Chapter : 09

763 95 0
                                    

    "Aahh ....." helaan panjang Hanbin terdengar.

    Hanbin kemudian menyusul rekan-rekannya yang sudah berbaring di padang rumput hijau. Minhyuk yang hanya terduduk sekilas melihat ke arah Hanbin dan mengarahkan pandangannya pada semua adiknya. Perlahan angin berhembus menyapu wajah mereka.

    "Langitnya masih terlihat biru,"gumam Changkyun yang menaruh kepalanya di atas paha minhyuk.

    Minhyuk sekilas melihat ke arah Changkyun dan melemparkan pandangannya pada langit Neverland yang selalu cerah. Bahkan hampir tak ada awan putih sedikitpun kecuali awan gelap saat hujan turun, itupun sangat jarang sekali terjadi di Neverland.

    Perhatian minhyuk teralihkan ketika Taehyung bangkit dari tidurnya dan duduk bersebelahan dengan Seungcheol. Minhyuk melihat ke arah dua punggung yang masih terlihat sama seperti sebelumnya.

    Taehyung kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Seungcheol dan membuat sang pemilik sekilas melihat ke arahnya, namun tak mengatakan apapun dan hanya berlalu begitu saja saat pemandangan alam di Neverland menarik seluruh perhatian dari para penghuninya.

    Sebuah senyum tipis tercipta di wajah Minhyuk. Dia menjatuhkan pandangannya pada Changkyun dan mengusap pelan kepala pemuda itu, membuat sang pemilik menatapnya dengan tatapan bertanya. Namun tak pernah ada jawaban untuk itu selain hanya sebuah senyum yang kemudian berlalu.

    "Hyeong, aku lapar," gumam Hanbin.

    "Kau baru makan tadi pagi,"sahut Jinhwan.

    "Itu, kan tadi pagi. Sekarang, kan sudah siang," Hanbin membela diri.

    "Jika kau lapar, pergilah ke sungai dan tangkap ikan," kali ini Wonwoo menyahuti, tampak tak perduli.

    "Itupun jika kau tahu jalan yang benar menuju sungai."

    Suara kekehan ringan yang saling bersahutan saat Changkyun mengakhiri kalimatnya dan suara dengusan kesal dari Hanbin. Tapi semua tampak begitu tenang untuk dua orang yang memunggungi rekan-rekan mereka, dan entah sejak kapan Taehyung memejamkan matanyam. Meski rekan mereka tengah bergurau, Seungcheol dan Taehyung malah terlihat menjauh dan sibuk dengan dunia mereka sendiri.

    Perhatian Seungcheol teralihkan ketika Hoseok tiba-tiba duduk di sampingnya. Hoseok sekilas tersenyum ke arah Seungcheol sebelum mengikuti arah pandang Seungcheol sebelumnya. Begitupun dengan Seungcheol yang kembali menatap lurus ke depan.

    "Kau masih memikirkan perkataan wanita itu?" Hoseok bersuara, tidak terlalu keras seakan hanya mengizinkan mereka bertiga lah yang mendengarnya.

    Perlahan Taehyung membuka matanya dan masih enggan untuk mengangkat kepalanya. Sama seperti Hoseok, dia pun juga menunggu jawaban dari Seungcheol.

    "Aku mungkin sudah melupakan bagaimana wajahnya," Seungcheol tersenyum miris di akhir kalimatnya, seakan tengah mengasihani dirinya sendiri.

    "Dikutuk oleh wanita yang kau cintai bukanlah hal yang bisa kau lupakan meski kau tidak ingat bagaimana wajahnya."

    Hoseok melihat ke arah sang pemilik suara berat yang baru saja menengahi pembicaraan keduanya. Wajah tanpa ekpresi dan tatapan yang tak menunjukkan perasaan apapun, Kim Taehyung. Dan saat itu pula Hoseok mendapatkan jawaban dari Seungcheol atas pernyataan Taehyung.

    Seulas senyum tipis dan tatapan yang menggambarkan kesedihan di wajah Seungcheol adalah sebuah pembenaran atas pernyataan Taehyung sebelumnya.

    "Oh! Hyunwoo Hyeong ..."

    Perhatian semua orang teralihkan oleh seruan Hanbin. Ketiga orang yang sebeluumnya memunggungi mereka pun menolehkan kepala mereka.

WAKE ME UP[Battle With The Devil] SERIES I : LOST CHILDWhere stories live. Discover now