part 22

13.3K 1K 4
                                    

Hmm Hmm hmm?( ͡°❥ ͡°)
















Taehyung membuka pintu ruangan miliknya dan mendapati ketiga orang disana tertidur dengan tidak elitnya, dan bunnynya? Dia sedang tidur dipaha Mingyu, jelas sekali matanya bengkak karena menangis

Dan appanya tertidur lama karena obat biusnya, dipukul 2 malam itu taehyung berjongkok menyamakan posisinya pada tubuh jungkook, menyisihkan poni panjang nya kebelakang walau tak bisa dia hanya berharap bisa melihat wajah bunnynya yang tertidur didekat orang lain selain dirinya, dia mendengus karena wajah jungkook yang imut lalu mengusak rambut namja itu sayang

"Tuhan menjagamu sayang, dan dia membenciku. Seharusnya aku memang tidak hidup lagi disini dan merusak kehidupan namja yang tidak bersalah, biarkan aku saja yang menderita. Maafkan aku dan biarkan aku pergi untuk selamanya-lamanya-"




























"Hiks- andwae h-hyung~!" Jungkook langsung terbangun karena suara taehyung yang bahkan lembut dapat terdengar sampai ke mimpi nya, maka dari itu ia terbangun dan langsung mengatakan hal itu

Taehyung tersenyum kotak dan mengusap airmata jungkook
"Aniya bunny, kau sudah membuatku sadar akan perbuatanku kekeke, aku sudah bilang pada ayahmu kalau aku bukan psycho dan pastinya aku menyadarinya apa yang aku perbuat jadi, biarkan aku menanggung segala dosa-dosa ku.." Jelas Taehyung sambil terus mengusap air mata jungkook yang terus turun

Ia menunduk karena airmata yang terus mengalir deras, mulutnya bungkam bagai kehilangan kemampuan berbicara nya

Taehyung membuka borgol Mingyu dan Chanyeol setelah itu pergi begitu saja tanpa mengucapkan satu patah katapun pada jungkook yang seakan dunianya rapuh begitu saja

Jungkook menyadari bahwa taehyung tidak sepenuhnya gila mental ataupun gangguan mental psycho, dia bisa disembuhkan dan bisa bersikap normal seperti orang-orang lain

Jungkook berusaha berdiri untuk menyusul taehyung walau kakinya sakit dan harus berjalan sempoyongan sambil memegang tembok disana karena dia tidak terbiasa dengan alat bantunya
"H-hyung hiks-!" Jungkook terus berjalan dipinggir tembok lalu meraih pintu disana dan membukanya, hingga ia bisa melihat tangga yang menuju keatas dan sampai disana hari gelap dan hujan, ruangan Taehyung berada dibelakang halaman mereka yang menyatu dengan kamar belakang milik taehyung, dia cepat-cepat meraih tembok terus sampai membuka pintu belakang rumah taehyung

Hingga dirinya diruang tamu tidak ada siapa dan lampu disana tidak dinyalakan, dirinya hanya linggak-lingguk mencari namja Kim Taehyung itu
"H-hyung~!" Ucapnya menggigil

Suara tangga dari atas menampakan taehyung dengan piyama hitamnya yang belum sempat ia kancingi karena jungkook memanggilnya

Walau suasana disana gelap jungkook masih bisa melihat wajah Kim Taehyung yang terpancar dari lampu diluar maupun petir yang menyambar dibumi itu
"Hiks- Jangan tinggalkan aku hyung~!" Ucap jungkook memohon

Taehyung menatap Jungkook dengan wajah susah ditebak nya, ia berjalan kebawah dan melepaskan piyama hitamnya membuat tubuh atasnya topless
"Aku juga mencintaimu sayang" Taehyung mencium singkat bibir plum jungkook membuat namja itu sedikit tenang

Jungkook tidak tahu pilihan nya benar atau tidak, dia pikir dia ingin membenci taehyung namun tidak bisa perasaan cintanya masih kuat didalam hatinya, dan malah membenci ayahnya yang membuat keluarga dan sikap namja yang ia cintai sangat tidak dapat ditebak dengan tepat

Percaya lah dia adalah namja yang labil, yang masih ragu dalam percintaan

Taehyung menggendong jungkook dan menaiki anak tangga disana, bayangkan saja jungkook saja tidak kuat melihat pemandangan didepannya, wajah taehyung dengan tubuh toplessnya menggendong dirinya yang basah sungguh hati dan pikiran jungkook buyar sudah

Taehyung mendudukkan Jungkook diranjangnya penghangat ruangan pun ia nyalakan, segera mengambil baju yang cukup hangat untuk jungkook

"H-hyung" Panggil nya lalu taehyung menoleh dan menutup lemarinya dan menuju kearah jungkook dengan satu set piyama berwarna pink baby milik eommanya dulu

Taehyung membawa jungkook kedalam pangkuannya, ingatlah taehyung masih topless dan piyamanya berada ditubuh jungkook yang kedinginan itu, ia menatap intens jungkook yang sedang merasa bersalah padanya

"Kau ingin bicara apa bunny?" Tanya taehyung dengan nada rendahnya yang lebih terkesan lembut dibandingkan tadi

"A-apa kau membenciku?" Tanyanya ragu, jungkook merasa jika taehyung sadar seperti ini karena ucapan kebencian nya

"Aku tidak membencimu, tetapi pasti kau membenciku hhh" tuturnya sambil menyibak poni jungkook yang tak mau menatap kearahnya

"Ti-tidak.! Aku bersungguh-sungguh mencintai mu hyung hiks tolong jangan tinggalkan aku" Jungkook meremas celana piyama taehyung dan namja itu dapat merasakan air mata jungkook di celananya

"Jangan- jangan mencintai ku sayang, cukup aku saja yang mencintai mu secara sepihak karena aku tidak akan bersamamu selama nya kekeke mungkin Jong-in akan benar-benar membunuhku kali ini" Ucap taehyung sedikit miris, Hati jungkook tertusuk dalam tangisnya malah terus pecah






















































"Maukah kau melakukan ini untuk terakhir kalinya?"


TBC

Huufffttt hyan capek ngetik tapi banyak silent readers😪

Master PsychoOnde histórias criam vida. Descubra agora