Resign~

950 35 1
                                    

Malam hari selepas seharian bekerja.

Di rumah bunda.

Di kamar mas Tara.

Di kamar kami berdua.

Lampu kamar menyala terang. Lembaran-lembaran kertas berserakan diatas meja. Pekerjaan mas Tara yang sengaja dibawanya pulang setelah mengajukan cuti honeymoon kemarin.

Terdengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi.
Pasti mas Tara yang ada disana.

Kulihat sekeliling. Hanya lembaran pekerjaan tanpa teman. Aku keluar kamar dan mengambilkan satu gelas kopi hitam tanpa ampas dan keripik pisang manis kesukaan mas Tara untuk menemaninya.

"Wah.. ada kopi sama keripik. Cocok ini. Makasih ya sayang...".

"Iya mas..sama-sama".

Mas Tara menyentuh pegangan gelas. Dan mengarahkannya padaku, memintaku untuk meminumnya.

"Kopi ini adek buatkan untuk mas Tara.. mas aja yang meminumnya".

Aku menolaknya dengan lembut.

"Mas hanya ingin minum dari bekas bibir adek..kalo adek gak minum maka mas juga gak akan meminumnya".

"Ya udah sini...".

Aku mengambil alih gelas dari tangan mas Tara.

"Ini mas.. adek sudah meminumnya".

Begitu gelas sudah kembali ke semula, mas Tara langsung meminumnya.

"Menikmati kopi dari gelas yang sama. Tepat pada tempat adek meletakkan bibir diujung gelas itu memiliki sensasi sendiri. Seperti....".

"Stop!!!stop!!! Jangan diteruskan!!!"

Aku menghentikan kalimat mas Tara. Aku tak mau mendengar lanjutannya yang entah jatuhnya akan kemana.

Mas Tara melanjutkan pekerjaannya. Aku duduk di seberangnya asik dengan hpku. Kami larut dalam diamnya dunia masing-masing.

Kutengok jam berkali-kali bergantian dengan memandang ke arah mas Tara. Sepertinya mas Tara akan begadang lagi malam ini.

Ketika sudah sampai pada jam sembilan malam.

"Mas.. sudah malam.. istirahat yuk".

Ajakku pada Tara. Sebenarnya tak hanya akan mengajaknya istirahat, aku ingin membicarakan sesuatu hal padanya.

"Kalo adek ngantuk.. adek tidur duluan aja...ini kurang sedikit".

"Mas...sebenarnya ada yang ingin adek bicarakan sama mas..".

"Katakan saja. Mas akan mendengarnya".

"Mas selesaikan saja dulu. Karena aku ingin mas fokus dengan apa yang akan adek sampaikan".

"Ya sudah.. sebentar ya sayang.. sepuluh menit lagi selesai".

Mas Tara bergelut kembali dengan tugasnya. Aku berdiri dari tempat duduk. Berjalan ke tempat tidur. Kusandarkan tubuhku disana. Menunggu mas Tara.

Sesuai janjinya. Sepuluh menit kemudian meja yang tadinya super berantakan sudah kembali rapi.

Sekarang sudah tiba saatnya waktu untuk ku dan mas Tara bisa berduaan. Menghabiskan malam panjang tanpa gangguan.

Tak bunda ataupun Della. Kalo aku dan mas Tara sudah mengunci diri di kamar tidak akan ada yang mengusik kecuali ada hal yang mendesak.

"Mas..jangan capek-capek nanti mas bisa sakit..pekerjaan kantor jangan di bawa pulang lagi yaw..".

Ajak Aku Ke Surga BersamamuWhere stories live. Discover now