Part 7 - Masalah Besar ♡

82 27 2
                                    

Rainbow Village jujur saja benar-benar indah di mata Beverly. Rumah-rumah kecil yang unik namun terlihat nyaman berbentuk jamur. Di lihat dari mana pun peri-peri murni di sini sangat ramah, suka saling membantu dan bekerja sama satu sama lain. Banyak juga anak-anak yang bermain bersama teman-temannya sekaligus belajar melatih kekuatan mereka. Diam-diam Beverly berpikir, kenapa ia tidak dilahirkan sebagai kaum Peri murni saja? Beverly pasti akan sangat bahagia jika dilahirkan sebagai Peri murni seperti Phillipe. Ah benar Phillipe, satu guardians itu entah hilang ke mana.

"Kita sampai di kediaman Raja Sven Skye. Masuklah!" perintah perempuan yang membawa Beverly masih sambil mengarahkan panah ke kepalanya.

Beverly melangkah memasuki sebuah istana berbentuk jamur raksasa. Jika perempuan Peri murni itu memintanya dengan ramah untuk masuk ke istana ini. Beverly pasti akan masuk dengan senang hati. Istana itu begitu luas. Lantainya dari papan-papan kayu berwarna-warni. Urutan warnanya sesuai dengan warna-warna pelangi. Lantai dengan langit-langit ruangannya dipisahkan dengan tiang-tiang silinder berwarna putih dengan berbagai ukiran kupu-kupu. Ruangan luas tempat Beverly berjalan itu tidak dipenuhi berbagai perabot hanya beberapa lukisan indah kolam air mancur saja. Dihadapannya tiga buah kursi dari emas mengadap ke arahnya. Di tengah terduduk seorang Peri murni yang sudah cukup tua namun masih terlihat segar dan kuat. Mungkin ia Peri laki-laki yang berumur sekitar 200 tahun. Sedangkan di sisi kiri terduduk seorang Peri murni laki-laki kira-kira seumuran Beverly. Ia masih sangat muda, dan juga sangat tampan.

"Selamat datang di Rainbow Village Putri Beverly. Saya tidak menyangka Judy Jepsen telah membawamu kepada saya," sapa Peri murni yang terduduk di kursi tengah sambil melirik ke arah Peri murni perempuan yang membawa Beverly ke Rainbow Village.

"Panggil saya Raja Sven dan saya akan memanggilmu Putri Beverly. Yang terduduk di sebelah saya adalah anak saya Pangeran Xavier Skye. Jadi Putri Beverly... kekuatanmu adalah Clairvoyant?" tanya Peri murni itu lagi yang ternyata adalah Raja Sven. Pangeran Xavier hanya terdiam sambil memperhatikan Beverly.

Elvis, Georgie, dan Tristan tiba-tiba di bawa oleh pengawal Raja Sven keluar dari ruangan ini. Mereka berusaha meronta-ronta tapi tetap saja tidak berhasil melakukan apa pun.

Beverly berusaha untuk tetap tenang dan tidak takut kepada kaum Peri murni ini. Bagaimana pun ibunya adalah Peri murni. Ia tak perlu takut pada kaum yang membesarkan ibunya.

"Ya, Raja Sven. Aku adalah pengguna Clairvoyant yang bahkan lebih baik darimu. Kau pengguna Clairvoyant juga kan?" jawab Beverly dengan senyuman penuh percaya diri.

Raja Sven terkejut mendengar jawaban Beverly yang tiba-tiba sangat berani itu. Xavier yang mendengarnya juga berusaha menyembunyikan tawanya sehingga menampakkan seulas senyuman kecil yang di lihat Beverly di bibirnya. Melihatnya Beverly ikut tersenyum kecil.

Raja Sven berdeham sebentar sebelum menjawab, "Wah ternyata kamu memiliki kepercayaan diri yang sangat tinggi. Kalau begitu apa kamu yakin bisa mengalahkan Pangeran Jesse Da Silva?"

"Ya, aku pasti bisa mengalahkannya."

Kini Xavier tak dapat menyembunyikan seyumannya lagi.

"Kalau begitu kamu pasti yakin dapat mengalahkan salah satu pengawal saya yang perempuan ini bukan?" tanya Raja Sven sambil menunjuk Judy Jepsen. "Judy Jepsen..."

Beverly terkejut menatap Raja Sven. Rasanya tadi ia ingin kabur dari Judy namun ia tidak bisa. Bagaimana mungkin ia harus bertarung dengan Judy?

"Kekuatan Clairvoyant-mu lebih baik dari saya, dan kamu yakin dapat mengalahkan Pangeran Jesse Da Silva. Kenapa kamu takut saya minta untuk bertarung dengan Judy Jepsen?"

"Aku tidak takut Raja Sven. Tapi bisakah kau memberikanku waktu? Aku perlu berlatih sebelum mengalahkan Pangeran Jesse Da Silva. Begitu juga untuk mengalahkan Judy Jepsen," jawab Beverly yang sebenarnya masih ragu dengan dirinya.

Beverly and 4 GuardiansWhere stories live. Discover now