Bagian IV

18.4K 1.8K 212
                                    

Hujan pun sudah reda sejak 5 menit yang lalu. Jam menunjukan pukul 21.34 KST. Seokjin masih meringkuk ketakutan didepan pintu kamarnya.

"Jimin hyung buka. Mianhae" ucapnya lirih

"Jimin hyung"

Tak ada sautan. Hanya deruan nafasnya lah yang terdengar.

Seokjin melihat setiap sudut kamarnya, matanya tiba tiba terpaku pada pintu balkon yang tidak tertutup sempurna.. Dengan tertatih, ia pun berjalan ke arah balkon itu dan Gotcha! Pintunya tidak dikunci. Seokjin tersenyum manis, ia pun memasuki kamarnya lagi dan memasukan semua baju, piyama, jaket, dan uang kedalam tasnya.

"Aku tidak bisa begini terus, Aku harus pergi! Mereka tidak membutuhkanku" ucapnya penuh keyakinan.

Seokjin pun memakai jaketnya dan menyampirkan tasnya pada bahunya . Dengan membawa selimutnya ia pun berjalan perlahan lalu membuka pintu balkon dengan sangat pelan. Setelah ia berada diluar balkon kamarnya, Seokjin mengikatkan selimut ini pada tiang balkon. Setelah terikat, Seokjin pun menjuntaikan selimut itu kebawah. Tanpa rasa takut Seokjin menggunakan selimut itu untuk turun dari lantai 2 ke lantai 1.

Bruk.

Seokjin mendarat dengan selamat ketika sampai dilantai bawah. Ia pun tanpa aba aba berlari menjauhi rumahnya. Beruntungnya satpam penjaga di rumah nya sedang tidur. Jadi Seokjin bebas kabur tanpa halangan. Seokjin terus berlari dan menstop taksi yang kebetulan lewat.

"Ahjussi, bisakah kau antarkanku ke Terminal ?" pinta Seokjin pada supir taksi itu.

Supir taksi itu hanya mengangguk dan menjalankan mobil menuju tempat yang dituju oleh Seokjin.

Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, akhirnya Seokjin sampai di Terminal . Ia pun memesan tiket bus dengan arah tujuan Daegu yang kebetulan hanya ada satu tiket lagi.

Seokjin dengan segera menaiki bus terakhir yang akan meninggalkan Seoul itu ke Daegu.

"Mianhae hyung, aku butuh waktu sendiri. Aku tidak bisa seperti ini terus. Aku ingin hyung yang dulu" guman Seokjin seraya menatap jalanan Seoul dari kaca bus. Seokjin pun memutuskan memejamkan matanya guna mengistirahatkan tubuhnya yang lelah karena berlari.

3,5 Jam kemudian...

Seokjin pun turun dari bus sambil mengucek matanya , ia melirik jam tangan yang bertengger ditangan kirinya. Hari ini sudah larut, Semoga saja paman dan bibinya belum tidur. Ya, Seokjin lebih memilih kabur ke rumah paman nya yang berada Di Daegu. Seokjin pun menstop taksi dan mengucapkan alamat yang akan ia tuju.

Sampai arah tujuan, Seokjin mengucapkan terima kasih dan membayar taksi itu.

Tok...Tok...Tok...

Dengan sedikit ragu Seokjin mengetok pintu bercat putih rumah paman nya.

"Nuguya?" sahut orang dari dalam. Seokjin memekik senang karena ternyata belum ada yang tidur.

Cklek.

Pintu terbuka menampakan sesosok pria yang sedikit mirip dengan kakaknya itu.

"SUNGWOON HYUNG!!" pekik Seokjin langsung memeluk Sungwoon. Sedangkan sang empu? Ia hanya terdiam, terkejut karena sepupu imutnya mendatangi rumahnya ditengah malam seperti ini.

"Seokjin?"

"Ne?" Seokjin melepaskan pelukannya.

"Ini benar kau? Aku tidak mimpi kan?"

Seokjin menggeleng. "Kau tidak mimpi hyung" jelasnya membuat Sungwoon kembali shock. Ia menatap Seokjin dari atas sampai bawah. Sepupunya itu datang kesini sendiri dengan seragam dan tas saja?!

Maknae Seokjin [HIATUS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang