chapter 2

47 19 7
                                    

#Author pov

Saat sedang berada dijalan gadis itu masih stay dengan tangisannya, namun tidak ada seorang pun yg tahu kalau dia sedang menangis. Pikiran gadis itu kemana mana, dia memikirkan perkataan bundanya. Gadis itu untuk saat ini  tidak ingin kesekolah namun dia takut mengecewakan ayahnya terpaksa dia harus menyingkirkan egonya untuk sementara demi seorang ayah yg tidak ingin dia buat kecewa.

Tetapi gadis itu tidak sengaja melihat seseorang yg sedang bermain di trotoar. Namun gadis itu tidak mengetahui permainan apa yg sedang dia mainkan? Kenapa permainan itu harus memakai papan dan roda kecil didepan dan dibelakang? Tetapi gadis itu sungguh ingin mencoba permainan yg di mainkan oleh seseorang itu. Namun waktu sudah menunjukkan pukul 7:00.dua puluh menit lagi gerbang disekolahnya sudah tutup, terpaksa dia harus menancapkan gas dan melaju membelah jalanan ibukota yg sangat padat.

10 menit yg harus ditempuh untuk sampai ke sekolah nusa bangsa. Gadis itu tengah memarkirkan motornya ke parkiran khusus motor. Pikiran gadis itu masih tetap sama dengan seseorang yg sedang bermain papan dan roda di trotoar tadi.

"Permainan apa yg dia mainkan? Kok gue tertarik sih dengan permainannya, semoga pulang sekolah laki laki itu masih ada disitu "gumam gadis itu.

Gadis itu lalu melenggang pergi menuju kelasnya, di jalan dia masih memikirkan tentang seseorang itu yg sedang bermain papan dan rodanya. Sampai suara dari belakang membuat gadis itu kaget dan lamunannya pun buyar.

"Put. Putri tungguin gue kalii"teriak rezky dari belakang putri.

"Suara lo, dah mirip toa masjid tau ga? "Kesal putri.

"Yeh... Maaf dah maaf, lo sih dari tadi gue panggilin ga jawab jawab. Lamunin apaan lo? "Tanya rezky.

"Gue ga ngelamun, udah deh ga usah banyak bacot masih pagi pagi juga".tanya putri.

Diperjalan menuju kelasnya ,putri dan rezky terus cerita sampai didepan pintu kelasnya.

"Ky. Kenapa lo lambat datang? "Tanya lindah.

"Yah.. Biasa lin, ada novel baru! "Kata rezky lalu cengengesan.

Lalu rezky melenggang pergi menuju bangkunya bersama lindah.

"Lo kenapa put? "Tanya Nadia.

"Gue ga papa. Ada tugas ga? "Kata putri mengalihkan pembicaraan.

"Put. Gue tau lo, lo kalau ngomong ga papa pasti ada apa apanya. Cerita lo sama gue".kata Nadia.

"Gue ga papa nad. Gue cuman ga mood aja ke sekolah. "Kata putri.

"Oh. Lo kalau ada masalah cerita ya. Gue siap jdi pendengar Setia lo kok"tanya putri.

"Iya iya. Oh ya, pelajaran apaan sebentar? "Tanya putri ke nadia.

"Bahasa inggris, kenapa? "Tanya nadia.

"Oh. Kalau gitu gue ke rooftop dulu "kata putri.

*putri ga suka pelajaran bahasa inggris karna menurutnya pelajaran yg sangat membosankan. Itulah putri*

"Kenapa sih lo kalau pelajaran bahasa inggris lo pasti ke rooftop, dan ga pernah masuk ke kelas kalau pelajaran bahasa inggris? "Tanya nadia.

"Membosankan nad. Pliss mood gue sudah hancur jangan hancurkan lagi, ok. "Kata putri lalu melenggang pergi dari kelasnya menuju rooftop.

Dijalan saat hendak ingin naik ke tangga untuk menuju ke rooftop putri ditabrak dari samping oleh laki laki.

"Lo jalan punya mata ga sih? "Bentak putri.
"Maaf put, gue ga sengaja".laki laki itu menunduk saat dibentak oleh putri.

"Yaudah lo pergi gih dan kalau jalan pake mata bukan pake dengkul"bentak putri.

"I-iya, maaf sekali lagi put. Gue pergi misi dulu"tanya laki laki itu lalu pergi meninggalkan putri.

Lalu putri melanjutkan langkahnya untuk naik ke rooftop. Keadaan rooftop saat ini, hening sunyi. Keadaan ini yg putri sukai, putri menyukai sendiri. Sama seperti hidupnya, meskipun dia dikelilingi oleh orang yg sayang sama dia, dia tetap merasa sendiri.

Hanya sahabat saja yg bisa mengerti putri. Yg lain hanya menganggap putri anak yg tidak mempunyai sopan santun. Itu yg membuat hidup putri hancur seperti saat ini.

"Bun... putri pengen kayak mama teman putri yg sayang sama anaknya. Putri pengen bun "gumam putri .

"Bun....putri pengen berada di posisi Lia. Yg disayang sama bunda dan ayah. Putri pengen dicium keningnya kalau mau tidur, putri pengen dipeluk sama bunda saat putri terpuruk "gumam putri namun samar samar terdengar isakan.

Lalu kemudian terdengar suara ketawa yg sangat miris jika didengar baik baik.

"Hahahaha. Mimpi lo putri. Lo ga usah mimpi terlalu tinggi"kata putri.

"Bunda lo ga pernah sayang sama lo sampai kapan pun. Disayang? Dipeluk? Hahahahah mimpi lo putri"kata putri lalu terdengar suara isakan.

Hanya suara isakan yg menghiasi ruangan rooftop untuk saat ini. Dan tanpa membabibu tangan putri dengan lihai meninju tembok didekatnya. Tangan yg semula masih sakit kini ditambah lagi dengan luka yg sama. Darah segar keluar dari tangan putri. Dia terdiam, sampai akhirnya dia dikagetkan dengan suara bel yg sangat nyaring ditelinganya. Bel pertanda istirahat pertama, selama itukah putri menangis?

Putri akhirnya pergi dari rooftop untuk turun menuju toilet dan membersihkan darah yg terus mengalir dari tangannya.
Di perjalan dia bertemu dengan sahabatnya.

"Woy dari mana lo?"tanya Linda.

"Put dari mana lo?"tanya Nadia

Baru saja rezky ingin bertanya putri langsung memotong pembicaraannya.

"Dari rooftop. Gue mau ketoilet dulu. Lo duluan,ok. "Kata putri kepada sahabat.

Lalu sahabatnya pergi dari hadapan putri. Putri melanjutkan langkahnya untuk ke toilet sesampainya di toilet dia membersihkan darah yg terus mengalir dari tangannya dan mengambil tissue untuk dibersihkan darahnya.

Setelah putri membersihkan tangannya ,putri langsung kekantin untuk menemui para sahabatnya. Sesampainya dikantin putri langsung menemukan sahabatnya, dia duduk di bangku paling pojok bangku yg memang khusus joker squad. Yah itu nama persahabatan putri and the genk.

"Dari mana lo? "Tanya lindah.

"Tau nih, putri dari mana? "Tanya rezky.

"Guekan dah ngomong kalau gue pengen ke toilet"kata putri dengan menekan kata toilet.

"Aduh... Santai dong neng, ga usah ngegas!" kata rezky.

"Gue pengen makan, ga usah ganggu mood gue! Kata putri.

Sekejap pun sahabat putri langsung diam. Lalu dia mulai memesan pesanan meraka masing-masing. Sampai makanan yg mereka pesan pun sampai sahabat putri masih diam lalu dia makan dalam hening, hingga suara Nadia memecahkan keheningan.

"Woy. Sebentar kan pulangnya cepet jdi.. pengen kemana nih?" Tanya nadia.

"Gue gabisa. Ada acara keluarga "kata Lindah.

"Gue juga, ga bisa, habisnya gue selalu pergi jdi dilarang deh pergi untuk minggu ini "kata rezky dengan wajah dramastis.

"Yaudah ga ada yg pergi. Gue juga ga bisa pergi untuk minggu ini. Habis ini gue pulang"kata putri.

"Yah.. Yaudah ga jadi pergi. Padahal gue pengen banget pergi. Tapi ga papa lah"kata nadia dengan wajah yg kecewa.

Setelah Putri makan, putri menuju kelasnya bersama para sahabatnya, sesampainya dikelas putri langsung mengambil tasnya dan langsung melenggang pergi dari teman temannya. Itu membuat kerutan di kening temannya.

Putri menuju parkiran motor, dia memakai helm fullfacenya lalu melenggang pergi dari sekolahnya. Di perjalan putri selalu melihat kekanan dan kekiri, dia mencari seseorang yg tadi pagi dia lihat. Dan sosok yg tadi dilihatnya bermain masih berada di tempat yg sama.putri lalu memarkirkan motornya dan dia menyimpan helmnya dan pergi melihat sosok laki laki itu yg sedang bermain papan dan rodanya.

Jangan lupa like and coment,
Maaf kalau ceritanya gaur.

my storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang