(20) Terluka lagi?

2.2K 311 26
                                    

"Jeje nggak mau Binbin-nya sakit,"

Hanbin menghentikan gerakan mengunyahnya. Ia terdiam beberapa saat untuk mencerna ucapan Jennie.

"Bilang apa lo barusan?"

Tatapan Hanbin berubah. Ia menatap nyalang gadis di hadapannya. Berani-beraninya dia berlagak sok tahu tentang Jeje.

Jennie tak paham dengan perubahan sikap Hanbin. Kakak seniornya ini menyampar piring digenggamannya. Wajahnya merah padam membuat Jennie bergidik ngeri.

"Ng-nggak, Kak." Jennie tergagap menjelaskan ucapan asal ceplosnya tadi. Dalam hati ia merutuki mulutnya yang sudah meloloskan kalimat bodoh.

"Dari mana lo tau tentang Jeje?" Hanbin mengubah posisinya menjadi duduk tegap. Sorot matanya penuh amarah.

Lidah Jennie kelu tak berani berbicara sepatah kata apapun. Sedangkan Hanbin terus menerus mendesaknya.

Geram, Hanbin meninggikan nada suaranya.

"Jawab!"

Tes..

Sebutir air mata berhasil lolos dari mata cantik Jennie, mata itu saat ini sedang menyiratkan ketakutan. Tanpa sadar, tubuh Jennie bergetar. Ia segera tertunduk sambil berusaha menghapus air mata yang sepertinya tak ingin berhenti keluar.

"Jen, jangan nangis kek gini di depan Hanbin. Lo harus kuat. Lo bukan lagi Jeje yang lemah, Lo Jennie." Hati kecil Jennie berbisik menguatkan.

Sialnya bukannya berhenti, air mata itu justru semakin deras mengalir di pipi Jennie.

Tak sengaja terputar di benaknya saat Hanbin kecil membentaknya dulu. Saat itu Jennie juga menangis, hanya saja Hanbin segera menenangkannya. Bahkan ia mengucap janji untuk tidak saling menyakiti. Rupanya Hanbin mengulang kesalahannya lagi sekaligus melanggar janjinya.

"T-tadi waktu Kak Hanbin demam tinggi lo sebut-sebut nama Jeje. Jadi gue kira kalo gue bilang gitu, Kak Hanbin jadi mau makan." ucap Jennie sambil berusaha tersenyum getir.

"Lo gak tau apa-apa!"

Jennie menggigit bibirnya. Ia takut. Sangat takut jika Hanbin akan salah paham karena tak mungkin Jennie menjelaskan semuanya sekarang.

Sia-sia usaha Jennie menahan tangisnya seiring Hanbin semakin meninggikan suaranya.

"Jangan pernah sok tau. Gue akuin lo bener-bener mirip sama dia sampe-sampe gue sering salah sebut. Tapi faktanya lo gak lebih dari sekedar orang asing!"

Deg.

Rasanya seperti ditusuk belati tanpa ada setetes darah yang tumpah.

Siapa yang merubah Binbin manisnya jadi orang tak berperasaan?

Ah Jennie lupa, dirinya juga berperan besar dalam hal ini.

"Maaf,"

Jennie segera berlari meninggalkan ruangan Hanbin. Tak Hanbin sadari perkataannya barusan sangat melukai perasaan Jennie.

Dianggap hanya orang asing oleh orang yang kita sayangi sungguh menghancurkan hati bukan?

Hanbin memalingkan wajahnya. Entah mengapa ia membayangkan kejadian di tepi danau dulu saat Jejenya menangis karena ia bentak.

"Lo apain adek gue jir!" Jinan menerobos masuk. Di belakang ada DK yang terlihat sama bingungnya dengan Jinan.

"Itu si Jennie kok nangis?" Yoyo tiba-tiba datang bersama Chanu. Niat awal mereka ingin menjenguk Hanbin namun setibanya di sini mereka berpapasan dengan Jennie yang sedang menangis.

Found You [ Jenbin ]Where stories live. Discover now