Bagian V

17.5K 1.8K 203
                                    

Satu hari semenjak kepergian Seokjin. Semuanya terasa hampa, tidak ada kebisingan yang dibuat oleh bocah berumur 16 tahun di rumah yang besar itu , tidak ada gerutuan kesal karena dijahili sang tertua. Semuanya terasa hampa, Jimin yang terus mengurung diri di kamarnya, Jungkook yang menyibukan diri di apartemen temannya, Taehyung yang lebih memilih keluar kota untuk bekerja, Yoongi yang memutuskan tidak pulang distudionya dan Hoseok yang lebih memilih bergabung bersama club dancenya. Berbeda dengan Namjoon, si sulung keluarga Kim itu tampak biasanya saja. Ia kini tengah bersantai ria seraya memegang ponsel yang menempel pada telinganya. Itu artinya , ia sedang menelfon.

"bagaimana apa kabarnya sangat baik?" tanya Namjoon pada seseorang disebrang sana.

"......"

"ah syukurlah" desahnya lega.

"......"

Namjoon tampak mengangguk "baik Samchon, aku mohon jaga Seokjinku selama di Daegu sana. Dia sangat ceroboh, aku akan menjemputnya seminggu lagi"

Tut...tut...tut...

Panggilan pun ditutup secara sepihak oleh Namjoon. Pemuda berumur 28 tahun itu tersenyum lega, lalu menatap ponselnya lagi bertujuan untuk mengabari 'kekasihnya'

'Jadi Seokjin berada di Daegu? Kenapa Namjoon hyung tidak memberi tahu kami?' batin seseorang menatap datar Namjoon yang kini tengah tersenyum senyum sendiri.

***

"huh..." pemuda itu menghela napas guna meredakan kegugupan yang menyerang dirinya. Kini ia tengah berada di depan teras rumah seseorang,

Ting Nong... Ting Nong..

Merasa ada memencel bel rumahnya, keluarga Han yang tengah menonton TV di ruang keluarga pun mengeryit bingung. siapa yang bertamu di hari yang menjelang malam ini? Pikir mereka saling berpandangan. Jieun pun mengode Taehaa dengan menaikan sebelah alisnya.

"siapa? Tamumu atau klien mu?" bisik Jieun karena suaranya teredam oleh kebisingan anak pertama dan keduanya yang tengah menjahili Seokjin.

Taehaa hanya mengangkat bahu acuh "aku tidak tahu" ujarnya lalu memfokuskan dirinya pada tayangan Televisi yang ada di depan nya.

"Seongwoo, berhenti menjahili Seokjin. Sekarang keluar dan buka pintu, ada yang bertamu" Titah Jieun membuat Seongwoo yang tengah asik menindih Seokjin merengut tak suka dan berjalan malas kearah pintu utama.

"tunggu aku balik lagi! Kau tidak akan ku ampuni" ancam Seongwoo sebelum melangkah pergi, Sedangkan Seokjin memeletkan lidahnya mengejek Seongwoo tanpa tau ada Sungwoon dibelakangnya.

"yah hyung!!!" gerutuan Seokjin terdengar ketika Sungwoon menarik pipinya dengan gemas.

Seongwoo menggerutu, siapa sih yang bertamu malam malam seperti ini menganggu saja!

Cklek.

Kriet.

"YAK! Kalau mau ber---Sungwoon hyung?!" omel Seongwoo terhenti karena melihat sosok pria yang ada didepannya, sedangkan orang yang berada didepannya memutar bola mata malas.

"Aku bukan Sungwoon hyung! Aku Jimin! Kim Jimin" ucap Jimin penuh penekanan.

"Jimin?"

"Ne?"

"Yak! Bodoh , untuk apa kau malam malam kesini?! Cuaca diluar dingin, dan kau? Oh tidak , mengapa kau menggunakan hoodie?!" cecar Seongwu membuat Jimin mendengus kesal.

"Tentu saja aku akan menjemput adikku" ketus Jimin melipat tangannya di dada.

"Adikmu yang mana?" polos Seongwoo

Maknae Seokjin [HIATUS] Where stories live. Discover now