Topeng Cinta

67 11 0
                                    

> Mohon baca perlahan dengan perhatian, maka anda akan mengerti <

Aku melirik Etgatha yang sedang meminum jus alpukat melalui sedotan. Pandangan nya tampak kosong kedepan, dimana siswa siswi sedang berlalu lalang masuk dan keluar kantin. Ia sudah seperti itu sejak 10 menit yang lalu. Tidak biasanya dia seperti itu.

"Kenapa, tha?" tanyaku.

Etgatha menoleh sekilas, dan kembali merenung.

"Kenapa?" ulang ku.

Etgatha tampak berpikir sejenak.

"Aku.. Menyukai seseorang." ucapnya pelan. Jujur, aku terkejut. Namun aku berusaha mengesampingkan rasa terkejut tersebut dengan rasa penasaran.

"Serius?"

"Iya. Tapi dia gak peka, dan dia sudah punya pacar." jawabnya. Wajah Etgatha semakin murung.

"Wah, susah donk kalau begitu."

"Dan bego nya, kayaknya dia gak suka sama pacar nya itu!" kulihat Etgatha mengeratkan pegangan nya kepada gelas berisi jus yang berada di tangan kanannya.

"Bukan nya, itu bisa menjadi celah untuk mu?" tanya ku. Hah, padahal aku tidak rela.

"Haha, tidak bisa. Bodoh."

Etgatha berdiri dari duduk nya," itu tidak akan terjadi."

Namaku Arva, dan Etgatha adalah pacarku. Lebih tepatnya pacar kontrak. Dia gadis yang manis, terkadang bisa judes dan sedikit jutek. Namun ia tetaplah seseorang yang sangat baik bagiku.

Saat pertama sekali aku pindah ke SMA ini, yaitu kelas 10 semester 2. Aku duduk se meja dengan Etgatha. Secara tidak langsung kami pun dekat. Bahkan sampai pulang bersama sejak mengetahui bahwa rumah kami searah. Kami melakukan semua kegiatan yang biasanya sesama sahabat lakukan. Karena kedekatan kami, timbul lah desas desus kalau aku pacaran dengan nya.

Setiap hari aku datang sekolah, ada saja yang meneriakkan 'Cieee' karena Etgatha pasti sedang menungguku di kursinya. Saat kami makan di kantin, dan pulang bersama juga tidak jauh berbeda. Aku menjadi malu untuk berbicara dengan Etgatha. Bahkan untuk bertatap muka dengan nya saja, aku sampai keringat dingin.

Hingga suatu hari,

"Arva! Kamu suka sama Etgatha kan?" tanya salah satu teman sekelasku yang biasanya meneriakkan kata CIE alias Cause I'm Envy.

"Iya!" jawabku spontan akibat dorongan perasaan kesal yang memuncak. Saat itu seluruh anggota kelas yang sedang sibuk dengan urusan pribadinya secara ajaib menoleh ke arah ku. Duh, jadi malu kuadrat.

"Tuh kan!!!" teriak mereka.

Aku langsung berlari keluar kelas karena tidak bisa menahan malu yang berlebih seperti ini.

Saat baru saja melintasi pintu, ternyata Etgatha sedang menunggu ku disana. Ia langsung menarik tangan ku dan membawaku ke lorong antar kelas yang tampak nya sedang sepi.

"Kamu gak cape?"tanya Etgatha to the point. Aku tidak mengerti.

"Hah?"

"Yah... kamu gak capek di sorak-sorakin mulu di kelas?"

"Tentu saja aku cape." jawabku frustasi. Aku benar-benar kesal, hanya saja mereka tidak tahu kalau kesabaran ku juga ada batasnya!

Etgatha menghela napas nya panjang,
"Kalau begitu, ayo kita pacaran." ajak Etgatha. Aku tertegun. Pacaran? Beneran nih?

"Hah? Kenapa?" tanya ku heran.

"Iya, kalau kita pacaran pasti mereka langsung diam, yah walau akan ada masa heboh untuk beberapa hari."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 12, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

DIAWhere stories live. Discover now