ten

6.9K 906 31
                                    

Begitu sampai di sekolah, Lisa langsung turun melepas helm dan berjalan dengan cepat meninggalkan Jungkook.

Namun, tentu saja langkah sang lelaki lebih cepat dari pada langkah nya. Hingga kini mereka menjadi berjalan beriringan.

Lisa melirik pada murid-murid yang kini sedang menatap dirinya dan jungkook.

Seperti biasa, ada berbagai macam tatapan.

"Katanya benci, tapi di ajak berangkat sekolah bareng aja mau, munafik."

Otomatis Lisa memutar badannya, mencari siapa yang berbicara. Hingga menemukan seorang siswi yang sedang menyeringai, melipat lengannya di depan dada.

Lisa balas menyeringai, berjalan mendekati siswi itu.

Orang ini lagi. -Lisa.

Jungkook tidak tinggal diam, ia ikut berjalan di belakang Lisa.

"Barusan kalimatnya buat gue? Coba ulang sekali lagi." Ucap Lisa santai.

"Katanya benci, tapi di ajak berangkat bareng mau-mau aja, haha." Ulang siswi itu sengaja menekan kata benci.

Lisa manggut-manggut, ia menatap siswi itu dingin. Kini tangannya juga sudah terlipat di depan dada.

"Tau apa, sih, lo tentang hidup gue? Udah seberapa deket lo sama gue sampe bisa ngomentarin hidup gue ini?" Tanya Lisa, satu alisnya terangkat.

Siswi itu diam, namun masih menatap Lisa.

"Apa urusan lo sama gue? Lo cemburu gue berangkat bareng Jungkook? Lo marah karena Jungkook nggak ngajak lo berangkat bareng? Haha, ngaca dong, muka lo udah kaya apa,"

"Tepung kok di taburnya di muka sih, neng."

Lalu, Lisa pergi setelah memberikan siswi itu kalimat-kalimat pedas. Meninggalkan sang siswi bername tag Jung Eunha yang kini wajahnya sudah merah padam.

Jungkook menatap Eunha dengan wajah datar, "Nggak usah ngomong yang aneh-aneh tentang gue sama Lisa, inget. Bilang ke temen-temen lo juga, bacot doang bisanya." Katanya, setelah itu ia pergi menyusul Lisa.

Mata Eunha semakin panas, ia menatap kedua punggung itu dengan penuh kebencian, bibirnya membentuk senyuman miring.

k e r d u s

"Udahan dong, Lis, jangan badmood mulu." Lisa hanya melirik Jungkook dengan sinis dan kembali meminum cola nya.

Mingyu yang berada di depan Lisa mengernyit dalam, "Kenapa, nih?" Tanya nya.

Tentu saja Mingyu menjadi kebingungan, pasalnya tadi Lisa memasuki kantin dengan wajah cemberut sambil menghentak-hentakan kaki nya. Memesan cola lalu duduk di depan Mingyu tanpa berkata apapun.

Lalu datang Jungkook dengan tampang memelas, kalimat, "Udah dong, Lis, jangan badmood mulu." Itu, sudah Jungkook ucapkan berkali-kali. Namun Lisa tidak kunjung menggubrisnya.

Mingyu berdecak melihat keduanya yang tidak membalas perkataan dirinya.

"Kalo ada masalah rumah tangga, selesain di tempat sepi dong, jangan di depan gue." Sungut Mingyu.

Lisa membelalak, "Apaan, sih, Ming?!" Sedangkan Jungkook hanya cengengesan saja.

Mingyu bangkit, "Au dah." Kemudian berjalan keluar kantin.

Tinggal Lisa dan Jungkook sekarang.

Lisa menatap Jungkook dengan mata memicing, ia menggenggam erat cola yang sudah habis, melampiaskan kemarahannya pada botol kaleng itu.

"Lo liat tadi? Gue jadi korban terus, gue yang di sinisin sama fans fans lo itu. Gue nggak mau lagi ada yang bilangin gue aneh-aneh," Lisa menarik nafasnya sejenak, dan melanjutkan kalimatnya,

"Jadi, mulai sekarang gue mohon banget sama lo, jangan ganggu gue lagi. Jalanin hidup masing-masing, dan anggep gue dulu memang nggak pernah suka sama lo." Lisa bangkit, berbalik lalu berjalan cepat. Tidak menghiraukan panggilan Jungkook.

Suasana kantin yang sejenak sepi melihat Lisa dan Jungkook tadi, kini ramai kembali.

"Lah, emangnya dulu si Lisa pernah suka sama Jungkook?"

"Yah, kapal gue karam, dong?"

"Mampus, si ratu murka tuh sama raja."

Dan masih banyak perkataan-perkataan lain yang Lisa dengar di perjalanan keluar kantin.

Jungkook diam, selama ini ia hanya iseng saja mengganggu Lisa dan tidak ada maksud tertentu, dan bukan karena ia tahu mengenai perasaan Lisa dulu kepadanya.

Tetapi, mengapa ada sedikit sesak di hati Jungkook sekarang?

Lisa menghela nafas berat, bahu nya juga turun, sangat terlihat bahwa ia sedang tidak bersemangat.

Lisa merasa kesal dengan orang-orang yang menghakimi dirinya tanpa tahu apapun. Jelas-jelas Jungkook yang terus memaksa nya dan Lisa yang pasrah.

Memang dirinya dulu menyukai Jungkook.

Hey, siapa yang akan menolak pesona seorang Jungkook? Si pemilik wajah di atas rata-rata dengan senyum manis itu bisa saja memikat hati para wanita dengan hanya berkedip.

Lisa merutuki dirinya yang bodoh pada waktu itu.

Hingga pada Jungkook yang mengetahui perasaannya dan seperti mempermainkan perasaannya itu, Lisa berusaha untuk menghapus perasaannya.

Sejak itu, Jungkook terus saja menggoda Lisa, awalnya Lisa senang dan baper. Tapi, mengetahui fakta Jungkook tak hanya menggoda nya, ia menjadi sedih dan kesal.

Namanya juga tukang ngerdus. -Lisa.

Akhirnya Lisa berhasil menghapus perasaan nya itu, dan mengganti nya dengan perasaan benci.

Lisa terus membentengi diri dan hatinya agar tidak jatuh ke dalam pesona lelaki itu. Tapi, akhir-akhir ini benteng itu seolah goyah dan akan runtuh.

"Bodoh." Umpatnya untuk diri sendiri.

Jadi, sekarang sudah selesai. Lisa tidak perlu lagi takut benteng nya runtuh, bukan?

Tapi, mengapa ada perasaan tidak rela yang terselip di sini?

k e r d u s

Nah loh:(((

Btw, maaf ya di sini Una nya jadi jahat, huhu. Habisnya bingung mau siapa wkwk.

Q fast update btw. Like n komen, ya.
Ily guize❤

kerdus | jeon jungkook ft lalisa manoban (COMPLETE) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora