Hyunjin menggeleng, "gue sendiri gatau. Udahlah gausah bahas dia dulu, mending sekarang kita nikmatin hari terakhir di Jeju. Besok kita udah balik ke Seoul kan?"
————
Vee berjalan menaiki tangga menuju kamarnya, dia lebih memilih lewat tangga karena lift lagi rame dan dia males nunggu.
Dia mempelkan handphond miliknta ke telinga nya sambil terus menaiki satu-persatu anak tangga.
"Hah? Jadi aku harus ke China besok?"
"Iya dek, kamu besok dijemput pesawat pribadinya kak Suho."
"Aelah, emang harus secepet itu ya pertunangannya?"
"Papa yang ngatur semua, kakak gatau apa-apa."
"Hm, yaudah deh."
"Kenapa? Kamu masih ada perasaan sama Hyunjin?"
"Aku bakal lupain dia kok kak."
"Jangan paksain perasaan kamu dek, kakak gak masalah kok kalo kamu balikan sama Hyunjin. Kakak tau dia aslinya baik, hanya aja waktu itu dia salah paham hingga bikin dia ngelakuin itu ke kamu."
"Kak..."
"Jangan bohongin diri kamu sendiri."
"Iya."
"Jadi kamu setuju buat tunangan sama Hwall??"
"Aku setuju buat tunangan sama Hwall, aku—"
U
capan Vee terputus saat matanya menangkap seseorang yang berdiri tidak jauh darinya.
"Hyunjin?"
Ya, itu Hyunjin.
Laki-laki itu terdiam, jelas dia mendengarnya, dia mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Vee.
Dan tidak usah ditanya lagi bagaimana perasaannya saat ini.
Jelas, dia hancur sekarang, tangannya mengepal erat.
Hyunjin meneguk kasar ludahnya lalu dengan langkah berat lalu kembali meneruskan langkahnya.
Dia menghiraukan Vee yang diam ditempatnya.
Hyunjin mengacak rambutnya pelan, dia tertawa kecil, "Jadi itu ya alasan nya? Haha, lucu banget."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.