PROLOG

95.6K 2.1K 42
                                    

Anindira Maheswari perempuan yang terkenal cantik namun sedikit cuek dan manja, sedang  mengeram frustasi akibat kelakuan tetangga depan rumahnya itu. Ia selalu berfikiran kalau mungkin saja anak dari tetangga depan rumahnya itu mempunyai gangguan mental.

Perempuan itu tidak habis pikir, mengapa Evano, tetangganya  itu sangat terobsesi dengan musik, yang makin membuatnya tak habis pikir adalah laki-laki itu dengan santainya memutar musik di jam yang masih terbilang pagi, yakni pukul 6.01.

"Oli bekas, punya kuping gak sih!" geram Anindira pada dirinya sendiri.

Dengan perasaan kesalnya Anindira  menyingkap selimut yang menutupi tubuhnya dengan kasar lalu ia berjalan dengan langkah  cepat menuju ke pintu utama rumahnya.

Di halaman depan rumahnya, Anindira berkacak pinggang sambil menatap sengit Evano yang justru asik dengan sepeda motornya, laki-laki itu sedang mencuci transportasi beroda dua itu.

"Oli bekas! Matiin musiknya atau elo yang gue Matiin!" ancam Anindira sembari berteriak hingga  urat di lehernya terlihat jelas.

Evano tidak menggubris, jelas lah, laki-laki itu memutar musik dengan volume keras. Evano hanya memperhatikan Anindira sekilas sebelum akhirnya fokus kembali pada motor besar berwarna merah miliknya.

Ayolah, Anindira hanya ingin bersantai di hari Minggu yang tentram ini. Iya tentram, sebelum Evano membuyarkan mimpinya dengan musik sialan itu.

"Eh, ada si tepos, tumben pagi-pagi udah stand by di depan rumah, mana masih pakai piama dan... Rambut Lo abis kesetrum listrik?" tanya Evano setelah selesai mengelap motor kesayangannya.

Anindira mencibir, karena memang tidak dengar apa  yang laki-laki itu katakan. Mungkin jika dengar, Anindira akan marah-marah tak jelas.

"Evano, tolong matiin tuh musik!" Geram Anindira.

Evano Arion Mahaprana, seorang pemilik bengkel ternama menoleh ketika telinganya mendengar  geraman Anindira saat musik yang laki-laki itu putar mulai dipelankan volumenya.

"Oh, jadi elo mau gue matiin musiknya?

Anindira mengangguk-angguk tanpa meninggalkan muka kesalnya.

"Sini dong, matiin sendiri, elo gak liat gue lagi apa?"

Anindira berdecak sebal, ogah kalau ia harus ke rumah laki-laki itu. Lagi pula, Anindira sudah pernah bilang pada Evano kalau ia tidak akan menginjakan kakinya di rumah Evano kecuali jika Mita atau Prana, orang tua Evano yang memanggil dan jika Kaswari, ibunya yang menyuruh.

Anindira cukup lega, ketika tanpa Evano sadari suara musik yang laki-laki itu putar tidak sekeras sebelumnya. Malas untuk berdebat lagi, Anindira hendak masuk ke dalam rumahnya namun saat kakinya sudah berada di ambang pintu laki-laki itu justru mengeraskan volume musiknya lagi.

Anindira mengepal kedua tangannya kuat-kuat, tanpa memutar tubuhnya Anindira memutar kepalanya 90 derajat hingga mata bulatnya itu menatap sengit ke arah Evano.

Laki-laki itu justru tertawa melihat Anindira yang kesal karenanya, memang enak mengerjai tetangga.

Anindira menghentakan kakinya, merasa frustasi karena laki-laki gila di seberang rumahnya. Evano justru tertawa terbahak-bahak karena tingkah Anindira.

Namun, tiba-tiba Evano meringis saat tangan Mita, ibunya menjewer kuat telinga anaknya itu.

Anindira yang masih berada di ambang pintu tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya, sepertinya karma untuk Evano.

Mita menyuruh Evano untuk mematikan musik yang diputarnya, tidak wajar juga jika pagi-pagi begini memutar musik dengan suara keras, apalagi tetangga sebelah rumahnya ada anak bayi, bisa jantungan, kan.

Mita masuk ke dalam rumah ketika musik sudah Evano matikan, sedangkan Anindira masih tertawa hingga matanya yang bulat menyipit dan gigi gingsulnya terlihat.

Evano justru memasang wajah masamnya sambil mengelus telinga yang dijewer oleh Mita.

Anindira mencoba menghentikan tawanya lalu masuk ke dalam rumah. Sepertinya, Evano memang harus berobat padanya, sepertinya Evano menderita kelainan sosial jadi berobat di Psikiater seperti Anindira ini salah satu solusinya, kan?

My Tetangga Is My Husband (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang