36

1.5K 134 10
                                    

Sudah terhitung kira-kira 42 jam sejak kemarin Jiyong jatuh pingsan di kolam renang, itu artinya terbilang hampir 2 hari Jiyong belum sadarkan diri. Lisa benar-benar merasa bersalah atas kondisi Jiyong sekarang ini. Setelah sejak semalam Lisa dapat menenangkan dirinya sendiri dari kenyataan sang ayah kandungnya, ia memilih menjaga Jiyong di ruang rawatnya sembari menunggunya membuka mata. Ia ingin segera melihat Jiyong sadar dan cepat-cepat meminta maaf, alasannya.

Bukan hanya perihal Lisa sangat merasa bersalah itu, tapi ia juga sangat mengkhawatirkan oppanya, oppa yang telah mengambil alih lebih banyak tempat di hatinya dari oppanya yang lain--Seunghyun, Yongbae, Daesung juga Seungri. Bahkan Lisa rasa perasaan melebihi sayang dan cintanya sudah bukan lagi milik Hanbin. Oh, bukankah Lisa memang tak mencintai Hanbin?

Bibirnya perlahan mengulum senyum, entah bermaksud seperti apa tapi Lisa tak bisa menghentikan ekspresi gugup sekaligus bahagianya kini. Jantungnya berdebar setiap ia dengan teliti menatap garis lekuk wajah Jiyong. Mungkin jika alat perekam detak jantung yang ada disana dihubungkan dengan dada Lisa, bunyinya akan sangat berisik dan tidak beraturan.

Atensi Lisa menyusuri setiap bagian indah yang tercipta menempati wajah tegas Jiyong. Membayangkan setiap hal yang selalu tercipta pada ekspresi Jiyong. Dahi yang berkerut ketika Jiyong sedang bingung atau serius, manik mata coklat tajam yang sedang ia sembunyikan dibalik kelopak matanya, lalu berakhir pada bibir tipis yang pernah mengecup bahkan mencium dalam bibir Lisa penuh kelembutan.

Entah keberanian dari mana Lisa mendekati wajah Jiyong, mendekatkan bibirnya pada telinga Jiyong yang kemungkinan masih berfungsi walau si empunya belum membuka matanya. Ingat ketika Lisa tidur seusai pingsannya? Ketika Jiyong membisikan sebuah kata pada Lisa yang nyatanya Lisa belum benar-benar tertidur waktu itu? Sebut seperti hutang budi, hutang budi memberi ketenangan lewat ucapan lembut Lisa menggapai lebih dekat telinga Jiyong seperti saat Jiyong melakukannya pada Lisa.

"Saranghaeyo..." satu kata lolos dari bibir Lisa yang sangat dekat dengan daun telinga milik Jiyong. Sebuah kata yang mengalun merdu membisik ke gendang telinga Jiyong. Lirih, sama seperti ucapan Jiyong waktu itu.

Sebelum ekspetasinya agar Jiyong benar-benar mendengar bisikan Lisa ini terjadi, Lisa sesegera mungkin menarik bibir dan wajahnya menjauhi telinga Jiyong. Mengira harapan itu memang benar-benar akan terwujud. Kembali menegak pada posisi duduknya sembari mengukir lagi senyum manisnya untuk Jiyong, kemudian Lisa beranjak menjauhi sisi ranjang Jiyong, lebih memilih duduk di sofa kali ini.

"Kau sendirian, Lisa?" setelah bunyi pintu terbuka yang memecah keheningan disana, suara seseorang akhirnya mengalihkan indra pendengaran dan penglihatannya untuk beralih menatap asal suara tanya itu.

"Eoh. Apa kau baru pulang, oppa? Aku bahkan sudah lebih dari dua jam yang lalu kesini. Dimana Daesung oppa?" tanya Lisa yang mendapati sosok Seungri yang masih berdiri di ambang pintu.

"Aku ada urusan tadi dan Daesung hyung lebih ada urusan lagi jadi dia belum pulang" ujar Seungri sambil menutup pintu dan memulai langkahnya. Mendekati ranjang Jiyong.

"Bagaimana keadaan Ji-"

Pertanyaan yang akan terlontar dari mulut Seungri tiba-tiba saja berhenti saat pandangannya pada Jiyong tengah terfokus pada tangan kirinya yang terhubung dengan selang infus. Fokusnya melebar saat salah satu jemari Jiyong perlahan bergerak. Membuatnya sedikit memekik senang pada apa yang didapatinya.

"Omo! Woah, Ji hyung? Lisa! Kemarilah!" panggil Seungri membuat Lisa sedikit menggeram karena seruan Seungri itu.

"Aish, ada apa? Kau tahu ini dimana, kan? Jangan berisik!" gerutu Lisa sembari melangkah menghampiri Seungri.

Seungri masih belum mengalihkan perhatiaannya dari Jiyong, hanya saja kibasan tangannya juga masih tertuju pada Lisa untuk segera mendekatinya. Memerhatikan Jiyong yang perlahan tengah membuka kelopak matanya. Semakin terbuka dan semakin lebar hingga memperlihatkan manik coklatnya yang begitu Lisa kagumi.

Something Wrong [selesai]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang