6 See You, Mantan!

166 6 5
                                    

Sepanjang perjalanan, hanya ada bayangan Iris yang memenuhi kepala Bayu. Ada banyak hal yang ingin Bayu katakan pada Iris. Terutama permintaan maaf karena telah menyakiti hati Iris. Juga ucapan terima kasih karena telah menyelamatkan hidup Bayu.

Setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Bayu berlari. Menyerahkan urusan motor pada Awan. Ia harus bertemu dengan Iris. Harus!

“Aku minta maaf, Bayu,” ucapan Laura tiga hari yang lalu terbayang di kepala Bayu. Saat itu wajah Bayu pucat pasi karena cewek yang empat bulan lalu ia temui mengaku tengah mengandung darah dagingnya kini menggandeng seseorang di tempat mereka janjian bertemu.

“Iris yang membawa cowok yang menghamili gue.” Sudut mata Laura melirik cowok di sebelahnya lalu terbit senyum di wajahnya. “Gue nggak tahu apa yang dikatakan Iris sama cowok gue. Gue nggak peduli dan yang penting gue bersyukur karena cowok gue siap tanggung jawab.”

“Ra?”

Kedua mata Bayu memerah dengan rahang yang mengeras.
“Sekali lagi maafin gue, Bayu. Dulu gue nggak tahu mau gimana. Apalagi waktu itu lo mabuk pas pertama kita ketemu.”

Bayu mengambil napas panjang. Kini ia tak perlu lagi memikirkan Laura. Seluruh pikirannya terpusat pada Iris
Sekelebat ingatan membuyar dengan ujung-ujung bibir yang saling tertarik ke atas. Mata Bayu berbinar saat melihat seorang cewek sedang memegang ponsel.

“Iris!”

Setelah Bayu mengatur napas, ia berujar sambil tersenyum, “makasih.”

Iris menaruh ponsel di saku jaket. “Untuk?”

“Nyelamatin hidupku.”

Pandangan mata mereka bertemu, Iris sedikit terkejut karena mata Bayu yang sembab.

“Untuk kedua kalinya. Makasih karena buktiin gue bukan ayah biologis anaknya Laura. Sebejat-bejatnya gue, gue tahu batas, Ris.”

“Itu buat kebahagiaan Laura. Dia sahabat gue.”

Bayu mengangguk mengerti.

“Tetep gue bakal bilang makasih. Karena tanpa lo, mungkin gue nggak akan bisa hidup sampai sekarang. Makasih atas sumbangan darah lo pas kita SMA saat gue dikeroyok geng cowok sekolah sebelah karena selingkuh sama cewek mereka. Gue belum sempat bilang makasih karena lo keburu pindah dan gue nggak tahu alamat baru lo.”

“Sama-sama, gue pergi ya.”

Bayu meraih lengan Iris saat cewek itu melewatinya, “maaf, Ris.”

“Gue udah berdamai dengan masa lalu, Bay. Lo tahu kenapa gue sekarang manggil lo Bay? Bukan Yu seperti dulu?”

Bayu menggeleng.
“Karena gue harus ngucapin selamat tanggal, bye, sama lo, masa lalu gue.”

“Kalau sekarang diganti see Yu, boleh?”

Pundak Iris terangkat sambil tersenyum.

“Gue boleh kan peluk lo untuk terakhir kali. Ya, walau gue masih berharap ketemu lo di masa depan.”

Iris mengangguk dan Bayu memeluk Iris dengan sangat erat.

“Sekali lagi makasih banyak, Ris. Nyokap lo nggak salah ngasih nama lo Iris. Iris yang berarti pelangi. Lo benar-benar seperti pelangi buat hidup gue. Kayaknya gue bakal kangen berat sama lo, mantan gue yang paling baik dan cantik.”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 10, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

See You, Mantan!Where stories live. Discover now