E P I L O G

52.8K 1.5K 192
                                    

VOTE & COMMENT😉


“Ayah, Bangun. Sudah siang” gadis kecil berumur lima tahun itu berkacak pinggang melihat Ayahnya masih terlelap padahal sudah jam 8 pagi.

“AYAHH!! BANGUN SEKARANG” teriaknya melengking tak tanggung-tanggung

Faris langsung terduduk dengan mata masih melekat, ia pilih aman tak mau diteriaki lagi, bisa rusak gendang telinganya. Gadis kecil itu naik ke atas kasur duduk di pangkuan sang ayah, tangan kecilnya bergerak membuka kelopak mata Ayahnya yang masih tertutup itu.

“Akh.. sakit sayang” pekik Faris, Pipinya di cubit dengan keras oleh putri kecilnya ini.

“Bangun Ayah. Cepat mandi. Runa gak mau telat ketemu Bunda, Yah” titah sang putri
Gemas, Faris mencium pipi putih di hadapannya dengan gemas. “No!” anaknya menolak tegas.

“Jangan cium Runa kalau jenggot Ayah masih ada. Geli Yah, Runa gak suka. Ayah jelek kalau begitu” protesnya

“Bunda juga pasti gak suka kalau ayah masih jenggotan gitu” rahang Faris memang ditumbuhi bulu-bulu tipis, ia malas bercukur.

“Okay, okay. Ayah mandi, nanti ayah cukur biar bunda tetap suka” Faris menurut pada putri kecilnya itu.

Putri kecilnya itu keluar dari kamarnya.
“Gak bagus Ayah. Bajunya jelek. Ganti” ucapnya setelah kembali ke kamar ayahnya saat 30 menit sudah berlalu.

Faris mengenakan kemeja berwarna merah maroon yang harganya saja tak wajar hanya untuk kemeja, bagaimana bisa dibilang jelek. Ya ampun anaknya ini.

“Runa pakai baju pink ayah. Ayah juga harus pakai yang warna pink. Kita harus kompak dong Yah. Pasti bunda suka” ucap anak kecil itu kemudian berlari menuju walk in closet
“ini Yah, bagus”

Faris melongo, kaos berwarna putih dengan kemeja berwarna pink, pink terang ya ampun. Tapi demi putri kesayangannya ini ia akan selalu menurut.

💐💐💐

Gadis kecil itu berjalan dengan anggunnya membawa dua ikat mawar merah muda dari arah taman belakang rumahnya, menggunakan dress berwarna pink terang yang sama dengan pria di ujung tangga yang sedang menatapnya tak berkedip.

“Dia mirip kamu sayang. Sangat mirip. Matanya, hidungnya, bibirnya. Dia tumbuh dengan baik. Cantik.”

“Ini, Ayah yang pegang. Oma yang merangkai Yah, Runa juga ikutan metik” Ia menyerahkan seikat bunga mawar itu ke Ayahnya.

“Terima kasih cantik”

“Cium” pinta Runa berjinjit menggapai Ayahnya

Cupp..

Rahang Faris sudah halus, bersih dari bulu-bulu.
“Yuk berangkat, Bunda pasti udah nunggu”

Laras, dan mamanya Dian yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya tersenyum, tetapi air matanya juga keluar. Bagaimana putra nya bisa sekuat itu menahan air matanya.


💐💐💐

Anak kecil itu berlari dengan riangnya satu tangan memegang bunga, dan satunya lagi memegang tangan besar Ayahnya, senyumnya selalu terukir di wajah mungilnya, ia sangat merindukan Bundanya, ini hari ulang tahun Bundanya. Meskipun berbeda dengan anak lainnya yang merayakan ulang tahun ibunya di restoran ternama, taman belakang rumah, pantai, tapi dia di pemakaman, ia terus tersenyum tak mau sang Bunda melihatnya bersedih, karena kata Ayah kalau ia sedih maka Bundanya di sana juga akan sedih, ia tak mau.

Faris menatap langit, tak ingin air matanya menetes, putri nya saja tersenyum. “pelan-pelan sayang, nanti jatuh”

“Runa gak sabar Yah, mau ketemu Bunda”

Runa melepaskan tangan Faris lalu berlari ke makam Bundanya, kemudian berjongkok di dekat nisan sang Bunda. “Assalamualaikum Bunda”

“Ayah lama banget Bun jalannya, jadi Runa tinggal aja deh. Runa bawa bunga kesukaan Bunda, ini Runa yang petik lho Bun, oma yang ikat, Runa juga siramin bunga-bunganya sebelum berangkat sekolah”

“Nah, Ayah sampai juga. Tadi pagi Ayah susah dibanguninya Bun, ayah juga malas cukur jenggotnya Bun” ucapnya mengadu semua kelakuan Faris

“Assalamualaikum, sayang”

“Aruna makin cerewet sekarang, padahal kamu dulu gak secerewet dia kan ya” ucapnya langsung mendapat pukulan dari tangan mungil.

Aruna. Aruna Illana Malik, Putri semata wayang dari pasangan Faris Al Malik dan Anindya Dian. Matanya yang hitam dan bulat, hidungnya yang mancung menurun dari kedua orang tuanya bibir tipis dan merah.

“Dian, Aruna sangat mirip sama kamu sayang. Terima kasih telah melahirkannya ke dunia, dia mewarnai hariku setelah kepergian kamu. Dia sangat mencintai kamu. Aruna satu-satunya semangat aku setelah kehilangan kamu. Kamu yang istri serta ibu yang terbaik untuk aku dan Aruna. Selamat ulang tahun sayang. Yang tenang disana” Ucap Faris dalam hati

Keduanya berdoa, mengirim doa untuk orang tercintanya.

💐💐💐

PLAY ▶

Faris berdiri di rooftop rumahnya, tempat yang disukai Dian, karena dari sini matahari tenggelam dapat terlihat jelas. Dulu Faris mempunyai bayangan mereka akan ke sini bertiga menyaksikan matahari yang kembali ke peraduannya , wajahnya disapa angin sore, tangan kirinya menggendong Aruna, yang kanannya merangkul sang istri.

Tapi nyatanya tidak, karena setelah Diannya pergi senja tak lagi sama. Senja jadi sendu seakan kelam menyesakkan dada.

“Senja saat ini tak sama seperti yang kamu bilang, indah. Senja saat ini tanpa kamu menyesakkan”

Seusai itu
Senja jadi sendu
Awan pun mengabu
Kepergianmu menyisakan duka dalam hidupku
Ku meminta rindu
Menyesali waktu
Mengapa dahulu
Tak ku ucapkan Aku mencintaimu sejuta kali sehari
Walau masih bisa senyum namun tak selepas dulu
Kini aku kesepian

“Kalau aku tahu kamu sesingkat itu dalam hidupku, aku akan mengucapkan aku mencintai kamu sejuta kali dalam sehari, aku gak akan menyia-nyiakan kehadiranmu dulu, aku akan selalu mendekap kamu erat. Akan kupastikan hanya air mata bahagia yang akan keluar dari matamu, hanya senyum yang terukir di bibirmu. Akan kupastikan tanganmu tak akan terlepas dari tanganku.” Suaranya bergetar diiringi air mata yang keluar.

Kamu dan segala kenangan
Menyatu dalam waktu yang berjalan

“Bahkan 5 tahun yang berjalan pun gak cukup untuk melupakan hal-hal kecil yang kamu lakukan. Sampai kapan pun kamu gak akan pernah hilang dari ingatanku. Gak akan ada yang menggantikan kamu dihidupku dan hatiku”

Dan aku kini sendirian
Menatap dirimu dalam bayangan
Tak ada yang lebih pedih dari pada kehilangan dirimu
Cintaku tak mungkin beralih, sampai mati hanya cinta padamu.

-Kamu dan Kenangan – Maudy Ayunda-

“Ya sayang. You're my wife, Anindya Dian” teriring senyum dengan air mata.

🌻SELESAI🌻

Bekasi, 17 Oktober 2019

Terima Kasih Readers ku🤗❤

Wife? [COMPLETE] ✔Where stories live. Discover now