Chapter 3

3.4K 351 19
                                    

Pukul dua dini hari, Hinata terbangun dari tidurnya. Salahkan saja perutnya yang menjerit minta diisi. Saat pernikahan tadi ia tak sempat makan banyak, ia pun melewatkan makan malam. Jadilah sekarang ia di sini. Di depan kulkas mencoba mencari sesuatu yang bisa mengganjal perutnya.

Harapannya untuk segera makan pupus saat ia melihat kulkas tersebut hanya berisi air mineral dan beberapa bir. Hinata mendesis kesal, bisa-bisanya orang kaya seperti Uchiha tak punya persedian makanan seperti ini.

"Aku lapar sekali," ucap Hinata lirih seraya memegangi perutnya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Hinata lekas membalikkan tubuhnya ketika suara asing itu menyapa indra pendengarannya. Pria bersurai perak dengan wajah tertutup masker itu berdiri di depannya sambil menatap dirinya penasaran.

"Kau mendengar pertanyaanku bukan?" tanya Kakashi lagi saat Hinata tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Aku lapar," jawab Hinata lirih.

"Ah! Sayang sekali rumah ini tidak mempunyai persedian makanan," ucap pria itu dengan nada bicara yang dibuat seakan-akan ikut prihatin dengan keadaan Hinatam

"Satu pun tak ada?"

"Ya."

"Ugh!"

"Kau benar-benar lapar ya?" tanya Kakashi lagi ketika melihat Hinata memegangi perutnya seraya meringis menahan lapar.

"Kau bisa melihatnya sendiri bukan?" jawab Hinata retoris sambil menatap pria itu sinis.

"Tunggu di sini."

Tak beberapa lama Kakashi pergi meninggalkannya, ia kembali lagi, dengan menenteng kantung berukuran sedang yang Hinata tak tahu apa isinya. Ketika pria itu mulai mengeluarkan isi kantung itu, Hinata tak dapat menahan kebahagiannya ketika ia melihat sekotak ayam goreng yang sepertinya bisa mengisi perutnya.

"Kau bilang tidak ada makanan," ucap Hinata tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun pada ayam goreng yang terlihat sangat menggoda.

"Aku memesannya tadi untuk teman minumku. Tak ku sangka makananku malah harus berakhir di perut seorang gadis yang kelaparan. Cepat makan," perintah Kakashi yang segera dilakukan oleh Hinata.

"Terimakasih," ucap Hinata seraya mengambil satu potong ayam dan memakannya dengan khidmat.

Kakashi kembali beranjak menuju kulkas. Mengambil sekaleng bir dan kembali duduk di hadapan Hinata. Untuk beberapa saat mereka hanya diam, dengan Hinata yang asyik menyantap makanannya dan Kakashi yang meneguk birnya sambil sesekali memperhatikan Hinata.

"Tidakkah kau kesulitan?" tanya Kakashi ambigu yang segera menghentikan kegiatan mengunyah Hinata.

"Apa?"

"Gaun itu," jawab Kakashi dengan arah pandangan ke gaun pengantinnya.

"Tentu saja merepotkan. Aku belum sempat ganti baju karena semalam aku langsung tertidur."

Kesekian kalinya, keheningan menguasai mereka. Hinata kembali makan dan Kakashi kembali meneguk kaleng bir keduanya. Ketika Hinata sudah selesai makan dan membersihkan sisa makanannya, ia kembali duduk di bangkunya. Meminum segelas air dengan rakus.

"Aku Hatake Kakashi. Kau bisa memanggilku Kakashi," ucap Kakashi seraya mengulurkan tangan.

"Ah! Aku Hyuga Hinata."

"Kalau ada yang mau kau tanyakan tentang rumah ini, kau bisa bertanya padaku."

Hinata hanya mengangguk singkat sebagai balasan. Ia mengedarkan pandangannya ke segala arah. Ia ingin bertanya, tapi agaknya ia ragu untuk menyuarakannya.

2|| House Of Cards [Slow Update]Where stories live. Discover now