Ch 8

556 93 8
                                    

Kabar terbakarnya markas Libra seperti petir di siang hari.

Jinyoung langsung pergi ke Insacta bersama Daehwi berharap tidak memakan banyak korban.

Di sisi lain Jaehwan mencoba tidak terganggu dengan hal itu, ia memilih duduk di depan kursi listrik yang disana sudah ada Jung Sewoon.

"Apa kau ingin mengatakan sesuatu padaku?" Jaehwan bertanya dengan suara rendah, matanya menatap tajam pada obyek di depannya.

"Bunuh saja aku."

Jaehwan meletakkan pena yang sedari tadi ada di tangannya.

"Beritau aku tentang Park Jihoon"

Sewoon tertawa kecil.

"Apa kau kenal Park Woojin? Kira kira seperti itulah ia, mereka kan kembar," jawaban yang tidak disangka sangka, kenapa sih Woojin disebut terus dimana mana.

"Apa kau tau istilah serupa bukan berarti sama?"

"Apa kau tau istilah darah lebih kental dari air?"

Orang ini pintar bicara, Jaehwan kenal cara membolak balikkan kata kata semacam ini, dalam ilmu psikologis ini adalah cara untuk menggoyahkan mindset.

Tapi Jaehwan tidak goyah semudah itu, ia tidak akan dipanggil the key of truth tanpa sebab, beri ia waktu seminggu, kebenaran akan terbuka.

"Apa tujuanmu melakukan terrorisme? Bersenang senang?"

"Merubah negara ini"

"Omong kosong"

Jaehwan tertawa, merubah negara apa katanya bahh apa otaknya sudah konslet bisa memiliki alasan aneh semacam itu.

"Aku serius, negara ini sudah busuk dan harus disadarkan segera."

Lagi lagi Jaehwan tertawa, nonsense, meskipun mata Sewoon menatap tajam seakan bersungguh sungguh tapi percayalah, itu terdengar seperti gurauan.

"Apalagi dengan adanya orang orang toxic seperti kalian yang bisanya makan uang negara namun ternyata picik, kamilah yang akan membawa negara ke era yang baru."

"Mari berhenti membahas tentang memajukan negara atau apapun itu, percakapan kita jadi penuh omong kosong."

Sewoon berjengit.

"Apa kau baru saja meremehkan motivasiku?"

Jaehwan menatap pemuda di depannya dengan wajah datar.

"Biar kuberitau sesuatu tentang motivasimu itu, kau ingin merubah negara ini menjadi lebih baik? Begitu? Sesuatu yang dilakukan dengan keburukan akan membawa keburukan pula jadi jangan mengatakan sesuatu yang tidak mungkin kecuali kau ingin menjatuhkan negara ini"

Kenyataannya Jaehwan sangat membenci pola pikir semacam ini, dia sudah mengurus kurang lebih 85 narapidana tipe berpikiran sempit yang berpikir bahwa kekerasan dan pemaksaan dapat membawa kebaikan. Memuakkan.

"Jadi intinya kau tidak akan buka suara tentang organisasimu benar?"

Sewoon diam.

Jaehwan tampak menimbang nimbang sesuatu.

"Apa kau akan membunuhku di kursi listrik ini?"

"Tidak."

Jaehwan berdiri dan menarik kursi listrik itu ke dalam sebuah ruangan isolasi, yang seluruhnya dipenuh warna putih, tanpa jendela, pintunya pun putih.

Hukuman yang pantas untuk penjahat dengan prinsip yang tinggi. Ruang Isolasi. Pemicu Halusinasi.

Rasa rasanya hukuman biasa seperti cambuk atau ditetesi cairan panas tidak akan mempan, malah senang dia.

Lebih baik cara ini.

Membunuh karakter perlahan, memudarkan prinsip, menyiksa pelan pelan.

"Aku akan datang setiap pukul 12 siang."

Dan kau akan mulai tersiksa, 2 jam sebelum aku datang, tambah Jaehwan dalam kepalanya.

"Ingat kata kataku, setelah ini kalian akan habis."

Jaehwan tidak peduli dan berlalu pergi.

***

Tidak ada korban di sana, tapi semua perlengkapan yang ada, semua hangus tanpa sisa.

Sial.

Bahkan bukan cuma markas utama, gudang senjata yang diletakkan nun jauh disana juga diledakkan.

Mereka menghilangkan semua senjata milik Libra, Jinyoung sedikit lega pasukannya tidak ikut hangus tapi tetap saja rasanya sangat menyebalkan.

Ketika Jinyoung membereskan berbagai macam kerusuhan di ibukota, kotanya sendiri di bombardir.

Mereka pikir tidak ada yang jauh lebih buruk dari ini, tapi kemudian Daehwi mendapat telpon darurat, gudang senjata yang diletakkan di pulau terpencil diledakkan.

Padahal keamanan disana jauh lebih ketat daripada gudang yang lain, sihir penghalang 7 lapis, tapi masih tertembus.

Daehwi harus segera kembali ke kotanya, dia harus mengecek ulang proteksi sihir disana sini, ada yang tidak beres.

Daniel langsung yang menelpon sebelumnya, sang Chief sudah menuju ke Melya, Daehwi diperintah untuk mengerahkan para penyihir di HiDr.

Ini buruk, serangan membabi buta seperti ini memojokkan para elit, disaat yang sama pemerintah sedang bertumpu pada elit, mengingat semua terror yang terjadi.

"Aku akan pergi ke Melya." Ujar Daehwi sambil mengemasi bawaannya.

Jinyoung hanya mengangguk, ia harus tinggal untuk mengurus anak buahnya.

Daehwi sendiri langsung bergegas pergi.

Di sisi lain, Aveska sedang gelisah, terutama markas Juste yang tiba tiba ramai.

Woojin mengurut kepalanya frustasi, baru saja, raja menurunkan surat perintah sementara.

Berisi, bahwa seluruh satuan penegak hukum baik militer maupun nonmiliter berada di bawah satuan elit, atas nama Juste.

Jadi intinya semua polisi dan tentara sekarang berlabel Juste untuk sementara waktu, ini semua karena desakan politikus yang berpikir para elit lebih becus daripada ketua ketua itu dan seenaknya melimpahkan.

Berpikiran sempit, tidak taukah mereka jika para elit sedang dilanda banyak kabar buruk , dan mereka menambah beban dengan menaikkan ekspektasi khalayak, bahkan para elit kalang kabut mengurus pasukan mereka sendiri serta terror tanpa akhir, apalagi mengurusi orang orang itu.

Ini buruk.

Daniel dan Daehwi sedang mengurus sistem keamanan, Jinyoung sedang membereskan Libra, Jaehwan tengah berkutat dengan Sewoon, Guanlin masih terluka.

Hanya tinggal Woojin dan Seongwoo.

Dan mereka sedang tidak akur.

Bagus, Woojin mulai gila sebentar lagi.

Dan dia semakin gila ketika salah satu pasukannya datang dengan kabar yang sangat buruk.



Ong Seongwoo diculik.



TBC.

Yuhuuu vomment juseyonggg

Anomaly +2ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang