Tidak Apa-apa, Aku baik-baik saja

90 2 1
                                    

Beberapa waktu setelah kegundahanku waktu itu Tyas datang menghampiriku dan mengajakku untuk minum kopi di lantai bawah. Dia berkata dengan santai "gue udah ngomong sama si uncle - Panggilan dia untuk qibil, soal lu takut sama fans nya tuh.."

Aku pucat pasi. Bagaimana tidak, bagiku itu bukanlah hal yang seharusnya sampai kepada yang bersangkutan. Aku ini mau dipandang apa, itu kan hanya pikiran negatifku saja. Rasanya terlalu jauh untuk sampai langsung kepada yang bersangkutan. Maksudku awalnya hanya ini sebagai bahan pertimbangan saja, kalau aku maju terus apakah aku nantinya akan tahan? atau aku hanya sebenarnya ada di kotak kecil yang melihat ini sebagai permasalahan besar? aku kesal sekali mendengarnya. Ya toh sudah terlanjur mau bagaimana lagi?

Benar saja, sepanjang minggu itu aku tidak mendengar kabar darinya, tidak ada balasan untuk apapun, tidak ada pesan yang masuk. Aku bahkan sengaja meninggalkan komentar di foto atau sekedar postingan momennya.  Dia geming - tanpa jawaban, walau aku tahu bahwa dia membuka pesanku dan membacanya. 

 aku mencoba memperbaiki keadaan, aku memutuskan pergi ke Bandung untuk liburan. Kebetulan salah seorang teman kuliahku akan menikah di Bandung. Aku mengabari Qibil bahwa aku akan menghabiskan weekend itu di Bandung. Lagipula itu long weekend, akan menyenangkan menghabiskan waktu disana apalagi kalau bisa bertemu dia diluar jadwal manggungnya. Aku lebih suka mengenal dia yang tidak banyak bicara dan tegas. Dirinya diluar kostum panggungnya. Dia yang suka minum kopi dan bersepeda. 

Aku manggung di Makassar tapi hari minggu aku pulang ke Bandung.

Menerima pesannya aku sedikit terhibur. Tapi kalau aku berangkat jumat ini masa aku seorang diri di Bandung nanti. Beruntung 2 Sepupu ku mengiyakan rencana liburan ke Bandung. Karena pergi bertiga, rasanya tidak mungkin menumpang menginap di kosan setiabudi tempat si Icha - Sepupuku yang lain yang biasanya aku tumpangi saat main ke Bandung. Kami memutuskan untuk membuka kamar hotel dan membayarnya bersama.

Tapi hingga aku kembali ke Jakarta di hari senin, dia tidak pernah muncul. Awalnya dia bilang bahwa dia kan kembali di hari Minggu. Lalu ternyata dia bertemu dengan kawan lamanya di Makassar dan menghabiskan waktu lebih lama disana. Lalu kawan-kawan segrupnya memutuskan untuk langsung terbang ke Semarang saja hari Minggu malam karena mereka harus sampai di Jepara sebelum sore hari untuk pertunjukkan lainnya. Aku kecewa, karena awalnya dia berencana untuk pulang di hari Minggu lalu terbang ke Semarang di Senin pagi.

Kali ini aku yang malas untuk memberikan kabar ataupun bertanya.  Aku kecewa, aku bermaksud memperbaiki keadaan. Tapi aku malah disadarkan bahwa aku ini bukan apa-apa. Aku menyelesaikan waktu liburan ini dengan tidak mencoba memikirkannya.

Dia malah mempertanyakan kenapa aku pulang di hari senin. Itu adalah long weekend. Dia berekspektasi bahwa aku akan pulang dihari selasa. Aku malas mendebat dan menjelaskan panjang lebar. Seharusnya dia berpikir lebih jauh, aku harus bekerja di hari berikutnya. Aku harus beristirahat dengan cukup karena aku tidak bisa sehat terus-menerus jika harus menempuh perjalanan jauh. Aku hanya menjawabnya singkat

Ga dapet tiket hari selasa dan gak mau sendirian di Bandung.

-----------------------------------

Seminggu berlalu, Aku tidak mendengar kabarnya lagi. Hanya sekali waktu dia memberitahu bahwa minggu ini dia akan kembali ke BSD untuk pertunjukkan yang lain.
"Jadwalnya tidak akan terlalu malam seperti yang waktu itu", katanya.

Ya memang tidak terlalu jauh dari rumah. Hanya saja hari ini bertepatan dengan kegiatan lain di salah satu pusat perbelanjaan dekat Ancol. Semua kawanku dipastikan akan kesana. Haduh, tidak bisa minta di temani Tania, harus pergi dengan siapa aku nanti. Lagipula kawan-kawanku meminta aku hadir di Acara Mall itu. Aku dilemma, mana yang harus aku pilih? memperbaiki keadaan atau pergi dengan kawan-kawanku saja yang bisa kuanggap harus ku kubur rapat-rapat untuk kisah selanjutnya dari cerita ini. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 23, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dia Jauh, Aku RinduWhere stories live. Discover now