✠0⁷✠

1.2K 177 1
                                    

"Aku memperingatkanmu, temanku yang satu ini sangat berbahaya." kata nara sambil memakai sepatu ketsnya

"Tidak apa-apa."

"Whatever then. Ayo. Aku yang menyetir hari ini." nara segera mengambil kunci mobil dari nakas dan berlalu begitu saja.

-lost-

Aku memasuki tempat yang sekarang jarang kumasuki. Club. Urghhhhh, i wish i never meet Jennifer.

Kulihat beberapa orang meliuk-liukkan badannya sambil mengikuti irama. Hell, yeah, seharusnya aku gak terima tantangan Jennifer. Tempat ini menjijikkan banget.

"Hi, Ms. Jung, wanna go party to night?"

"No, hurry up, aku gak punya banyak waktu."

"Let's play a game."

Aku mengernyitkan dahiku tanda tak mengerti.

"Yeah, let's play a game. Siapa yang berhasil berciuman dengan seorang pria lebih dulu akan menang."

"Hell, yeah Miss Lee, kau tau kan aku tidak suka berciuman?"

"Loser." katanya meremehkanku

Aku sangat emosi. Aku berbalik lalu meraih tengkuk Renjun mendorongnya agar lebih dekat dengan mukaku. Aku mecium bibir Renjun kasar. Renjun sepertinya cukup mengerti keadaan. Ia membalas ciumanku cukup lembut.

Aku melepaskan pagutan kita setelah merasa cukup.

"Bagaimana nona? I win." aku tersenyum meremehkan.

Dia tampak menggerutu sebal.

"Jangan ganggu aku lagi, itu hadiahku darimu yang harus kau berikan." kataku lalu pergi dari hadapannya sambil menggandeng tangan Renjun.

Jika kalian pikir aku keluar dari tempat laknat ini, kalian salah. Aku pergi ke bar.

"Kita tidak pulang?" tanya Renjun tepat ketika aku mendudukkan diriku di kursi bar.

"Tidak. Sekalian aku mau minum. Kakakku kan tidak ada, aku harus menggunakan kesempatan ini sebaik-baiknya."

"Okay."

"Kau mau pesan apa?" tanya Nara.

"Sama sepertimu."

"Okay, then. Monsieur, je veux deux whisky."(Tuan, saya ingin wiski dua)

"Attendez une minute, Mademoiselle." jawab bartender tadi. (Tunggu sebentar, nona)

Tak lama, wiski yang kupesan datang. Nara menuangkan wiski ke gelasnya dan Renjun.

"Sudah berapa lama kau tinggal di Paris?" tanya Renjun random.

"Entah. Sekitar 2 tahun mungkin? Aku pergi kesini tepat setelah lulus." nara mulai meneguk wiskinya

"Aku tidak tau kau suka alkohol. Dulu kau tidak pernah minum alkohol." renjun juga mulai meminum wiskinya.

"Oh ya? Aku tidak ingat kau dulu." nara mulai sedikit oleng, semburat merah di pipinya mulai keluar.

"Eiyyy, kau imut sekali." Renjun menggerakkan tangannya ke arah pipi Nara lalu mencubitnya keras-keras.

Nara yang merasa terganggu segera menepis tangan Renjun kasar. And...

Nara tertidur, ia terlalu lelah dan mabuk hari ini.

Renjun memasih memandangi Nara. Beberapa menit kemudian pandangannya jatuh ke arah Jennifer, Jennifer tampak sedang berbicara dengan beberapa orang berbaju hitam.

She seems dangerous, batin Renjun.

Aku menepis pikiran jahatku. Hell, apa yang kupikirkan? Tentu saja Jennifer tidak berbahaya, dia hanya memusuhi Nara.

Renjun beranjak dari duduknya lalu menggendong Nara di punggungnya. Ia membawa Nara pulang. Nara terlihat sangat lelah hari ini. Renjun berharap bahwa Nara akan mengingatnya someday.
















TBC

Hi, sorry banget baru update guys. Btw, aku gak punya ide untuk kelanjutan cerita ini mungkin aku bakal mikir lama banget. Should i unpub it? Yes or don't?

I'll happy if you voment

Thanks❤️

lost | renjunWhere stories live. Discover now