Chapter 13

448 29 1
                                    


"Ohayou gozaimasu," Sougo membuka pintu ruang kerja Kondou.

"Oh? Kau sudah masuk hari ini?" tanya Kondou sambil menyeruput tehnya.

"Kau sendiri yang membuat jadwalnya, Kondou-san," kata Hijikata sambil bertopang dagu. Tangan kanannya memutar-mutar rokoknya.

"Bagaimana kabar keponakanku, Sougo?" tanya Kondou.

"Dia sehat," Sougo duduk di samping Kondou. "Cuti satu bulan yang kau berikan tidak terasa. Aku benar-benar sibuk di rumah. Tiba-tiba, Ichiro sudah besar saja."

"Makannya banyak seperti ibunya," ucap Hijikata. "Aku menggendongnya dua hari lalu. Dia berat sekali."

"Dia ringan, Hijikata-san. Dosamu yang membuatmu terasa berat," jawab Sougo.

"Aku punya beberapa hal untuk disampaikan," kata Kondou. "Bos Matsudaira meminta kita untuk bergerak sekarang. Umibozu menghubungi bos Matsudaira semalam dan mengatakan kalau Hitsugi berpindah lokasi kemarin, tapi tetap di gunung Mitake."

Hijikata dan Sougo menatap Kondou. Tiba-tiba, Sougo tersenyum.

"Sudah saatnya aku untuk kembali pada realita, ya?" kata Sougo. "Apa rencanamu, Kondou-san?"

Kondou terdiam sejenak. "Kita pancing dia dengan peti Utsuro. Kita serang dia di Urayasu."

***

"Okita Sougo."

Sougo berbalik. Hijikata menutup pintu ruang kerja Kondou dan menatapnya dengan rokok bertengger di mulutnya.

"Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan, Hijikata-san," ucap Sougo. "Jangan ceramahi aku."

"Satu hal," Hijikata masih berdiri di depan pintu. "Kagura tidak boleh turun untuk berperang."

"Aku akan menyampaikannya. Arigatou gozaimasu," kata Sougo.

Sougo berbalik dan terdiam sebentar. "Apakah aku mampu menjadi ayah yang baik, Hijikata-san?"

Hijikata bergeming sebentar. "Jika kau benar-benar bisa memastikan istrimu tidak turun ke medan perang dan kau bisa mengungsikan mereka jauh dari Edo, mungkin."

Sougo tidak menjawab. Dia berjalan meninggalkan Hijikata. Hijikata masih berdiri di tempatnya.

"Tsk," Hijikata berdecak. "Secepat inikah kami harus kembali bertaruh dengan kematian?"

***

"Ya, aku paham. Ya, ya, ya. Sampai kapan-kapan," kata Gintoki sambil mematikan telepon.

Gintoki mengangkat kedua kakinya ke atas meja kerjanya. Kedua tangannya terlipat di depan dadanya. Pandangan matanya menatap kosong ke langit-langit ruang kerjanya.

"Gin-san!" Shinpachi mendadak masuk ke dalam ruang kerja Gintoki. "Apakah Kondou-san sudah menghubungimu tentang Utsuro!?"

"Pelan-pelan, Patsuan. Kau merusak imajinasi Gin-san yang sedang melamun jorok," kata Gintoki.

Shinpachi menelan ludah. "Shinsengumi bergerak sekarang, mereka akan memancing Hitsugi dengan peti Utsuro. Sekarang, beberapa anggota Shinsengumi sedang menuju tempat Utsuro ditenggelamkan."

Gintoki tidak menjawab.

"Kondou-san bilang, Shinsengumi akan membawa peti Utsuro ke Urayasu. Saat ini, kawasan itu sedang dalam tahap evakuasi. Peperangan akan terjadi di sana dan..."

"Antarkan aku ke markas besar Shinsengumi sekarang, Patsuan," Gintoki memotong omongan Shinpachi, berdiri, dan mengambil pedang kayunya.

***

Die Another Day 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang