Keluarga Toothless

59 9 0
                                    

" Hai , adik kecilku.." kata naga itu.
"Tapi kakak kan , sudah .. , aku melihatnya sendiri waktu itu..kakak sudah..." Toothless melepaskan tali yg mengikatnya dan memeluk erat-erat kakaknya.
Namun kakaknya marah dan melempar Toothless ke sebuah batu besar yg membuat sayapnya nyeri lagi. Toothless memegang erat-erat pundak kanannya dengan menahan rasa nyeri luar biasanya itu.
"Kau pikir apa? , kau pikir kakakmu ini sudah mati , ha?  Saat itu aku berhasil menyelamatkan diri dari penyerbuan Viking gila itu dan berhasil keluar dari tempat itu."
"Tapi kak , kenapa kau lakukan ini padaku?  Ini sangat menyakitkan , aku menyayangimu kak , tapi kenapa dari kecil kau dan ibu slalu membenciku..? Kenapa kalian lakukan ini padaku kak , kenapa.???!" Toothless menangis dihadapan kakaknya dengan nada yg pelan. Toothless melepas pegangannya dari pundaknya dan membiarkan sayapnya tetap terasa sakit.
Geng Dragon Riders berhasil mengalahkan semua naga yg menyerang mereka. Hiccup berusaha membantu Toothless dengan mencoba menyakiti naga jahat itu , tapi Toothless malah mendorong Hiccup sampai jatuh terlempar.
"Maafkan aku Hiccup...aku terpaksa.." kata Toothless dengan sedih.
Hiccup dan teman-temannya memilih untuk mundur. Hiccup memperhatikan mata naga itu , tidak ada satupun bayangan benda-benda disekitarnya yg terlihat dimatanya. Ternyata naga itu buta dan ia memanfaatkan telinganya untuk mendeteksi benda disekitarnya.
Toothless ternyata sudah mengetahui hal itu sejak lama sekali. Naga jahat yg dipanggil kakak oleh Toothless itu terus menyerang dan menyembur Toothless. Tapi Toothless tidak melawan sama sekali , ia hanya menghindarinya saja. Lagi-lagi naga itu berhasil mengenai kaki Toothless dengan menendangnya. Toothless terjatuh dan menimpa kedua sayapnya lagi yg membuat rasa nyeri itu kembali lagi. Toothless menahannya dan ingin segera bangun. Ia memandangi sekitarnya dengan pandangan yg fokus dan tajam. Ia berlari ke bebatuan besar yg ada dibelakang kakaknya dan meruntuhkannya sampai kakaknya tertahan bebatuan itu.
Naga-naga anak buahnya terlihat sudah bangun dan menahan teman-teman Toothless. Kakak Toothless berhasil keluar dari reruntuhan itu dan terbang ke arah Toothless dengan cakar besarnya. Ia mengarahkannya ke dada Toothless dan mencengkeramnya erat-erat. Toothless berteriak kesakitan dan mencoba mengalihkan kaki depan kakaknya dari dadanya. Nafasnya semakin sesak karena kakaknya menekannya dengan kuat. Ia ingin mengatakan sesuatu namun dikejutkan dengan sinar berwarna merah yg muncul dari sela-sela telapak kakaknya yg masuk ke mata  Toothless. Sebaliknya , sinar berwarna hijau neon keluar dari dada Toothless dan masuk ke mata kakaknya. Setengah dari mata mereka berubah warna yg akhirnya Hiccup berhasil bebas dan mendorong naga itu dengan kuat. Akibatnya , naga itu terjatuh dan sinar yg mereka keluarkan berhenti mengalir. Kakak Toothless terlihat marah namun sedikit senang karena ia hampir bisa melihat sepenuhnya , hanya saja seperti tertutupi kabut putih.
Sebaliknya , Toothless bingung dengan apa yg terjadi padanya. Ia tidak bisa melihat dengan jelas dan baginya segalanya tertutupi kabut hitam seperti dalam mimpinya. Ia terus memegangi dadanya erat-erat karena masih kesakitan. Kakaknya segera berlari ke arahnya tanpa Toothless ketahui dan segera mendorongnya hingga terbanting ke dinding gua. Teman-teman Hiccup masih berusaha membebaskan diri dari naga-naga yg masih menahan mereka. Mereka semua berhasil menjatuhkan naga-naga itu dan segera keluar. Hiccup segera membantu Toothless untuk bangun dan berlari bersamanya keluar dari gua. Hiccup dan Toothless menaiki Light yg berada di luar dalam wujud naganya.
Mereka tiba dirumah dan segera menuju kerumah Toothless untuk mencari si Nenek tua. Hiccup menyuruh teman-temannya untuk istirahat duluan sementara ia dan Light menemani Toothless. Astrid memberontak perintah Hiccup dan ikut bersamanya. Nenek tidak mengerti dengan apa yg terjadi. Dan ternyata ia tidak bisa menyembuhkan mata Toothless , ia hanya bisa menyembuhkan luka di dada Toothless. Toothless sangat putus asa mendengar perkataan nenek tua itu. Ia memutuskan untuk tidak kembali lagi. Ia akan terus bertahan dengan matanya yg setengah buta itu.
Astrid dan Hiccup pulang kerumah mereka dengan perasaan sedih. Toothless memutuskan untuk mengurung diri di kamarnya selama ia mau. Toothless terus menangisi keadaannya yg seperti itu di belakang pintu kamarnya. Dan terlintas dipikirannya lalu mengatakannya untuk membangkitkan semangatnya.
"Jika kakak saja masih bertahan  dalam kebutaan sejak lahir sampai sekarang , kenapa aku tidak bisa? Dengan mata setengah buta ini , aku bisa melihat suasana malam yg mengerikan setiap aku membuka mataku. Aku akan bangkit! Aku tidak akan menangis lagi!! Aku akan berusaha!!!" Toothless pun berhenti menangis dan segera berlari ke ranjangnya , namun ia menabrak salah satu tiang yg membuatnya kaget.
"(Meraba tiang itu) oh syukurlah.. Hanya tiang.. Ups , tunggu dulu.. Aku bisa menggunakan ilmu meraba pendengaran dan penciumanku seperti kakak , dengan begitu , aku bisa mendeteksi benda disekitarku. Oh yeah  , ide bagus Night!!" kata Toothless pada dirinya sendiri dengan penuh semangat.
Toothless mulai meraba benda-benda disekitarnya , ia mendengar ada yg menuju ke kamarnya dengan langkah kaki pelan , ia mencium..bau makanan yg sangat ia kenal dengan baik. "Ikan panggang buatan Ibu Valka , dan susu domba yg dipanaskan dengan lava , kesukaanku.."
Toothless berlari menuju bau sedap itu , ia berdiri didepan pintu dan mendengar suara Light yg pelan.
"Toothless.. Ayo keluarlah.. Aku membawakanmu sesuatu yg sangat istimewa.."
"Aku sudah tau , itu pasti ikan panggang buatan Ibu Valka dan susu domba yg dipanaskan dengan lava!" Teriak Toothless dengan cuek tanpa membukakan pintu sama sekali , mengingat niatnya untuk mengurung diri , ia tidak mau membuka pintu dan mengorbankan makanan kesukaannya dengan berat hati.
"Baiklah jika kau memaksa , aku juga tidak akan makan!"
"A-apah!" Toothless segera membuka pintu dan mengambil ikan dan susu di piring yg dibawa Light dengan cepat dan menutup pintu dengan cepat dan keras. Light terkejut dengan tindakannya itu. Ia membiarkan Toothless mengambilnya karena ia tau Toothless tidak mungkin menolak makanan favoritnya dan pasti akan langsung memakannya. Light lekas pergi dari tempatnya dengan suara langkah kaki yg pelan. Toothless menyantap ikan yg lezat itu dengan lahap dan meminum segelas susu dengan cepat. Setelah makan ia segera kembali berlatih. Setelah hampir satu minggu ia mengurung diri dikamarnya , ia memutuskan untuk keluar. Langit masih cerah dan matahari ada tepat diatas kepala. Toothless  menuju ke tempat Light sedang makan setelah memberi Toothless makan. Tidak bermaksud mengganggu , ia menunggu sampai Light selesai. Setelah itu ia langsung menghadap Light dengan wajah bahagianya. Light sangat senang mengetahui suaminya keluar dari kesedihan. Light memeluk Toothless dengan erat tapi lembut. Toothless mengatakan sesuatu padanya.
"Light , aku akan bangkit. Aku akan mengambil kembali hak ku , aku tidak akan membiarkan ibu dan ayahku bersedih melihatku menyerah , aku akan kembali.." kata Toothless penuh semangat.
"Tapi Tooth , bagaimana caramu mengalahkannya? Kau masih belum sembuh total , sayapmu masih nelum pulih , dan lukamu juga belum sembuh." kata Light memperingatkan.
"O..benarkah , lihatlah ini.." Toothless merentangkan sayapnya lebar-lebar dan mengepakkannya. Perban yg masih mengikat sayap kanannya terlepas dari tempatnya. Ia terbang berputar diatas Light berdiri. Light kagum dengan kerja kerasnya selama ini. Toothless lekas mendarat dan berkata , "Light , malam ini kita akan pergi!"
.....

Our Story of Furies Family ✔(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang