo ya" Dion memutar bola matanya malas. Habis manis sepah dibuang, udah nikah temen di tendang.

"1..2.." hitung Dion dalam hati

"3" lanjutnya berbarengan dengan ketukan.

Faris langsung berdiri, "masuk"

Wife? [COMPLETE] ✔Where stories live. Discover now