Dia

1K 46 0
                                    

Aku langsung  kembali ke mini market setelah melepas kangen dengan Joy di tempat kak Satya. Motor-motor sudah banyak yang terparkir rapi di halaman warnet.

Kakiku terhenti sejenak. Aku melihat dengan sangat jelas ada seorang laki- laki berkaca mata membenahi beberapa motor yang masih keluar jalur. Aku tertegun dibuatnya.

"Dia???!!" Mulutku terbuka seakan tak percaya dengan apa yang mata kepalaku lihat.

"Kenapa Ia? Kamu kenal dengan operator warnet sebelah?"  Tanya Jeni yang tiba- tiba sudah berdiri di depanku. Ikut memperhatikan arah pandangku.

"Operator warnet?".

"HeE,dia salah satu operatornya. Kamu belum tahu? Dia sudah lama lho di warnet sebelah".

"Aku baru tahu Je. Masa se dia operatornya?".

"Beneran... aku gak bohong. Mau aku panggilin biar bisa nanya  langsung? Biar kamu gak penasaran juga".

"Gag gak gak. Gak perlu. Aku percaya".

"Ya udah  ayo balik kerja".

"Iya".

Aku dan Jeni kembali menjaga kasir setelah beberapa jam kutitipkan padanya. Jeni sudah lama mengenalku jadi dia tak sungkan menanyakan kekepoannya padaku. Termasuk  kedekatanku dengan kak Satya.

"Ia, sebenarnya kamu sama kak Satya punya hubungan apa?".

"Maksud kamu?".

"Ya....hubungan...".

"Special???!"

"Iya".

"Hahaha. Seperti yang kalian tahu".

"Kalian pacaran?".

"Kok pacaran??! Ya gak lah Je. Aku sama kak Satya hanya sebatas atasan sama anak buah saja. Sama seperti kalian".

Jeni menggeleng-gelengkan kepala kurang percaya dengan pengakuanku.

"Masa se??? Aku gak percaya. Jujur saja sama aku". Jeni sedikit mendesakku mengakui keadaan yang tak aku lakukan.

"Aku akan dukung kamu Ia"  lanjutnya.

"Ya ampun Je.. aku gak bohong aku sama kak Satya gak ada hubungan seperti yang kamu tuduhkan padaku. Lagian siapa aku?  Aku hanyalah pegawainya. Orang biasa. Mana pantas aku sama kak Satya" hatiku mulai memanas.

"Maaf. Tapi sayang..".

"Sayang kenapa?".

"Aku pikir aku bakalan punya temen yang cowoknya tajir".

"Ngomong-ngomong kenapa kamu bisa berpikir kalo aku jadian sama kak Satya, Je?".

"Ya  karna kalian tu kompak banget berdua. Sweet banget kalo pas berduaan. Bikin baper".

"Sweet apaan? Kapan? Aku gak ngerasa tu?".

"Kamu sering nganterin makanan buat kak Satya,  itu pas di taman, kalian main ayunan berduan. Kalo lagi ngobrol.. tatapan kalian tu ada key misteri nya gitu. Pokoknya sweettt banget..."

"Dan satu lagi. Baju couple kalian itu...".

Aku diam mendengarkan uraian penjelasannya. Tapi penekanan kata couple membuatku kaget dan memaksaku angkat suara khawatir terjadi banyak kesalahpahaman.

"Baju couple?".

"Iya. Baju warna silver yang sering kalian pakai barengan. Yang warna hijau, warna biru juga?".

Ajak Aku Ke Surga BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang